Menurut Van Steenis,
seorang ahli biologi Belanda, di Indonesia terdapat ± 4.000 jenis
pohon-pohonan, 1.500 jenis pakis, dan 5.000 jenis anggrek. Ia membagi pula
tumbuh-tumbuhan ini dalam tumbuh-tumbuhan ber bunga sebanyak ± 25.000 macam dan
tumbuhan yang tidak berbunga ± 1.750 macam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanah
air kita ini kaya akan flora.
1. Keadaan Flora dan Fauna di Indonesia
Keadaan flora dan fauna
di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menyusut. Hal ini disebabkan karena
pertumbuhan penduduk yang begitu cepat. Manusia cenderung memanfaatkan flora
dan fauna tanpa kendali demi untuk pemuasan kebutuhan hidupnya. Contoh, orang
menebang pohon di hutan tanpa perhitungan, akibatnya banyak hutan menjadi
gundul atau rusak. Demikian halnya dengan fauna. Disinyalir, dewasa ini harimau
Sumatera populasinya tinggal 400 ekor dan setiap bulannya tidak kurang 14 ekor
mati terbunuh. Ini belum satwa-satwa lainnya.
2. Sebagai Akibat Terjadinya Dangkalan
Sunda dan Dangkalan Sahul Dengan Laut Tengah Australia - Asia
Hal ini menyebabkan
persebaran flora dan fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu sebagai
berikut.
a. Indonesia Barat, jenis flora dan
faunanya sejenis dengan flora dan fauna di Asia. Makin ke arah kawasan timur
jenisnya semakin langka. Jenis floranya antara lain: karet, kapur barus
(kamfer), kemenyan, meranti, mahoni, dan sebagainya. Jenis faunanya antara lain
gajah, badak, harimau tutul, ular sanca, banteng, dan sebagainya.
b. Indonesia Timur, jenis flora dan
faunanya sejenis dengan flora dan fauna di Australia. Makin ke arah kawasan
barat jenisnya semakin langka. Jenis floranya antara lain pohon rasamala dan
eucalyptus. Jenis fauna nya antara lain kuskus (berbagai jenis), burung
kasuari, burung cenderawasih, dan kanguru beruang pohon (karena bentuknya mirip
beruang, kanguru ini suka hidup di pepohonan).
c. Indonesia Tengah, di kawasan
Indonesia Tengah merupakan daerah peralihan antara Indonesia Barat dan Indonesia
Timur. Antara Indonesia Barat dengan Indonesia Tengah dibatasi oleh garis
Wallacea. Antara Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur dibatasi oleh garis
Weber.
Ciri-ciri hutan hujan tropis adalah
sebagai berikut.
- Hutan tersebut lebat, terdiri atas
beribu-ribu jenis pohon besar dan kecil yang tingginya sampai 60 m.
- Banyak tumbuh-tumbuhan panjat.
- Terdapat berjenis-jenis palem.
- Banyak tumbuh-tumbuhan paku (pakis dan
anggrek).
Jenis flora di
Indonesia Tengah antara lain yang menonjol: kayu eboni atau kayu besi yang
terdapat di Sulawesi dan kayu cendana yang terdapat di Nusa Tenggara Timur.
Jenis faunanya antara lain babi rusa dan anoa yang terdapat di Sulawesi dan
komodo yang terdapat di Pulau Komodo dekat Flores.
1) Alfred Russel Wallace, seorang
ahli bangsa Inggris. Jasanya adalah sebagai berikut.
a) Mengadakan penelitian tentang fauna
di hutan Amazone.
b) Mengadakan penelitian di Indonesia
tentang fauna pada tahun 1854 - 1862.
2) Max William Carl Weber,
seorang sarjana bangsa Jerman dalam bidang ilmu hewan (zoologi). Jasanya adalah
sebagai berikut.
a) Memimpin ekspedisi laut Sibolga tahun
1899 - 1900.
b) Pada tahun 1888 mengadakan penelitian
fauna di Indonesia Timur.
3) Persebaran fauna di Indonesia
berdasarkan penelitian: Max Weber dan Wallace.
3. Penggolongan Hutan
Hutan dapat digolongkan
atau dibedakan atas beberapa bagian seperti berikut ini.
a. Berdasarkan Keadaan Iklim
1) Hutan hujan tropis, yaitu hutan yang
berdaun lebat, berpohon besar dan tinggi, misalnya hutan di Pulau Sumatera, Pulau
Kalimantan, dan Pulau Irian, dataran rendah Amazon (Brasil), serta selatan Florida
(Amerika Tengah).
2) Hutan musim, yaitu hutan yang daunnya
meranggas pada musim panas dan bertunas/berdaun pada musim hujan.
3) Hutan daerah sedang, yaitu hutan yang
terdapat di wilayah 25º - 40º Lintang Utara dan Lintang Selatan.
b. Berdasarkan Jenis Tumbuhan
1) Hutan homogen, yaitu hutan yang
terdiri atas satu jenis tumbuhan utama saja, misalnya hutan jati, hutan pinus,
dan lain-lain.
2) Hutan heterogen, yaitu hutan yang
terdiri atas berbagai jenis tumbuhtumbuhan, biasanya merupakan hutan rimba.
c. Berdasarkan Ketinggian Tempat
1) Hutan payau (hutan pantai), yaitu
hutan yang terdapat di sepanjang pantai, misalnya di pantai timur Pulau
Sumatera dan pantai utara Pulau Jawa.
2) Hutan rawa, yaitu hutan yang terdapat
di daerah rawa, misalnya hutan di Pulau Kalimantan.
3) Hutan dataran rendah, yaitu hutan
yang terdapat di daerah dataran
rendah.
4) Hutan pegunungan, yaitu hutan yang
terdapat di daerah pegunungan.
d. Berdasarkan Tujuan dan Kegunaan
1) Hutan produksi, yaitu hutan yang
dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan baku produksi, seperti kayu bangunan,
kertas, perabot rumah tangga, dan lain-lain.
2) Hutan lindung, yaitu hutan yang
dimaksudkan untuk keperluan perlindungan alam dan kelestarian lingkungan,
misalnya untuk mencegah erosi dan banjir, serta mengatur kelembapan tanah.
3) Hutan rekreasi, yaitu hutan yang
sengaja diperuntukkan bagi kepentingan rekreasi supaya daerah rekreasi selalu
sejuk dengan pemandangan alam yang indah.
4) Hutan suaka alam, yaitu hutan yang
berfungsi melindungi tumbuhtumbuhan yang sudah langka dan dikhawatirkan punah.
Hutan produksi, hutan
rekreasi, dan hutan suaka alam adalah hutan budi daya, yaitu hutan yang sengaja
dibuat dan dipelihara untuk kepentingan manusia.
4. Jenis-jenis Hutan di Indonesia dan
Pemanfaatannya
Oleh karena Indonesia
beriklim tropis dan banyak mendapat hujan, wilayah ini mempunyai hutan-hutan
lebat yang disebut hutan hujan tropis. Di Indonesia terdapat beberapa macam
hutan, seperti berikut ini.
a. Hutan hujan tropis, terdapat di
daerah yang banyak mendapat hujan. Pohon-pohon dalam hutan ini berdaun rindang
dan lantai hutan gelap karena sinar matahari tidak dapat menembus daun-daun
rindangnya. Tanah dan udara dalam hutan lembap karena uap airnya sukar naik terevaporasi
ke atas. Pohon-pohon dalam hutan tersebut sering dibelit oleh tumbuhan sulur,
seperti rotan.
b. Hutan musim, terdapat di daerah yang
dipengaruhi iklim musim. Selama musim kemarau, daun pohon-pohon di hutan musim
ini banyak yang gugur sehingga meranggas. Sebaliknya, setelah musim penghujan daun
pohon-pohon hutan musim lebat kembali. Hutan musim sering juga disebut hutan
homogen karena terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
c. Hutan bakau, terdapat di dataran
rendah pantai yang banyak lumpurnya. Pohon bakau mempunyai akar menjulang di
atas permukaan air pada waktu air laut surut dan terendam pada waktu air laut
pasang. Akar pohon bakau dapat menahan abrasi (kikisan ombak) air laut.
d. Hutan sabana (stepa), terdapat di
daerah kurang hujan. Hutan sabana merupakan padang rumput (stepa) yang di
sebagian tempat terdapat hutan dengan pohon-pohon yang rendah. Hutan ini banyak
terdapat di daerah Nusa Tenggara dan dimanfaatkan sebagai lahan usaha
peternakan sapi dan kuda.
Berbagai jenis hutan
yang ada di Indonesia tersebut memiliki manfaat antara lain sebagai berikut.
a. Mencegah erosi dan tanah longsor,
karena akar-akar pohon memiliki daya ikat terhadap butiran-butiran tanah.
b. Menjaga keseimbangan air tanah, karena
curah hujan yang jatuh di daerah hutan akan lebih banyak menjadi pengisi air
tanah.
c. Menyimpan dan mengatur persediaan
air, sebab akar-akar pohon di hutan mampu menghambat dan menahan jalannya air
yang masuk ke dalam tanah.
d. Menyuburkan tanah, karena daun-daun
yang berguguran dapat membentuk tanah humus.
e. Menghasilkan bahan mentah untuk
industri dan bahan bangunan, antara lain rotan, dapat digunakan untuk industri
dan bahan bangunan seperti kamper (barus), dapat dipakai untuk wangi-wangian
dan obatobatan; damar, dapat diolah menjadi cat, pernis, lak; kopal (arpus), dapat
dibuat cat yang baik; getah perca, dapat dipakai sebagian bahan alat-alat
laboratorium, bola golf, pembalut kabel; dan jelutung, merupakan bahan mentah
industri kimia.
f. Mengurangi polusi udara, karena
daun-daun pohon mampu menyerap gas-gas polutan sehingga udara di sekitar hutan
segar dan bersih.
Thank's gan infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id