Jumat, 27 September 2013

STRUKTUR PENDUDUK MUDA

BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komposisi Penduduk
Pengelompokkan data kependudukan berdasarkan karakteristik atau ciri-ciri yang sama dinamakan komposisi penduduk. Oleh karena itu, komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk berdasarkan karaktersistik yang sama, misalnya komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.

Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk yang paling pokok. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin paling sering digunakan dalam berbagai bidang. Komposisi penduduk menurut umur dikenal dengan istilah struktur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur. Setiap kelompok umur pada umumnya memiliki jarak antarumur 5 tahun, 0-4, 5-9, 10-14,...,60-64, 65+.  Kelompok umur 0-4 tahun terdiri dari penduduk yang belum merayakan ulang tahunnya yang ke lima.
Struktur penduduk tidak sama antara negara yang satu dengan negara yang lain, antara daerah perdesaan dan perkotaan, serta antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Struktur penduduk ini dipengaruhi tiga variabel demografis, yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Berdasarkan pengelompokkan tersebut diatas, selanjutnya stuktur penduduk dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu struktur penduduk muda, struktur penduduk dewasa, dan struktur penduduk tua (Samadi, 2006). Pada penulisan ini akan disinggung mengenai struktur penduduk muda saja.

B. Batasan Umur Penduduk Muda
Umur 0-14 tahun dinamakan usia muda (usia belum produktif) . Jika suatu wilayah atau negara sebagaian besar penduduknya berusia muda, wilayah atau negara tersebut termasuk struktur penduduk muda (Samadi, 2006). Penduduk umur 0-14 tahun merupakan usia yang memberikan beban ketergantungan pada punduduk usia dewasa. Beban ketergantungan ini karena usia 0-14 tahun belum mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri (belum produktif). Dari usia 0-14 tahun dapat dibagi menjadi kelompok usia 0-5 tahun dan 6-14 tahun. Pada usia 0-5 merupakan masa balita, pada masa ini anak sangat tergantung pada orang tuanya untuk memenuhi kebutuhannya seperti makanan dan minuman serta kebutuhan lainnya. Pada usia 6-14 tahun merupakan usia sekolah, pada masa ini anak memerlukan adanya sarana pendidikan bagi mereka.
Dengan pengelompokkan penduduk seperti pengelompokkan penduduk berdasarkan usia muda ini pemerintah dapat menggunakannya untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan. Seperti contoh, dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7–12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar dan langkah pembangunan bijak yang harus diambil oleh pemerintah adalah membangun infrastruktur dan fasilitas pendidikan.
Contoh lain penggunaan komposisi penduduk berdasarkan usia muda ini adalah dalam perencanaan program Wajib Belajar (Wajar). Dengan mengamati dan menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap tingkatan maka dapat diketahui berapa jumlah anak usia balita yang harus dipersiapkan sarana dan prasarananya, berapa jumlah tenaga pendidik untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah yang dapat melayani kegiatan belajar mengajar, dan bentuk persiapan-persiapan lainnya.

C. Piramida Penduduk Muda
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk bagan atau grafik yang disebut piramida penduduk. Piramida penduduk ini dapat dengan mudah menunjukkan struktur penduduk suatu wilayah atau negara. Bagian kiri piramida menggambarkan banyaknya penduduk laki-laki, sedangkan bagian kanan menggambarkan banyaknya penduduk perempuan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total. Dalam piramida ada garis horizontal dan garis vertical, sumbu vertical mengambarkan umur penduduk dari nol sampai  dengan 65 tahun lebih, dengan interval satu tahunan ataupun lima tahunan. Sumbu Horisontal menggambarkan jumlah penduduk baik secara absolute maupun relative dalam skala tertentu.
Piramida ekspansif (piramida berbentuk limas) jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok usia muda. Piramida tipe ini umumnya terjadi di negara-negara yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk cepat akibat tingginya kelahiran dan menurunnya angka kematian. Piramida ekspansif terdapat di negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, dan Nigeria (Samadi, 2006).

Gambar 1. Piramida Penduduk Muda



Piramida penduduk muda (expensive) berbentuk kerucut, alasnya lebar dan puncaknya meruncing. Berikut adalah ciri-ciri dari piramida penduduk usia muda.
A. Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda
B. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa penduduk daerah tersebut sedang
     mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
C. Tingakt kelahiran bayi tinggi
D. Tingkat kematian bayi menurun
E. Tingkat kematian usia tua tinggi
F.  Pertumbuhan  penduduknya tinggi
Piramida penduduk dengan distribusi seperti di atas umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
Pertumbuhan  tersebut ( piramida usia muda ) terjadi akibat:
1.      Tidak efektifnya program KB selama ini.
2.      Anggapan kuno  tentang banyak anak banyak rejeki
3.      Sempitnya pengetahuan masyarakat tentang kependudukan dan kepadatan penduduk serta akibat yang dapat ditimbulkan darinya.
4.      Banyaknya usia perkawinan muda
5.      Birahi yang tidak dapat dikontrol dengan baik

D. Contoh Negara yang Memiliki Struktur Penduduk Muda
Struktur penduduk muda umumnya terjadi pada negara berkembang. Indonesia yang merupakan salah satu dari negara yang sedang berkembang, jumlah penduduknya didominasi oleh penduduk usia muda. Seperti pada tabel 1 di bawah ini menunjukkan penduduk Indonesia pada tahun 1990, memiliki jumlah penduduk usia muda yang lebih besar dari pada penduduk usia dewasa maupun penduduk usia tua.

Tabel 1. Susunan Penduduk menurut umur dan jenis kelamin tahun 1990




































Gambar 2. Piramida penduduk Indonesia tahun 1990.

Dari piramida penduduk Indonesia diatas, dapat dilihat penduduk usia 0-14 lebih banyak jumlahnya dibandingkan usia diatasnya. Lebih melebarnya grafik pada usia muda membuktikan bahwa penduduk Indonesia memiliki struktur penduduk muda. Bagian atas yang lebih pendek pada piramida tersebut menunjukkan angka kematian yang tinggi pada penduduk usia tua.

E. Sebab dan Proses dari Struktur Penduduk Muda
            Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, struktur penduduk muda umumnya terjadi pada negara yang sedang berkembang. Pada negara yang sedang berkembang sistem negara belum begitu maju untuk menekan jumlah kelahiran yang terjadi serta tingkat pendidikan penduduk yang rendah berdampak pada rendahnya kesadaran penduduk untuk menekan angka kelahiran anaknya. Faktor-faktor tersebut membuat tingkat kelahiran yang tinggi terjadi pada penduduk di negara berkembang dan semakin meningkatnya fasilitas kesehatan membuat taraf hidup bayi-bayi yang dilahirkan semakin meningkat sehingga jumlah penduduk muda akan terus meningkat.
           Laju pertumbuhan yang cepat akibat tingginya tingkat kelahiran dan menurunnya tingkat kematian serta semakin meningkatnya jumlah penduduk usia muda pada akhirnya akan membuat jumlah penduduk dewasa akan semakin meningkat akibat dari proses pertumbuhan penduduk usia muda.

Berikut Piramida Penduduk Indonesia berdasarkan data Sensus Penduduk 1971-2000


  
 Keempat piramida di atas menunjukkan adanya perubahan struktur umur penduduk yang pada tahun 1971 melebar di bawah yang berarti masih banyaknya jumlah penduduk muda ( umur 0-14 tahun), dan sejalan dengan pertambahan tahun bentuk piramida semakin cembung di tengah dan semakin sempit di bagian bawah yang berati jumlah penduduk muda semakin turun, sedangkan jumlah penduduk dewasa semakin meningkat, juga bagian atas piramida yang sedikit melebar menunjukkan semakin banyaknya jumlah penduduk lanjut usia (umur 65 tahun ke atas) (Sumber: http://www.datastatistik-indonesia.com).
            Dari penjelasan di atas, menunjukkan bahwa sejalan dengan bertambahnya waktu maka penduduk usia muda tersebut akan terus tumbuh. Pertumbuhan ini dilalui secara bertahap, sehingga pada suatu negara yang pada awalnya memiliki struktur penduduk muda yang jumlah penduduknya sebagian besar penduduk berusia muda dan oleh karena suatu hal yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk menurun akan membuat struktur penduduk suatu negara tersebut dalam pertumbuhannya akan menjadi didominasi oleh penduduk usia menengah ataupun usia dewasa pada suatu waktu.    
Seperti pada negara Indonesia, yang menurut sensus penduduk tahun 1971 didominasi oleh penduduk usia muda dan menurut sensus penduduk tahun 2010, median umur penduduk Indonesia tahun 2010 adalah 27,2 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia termasuk kategori menengah (intermediate).

F. Dampak Suatu Negara yang Memiliki Struktur Penduduk Muda
            Situasi kependudukan dengan struktur umur tertentu, yaitu jumlah penduduk yang kebanyakan berumur muda akan menjadi tantangan berat bagi pembangunan. Struktur kependudukan yang dominan berusia muda merupakan tantangan berat bagi pembangunan. Ada 3 faktor penting sebagai dampak dari struktur usia ini. Ketiga faktor itu adalah sebagai berikut:
Pertama. Untuk penduduk yang berusia muda, jumlah berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi relatif lebih besar, terutama pangan, sandang, pendidikan dan kesejahteraan lain. Bagi negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia, dimana struktur penduduknya lebih banyak didominasi golongan usia muda, hal ini merupakan beban nasional.
Kedua. Golongan usia muda merupakan golongan penduduk yang belum produktif, terutama bagi penduduk yang berusia 15 tahun kebawah.
Ketiga. Golongan usia muda akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Padahal, untuk jumlah ini belum tentu pula tersedia lapangan kerja, karena yang berada diatas usia itu pun masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan (Siahaan, 2004).
Jika sebuah negara mengalami atau menjadi sebuah negara yang cenderung lebih banyak penduduk usia muda (piramida ekpensif), tidak menutup kemungkinan akan terjadi sebuah ledakan penduduk atau kepadatan penduduk di suatu negara/daerah .
Kepadatan penduduk di suatu negara dapat menyebabkan kesenjangan strata sosial serta penyimpangan sosial di sekitar kita. Diantaranya adalah ;
1.      Tidak seimbangnya antara lapangan pekerjaan dan tenaga kerja
2.      Pengangguran cenderung tinggi
3.      Tingkat kriminalitas akan meningkat
4.      Lahan produktif makin sempit
5.      Tingginya angka ketergantungan
6.      Dll.



BAB II
PENUTUP

Simpulan
Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk berdasarkan karaktersistik yang sama. Komposisi penduduk menurut umur dikenal dengan istilah struktur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur. Umur 0-14 tahun dinamakan usia muda (usia belum produktif). Jika suatu wilayah atau negara sebagaian besar penduduknya berusia muda, wilayah atau negara tersebut termasuk struktur penduduk muda. Piramida ekspansif (piramida berbentuk limas) jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok usia muda. Piramida ekspansif terdapat di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Laju pertumbuhan yang cepat akibat tingginya tingkat kelahiran dan menurunnya tingkat kematian serta semakin meningkatnya jumlah penduduk usia muda pada akhirnya akan membuat jumlah penduduk dewasa akan semakin meningkat akibat dari proses pertumbuhan penduduk usia muda. Struktur kependudukan yang dominan berusia muda merupakan tantangan berat bagi pembangunan. Salah satu factor penting dari dampak dari struktur usia muda ialah untuk penduduk yang berusia muda, jumlah berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi relatif lebih besar, terutama pangan, sandang, pendidikan dan kesejahteraan lain. Bagi negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia, dimana struktur penduduknya lebih banyak didominasi golongan usia muda, hal ini merupakan beban nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Samadi. 2006. Geografi 2 SMA Kelas XI. Bogor: Quandra

Siahan. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga

4 komentar:

  1. thanks , infonya sangat membantu (y)

    BalasHapus
  2. Terimakasih,ini sangat membantu

    BalasHapus
  3. Salam hormat,
    Saya Rahma mahasiswa Pascasarjana Ilmu Ekonomi, saya ingin bertanya.

    terkait penelitian saya yaitu dinamika penduduk dan pertumbuhan ekonomi, ada pertanyaan saya terkait piramida penduduk. Kebetulan penelitian ini ingin melihat perubahan struktur umur dan shifting tenaga kerja di berbagai sektor. Bagaimana saya bisa dapatkan Piramida Penduduk dari tahun 1984 - 2014 per provinsi di Indonesia?

    BalasHapus