Senin, 02 September 2013

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

1. Macam Sensus Penduduk
Menurut pelaksanaannya ada 2 macam sensus, yaitu sensus de jure dan sensus de facto.

a. Sensus de jure, yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada setiap orang, yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah negara yang bersangkutan.


b. Sensus de facto, yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang, yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam negara yang bersangkutan.

Manfaat diadakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko dan Bintarto sebagai berikut.
a. Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.
b. Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan banyaknya kesempatan kerja.
c. Mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.
d. Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya.
e. Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan daerah yang masih jarang penduduknya.
f. Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat perpindahan.
g. Merencanakan pembangunan bidang kependudukan.


Di Indonesia, sensus telah diadakan pada tahun 1930, 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. Pada tahun 1940 dan 1950 karena pada waktu itu dalam keadaan Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan, sensus tidak dapat diselenggarakan.

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, yaitu sebagai berikut.

Adapun berdasarkan urutannya di dunia, jumlah penduduk Indonesia
menempati urutan keempat terbesar. Untuk lebih jelasnya, amatilah tabel
berikut.



Dari data di atas terlihat bahwa penduduk Indonesia menempati
urutan keempat terbesar di dunia. Tiga negara pada tabel di atas adalah
negara di Benua Asia. Indonesia berada pada posisi ketiga di Asia jumlah
penduduknya, sedangkan di Asia Tenggara, jumlah penduduk Indonesia
terbesar pertama.

2. Susunan Penduduk
Penduduk pada suatu wilayah/negara dapat digolongkan atau disusun menurut umur jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, kebangsaan, agama, pendidikan, tempat tinggal (provinsi atau pulau), dan sebagainya. Susunan penduduk disebut juga komposisi penduduk. Susunan penduduk ini penting sekali diketahui karena berbagai susunan ini beserta perubahanperubahannya dari satu tahun ke tahun, dapat ditarik kesimpulan yang dapat menjadi dasar daripada berbagai kebijakan dan program-program pemerintah, misalnya menyusun susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin.

a. Piramida Penduduk/Piramida Umur
Piramida penduduk/piramida umur adalah grafik susunan penduduk menurut umur pada saat tertentu yang berbentuk piramid. Berikut adalah contoh populasi penduduk tahun 2004.

Cara menyusun piramida penduduk sebagai berikut.
1) Penduduk dibagi menurut jenis kelamin (dari hasil sensus), golongan
pria (laki-laki) ada di sebelah kiri garis umur, golongan wanita
(perempuan) ada di sebelah kanan.
2) Tiap-tiap golongan (L dan P) dibagi menurut umur, misalnya dengan
periode 5 tahunan (dalam contoh tersebut periode 4 tahunan),
diwujudkan pada garis tegak lurus.

Dari data penduduk di atas bila disusun dalam bentuk piramida
penduduk adalah sebagai berikut.



b. Macam-macam Piramida Penduduk
1) Piramida Penduduk Muda (A)
Grafik ini menggambarkan penduduk yang tumbuh. Jadi, jumlah pertambahannya masih terus meningkat, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.

2) Piramida Penduduk Stasioner (B)
Grafik ini menunjukkan penduduk yang tidak berubah-ubah, jumlah kelahiran dan kematian dalam keadaan seimbang.

3) Piramida Penduduk Tua (C)
Bentuk ini menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat daripada angka kematian. Bila hal ini terjadi terus-menerus, akan menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk daerah/
negara yang bersangkutan.


c. Piramida Penduduk dan Angka Ketergantungan
Piramida penduduk dapat kita lihat bahwa bagian bawah merupakan kelompok umur muda. Kelompok ini merupakan kelompok yang belum ekonomis produktif, artinya masih menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang ekonomis produktif. Bagian atas dari piramida merupakan kelompok umur tua, yang sudah tidak ekonomis produktif. Kelompok ini juga menjadi tanggungan kelompok umur dewasa yang ekonomis produktif.
Rasio ketergantungan (depedency ratio) atau angka beban ketergantungan adalah suatu angka yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok usia produktif atas penduduk usia nonproduktif. 

Di bawah ini keadaan angka ketergantungan dari beberapa negara.


6 komentar:

  1. siip infonya tiujhujhjhjhjhjhjhjhjhjhj

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Piramida penduduk Indonesia dibuat soal matematika sumpah. Gak paham banget. Mohon diperhatikan lebih teliti untuk membuat soalnya.SMP....?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu SMP DAERAH SIDOARJO.KECAMATAN TULANGAN.....?

      Hapus
    2. Itu SMP DAERAH SIDOARJO.KECAMATAN TULANGAN.....?

      Hapus
  4. Assalamu'alaikum ijin copas terima kasih

    BalasHapus