Jumat, 23 Agustus 2013

Pengertian Biosfer

     Istilah biosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata bio yang artinya hidup dan sphere artinya lapisan (bulatan). Jadi, secara sederhana biosfer dapat diartikan sebagai lapisan tempat makhluk hidup. Makhluk hidup (organisme) yang ada di permukaan bumi terdiri atas tiga golongan, yaitu tumbuhan (flora/vegetasi), hewan (fauna), dan manusia (antropo). Tempat atau bagian dari permukaan bumi yang dapat mendukung kelangsungan hidup organisme dinamakan biosfer. Biosfer di permukaan bumi meliputi lapisan udara (atmosfer) sampai ketinggian 8–10 m dpl, lapisan air (hidrosfer) sampai kedalaman sekitar 200 meter, maupun pada litosfer sampai kedalaman beberapa meter di bawah tanah tempat organisme masih dapat ditemukan.

   Secara umum biosfer dapat dikelompokkan menjadi dua biosiklus (lingkungan hidup), yaitu biosiklus daratan dan perairan. Biosiklus daratan terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut bioma, yaitu bentang lahan (landscape) yang memiliki karakteristik khas yang berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna tertentu. Setiap zona dan subzona di permukaan bumi memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda sesuai dengan kondisi lingkungannya. Flora dan fauna yang hidup pada suatu bioma disebut biota. Bagian yang lebih kecil dari bioma yang merupakan tempat berlangsungnya kehidupan organisme disebut habitat. Bentuk penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungannya disebut adaptasi. Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) yang berbeda. Nisia (Niche) adalah status fungsional suatu organisme dalam suatu ekosistem. Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam arti lain, ekosistem adalah kesatuan tatanan antara segenap komponen biotik maupun abiotik yang saling memengaruhi.
     Berdasarkan pengertian tersebut, suatu ekosistem terbentuk oleh komponen hidup (biotik) dan tidak hidup (abiotik) yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan tersebut terjadi karena adanya arus materi dan energi yang terkendali oleh adanya arus transportasi dan transformasi antar komponen dalam ekosistem. Setiap komponen memiliki fungsi (relung) tertentu. Selama setiap komponen tetap melakukan fungsinya dan bekerjasama dengan baik, keteraturan ekosistem akan tetap terjaga.
     Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua komponen, yaitu sebagai berikut.
1. Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup (nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara, dan energi.

2. Komponen Biotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan yang bersifat hidup yang meliputi organisme autotrof dan heterotrof.
a. Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof.

b. Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahanbahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya.
Organisme heterotrof terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Konsumen, yaitu organisme heterotrof yang secara langsung memakan organisme lain, seperti manusia dan hewan.
2) Pengurai (perombak atau dekomposer), yaitu organisme heterotrof yang mendapatkan makanan berupa bahan organik dengan cara merombak sisa-sisa organisme mati atau produk dari organisme hidup, seperti bakteri dan jamur;




















3) Detritivor, yaitu organisme heterotrof yang memakan partikelpartikel organik atau remukan jaringan organik yang telah membusuk, seperti cacing tanah, siput, dan tripang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar