1.
Adi Parwa
·
Ketika mengambil keputusan kita tidak
boleh terburu-buru, jangan hanya melihat dari satu sudut pemikiran saja namun
juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap hal yang lainnya. Makna ini dapat
dilihat dari Drestarata yang mencintai keponakannya secara berlebihan mengangkat Yudistira sebagai putra mahkota tetapi ia langsung menyesali perbuatannya
yang terlalu terburu-buru sehingga ia tidak memikirkan perasaan anaknya. Hal
ini menyebabkan Duryodana iri hati dengan Yudistira.
·
Jika akan memberikan suatu keputusan,
terlebih dahulu kita harus benar-benar mengetahui aspek-aspek yang menjadi
dasar pertimbangan dalam penentuan keputusan tersebut. Makna ini diambil ketika
para Pandawa yang memenangkan sayembara Dewi Dropadi, namun karena Kunti, ibu
para Pandawa sibuk dan langsung menyuruh mereka berbagi tanpa terlebih dahulu
melihat apa yang mereka bawa.
·
Rela berkorban demi menjalankan suatu
kewajiban. Demi menjalani kewajibannya melawan raksasa, Arjuna iklas dihukum 12
tahun pembuangan karena melanggar kesepakatan ketika terpaksa mengambil senjata
pada ruangan yang pada saat itu Yudistira dan Dropadi sedang bermesraan.
·
Makna lain yang terkandung dalam isi Adi
Parwa ini yaitu kita harus setia terhadap segala kata-kata yang kita ucapkan.
2.
Sabha Parwa
·
Berjudi merupakan suatu hal yang tidak
baik untuk dilakukan, dalam perjudian hanya
akan menyebabkan kesengsaraan. Makna ini dapat dilihat dari Yudhistira
yang kehilangan seluruh harta benda yang dimilikinya termasuk saudara-saudara
dan istrinya ketika semua yang dipertaruhkan kalah dalam permainan dadu.
3.
Wana Parwa
·
Dewa Indra memberikan senjata sakti
karena keteguhannya ketika diuji para bidadari pada saat bertapa di Gunung Himalaya.
Maknanya yaitu pada saat menjalankan tugas, kita harus bersungguh-sungguh dalam
melakukannya dan tidak langsung
berpaling dari tanggungjawab yang didapat serta tidak menyelesaikannya
ketika mendapat hal lain yang lebih menyenangkan untuk dilakukan.
·
Hanuman yang menyamar sebagai kera yang
tua dan lemah mewujudkan wujud aslinya setelah Bima tidak berhasil memindahkan
ekor kera tersebut. Maknanya yaitu kita tidak dapat langsung menilai seseorang
hanya dari satu sisi saja yaitu berdasarkan dari penampilan luarnya saja, namun
juga harus berdasarkan faktor-faktor lain seperti sikap, perbuatan, dan
pemikiran yang diungkapkannya.
·
Karena keadilan dan ketulusan Yudistira membuat Dewa Dharma tidak hanya menghidupi Nakula
namun juga seluruh adik-adiknya ketika menguji
para Pandawa di hutan pengasingannya yang mana Dewa Dharma menyamar sebagai rusa liar dan raksasa.
Maknanya yaitu dalam menentukan suatu keputusan, harus berdasarkan pertimbangan
yang adil dan bijaksana agar jalan yang dipilih dapat memberikan hasil yang
lebih baik.
4.
Wirata Parwa
·
Penyamaran para Pandawa yang sudah genap
setahun akhirnya terbongkar setelah mereka membantu kerajaan Wirata dalam
menghadapi serangan Korawa. Maknanya yaitu dalam mengambil suatu tindakan agar
tidak gegabah dan memikirkan tindakan yang dilakukan secara matang-matang agar
apa yang dilakukan tidak merugikan atau membuat hal-hal yang telah dilakukan
sebelumnya tidak percuma.
5.
Udyoga Parwa
·
Karna lebih memilih berpihak kepada
Korawa karena budi baik yang telah diberikan Duryodana kepada Karna
dibandingkan memihak Pandawa yang merupakan saudaranya ketika dibujuk oleh
Krisna. Kita harus mampu membalas budi baik orang lain ketika orang yang telah
membantu kita menghadapi kesulitan meskipun dihadapkan pada pilihan yang sulit
6.
Bhisma Parwa
·
Dalam perang Barathayuda, Arjuna dan
Yudistira merasa sedih ketika mereka menyadari bahwa akan menghadapi
saudara-saudaranya. Maknanya yaitu kita harus membina hubungan yang baik kepada
setiap orang jika tidak dihadapkan
kepada suatu musibah nantinya dan harus mau berbagi kepada siapapun atau tidak
serakah terhadap harta benda dan jabatan, maupun yang lainnya agar nantinya
tidak menimbulkan permusuhan kepada siapapun.
·
Pada
saat-saat menjelang pertempuran, Yudistira menuju pasukan Korawa agar dapat
memberika sembah kepada kakek yang dihormatinya. Maknanya yaitu kita harus
selalu menghormati orang tua kita agar selalu mendapat restu darinya dan dapat
terhindar dari malapetaka.
·
Yuyutsu meninggalkan pasukan Korawa dan ingin bergabung
dengan para Pandawa yang di anggapnya ada dijalan yang suci. Maknanya yaitu
diharapkan kita selalu berada di jalan kebaikan dan melawan kejahatan.
·
Ketika
Kresna hendak membunuh Bhisma dengan senjata cakranya, Arjuna menyadarkan
Kresna bahwa dia telah berjanji tidak akan ikut berperang sehingga Kresna
mengurungkan niatnya. Maknanya yaitu kita harus selalu setia kepada kata-kata
yang telah kita ucapkan agar tidak dianggap sebagai pembohong dan tidak menjatuhkan
nama baik kita sendiri.
7.
Drona Parwa
·
Yudistira yang sangat bijaksana berbohong
kepada Drona yang menyatakan anaknya telah tewas walupun sebenarnya yang tewas
adalah gajah Aswattama. Maknanya yaitu kita boleh berbohong kepada orang lain namun jika itu demi sebuah
kebaikan bersama.
8. Karnaparwa
·
Ketika Dursasana gugur Bima merobek dada Dursasana dan meminum darahnya
dan membawakannya kepada Dropadi untuk dioleskan pada rambutnya agar dendam dan
sumpah yang telah diucapkannya dulu dapat terpenuhi. Maknanya yaitu ketika
masih hidup kita harus selalu berbuat kebaikan kepada orang lain agar mereka
tidak membenci kita dan tidak mendapatkan musibah/malapetaka di kemudian hari.
·
Karna
berhasil mengalahkan Yudistira, Bimasena, Nakula, dan Sadewa, namun tidak
sampai membunuh mereka sesuai janjinya di hadapan Kunti dulu. Maknanya yaitu
kita harus selalu dapat menepati janji yang pernah di ucapkan kepada orang
lain.
·
Salya dan
Kresna bersama-sama membantu Arjuna dalam menghadapi Karna. Maknanya yaitu
ketika kita sudah berada di jalan yang baik dan benar maka kita akan selalu di
tolong dan diberikan kemudahan dalam menghadapi yang masalah.
·
Arjuna
bersedia berbuat kecurangan terhadap Karna karena Karna terlebih dahulu
melanggar aturan. Maknanya yaitu jika tidak ingin perbuatan buruk kita dibalas
oleh orang lain maka kita tidak boleh melakukan kecurangan kepada orang lain
terlebih dahulu.
9. Salyaparwa
·
Menceritakan tentang pertempuran pada hari ke-18 di mana saat itu pihak Korawa telah kehilangan banyak pasukan. Bagian ini merupakan klimaks
pertempuran Baratayuda yang pada akhirnya Salya, Sangkuni, dan Duryodana gugur.
Maknanya yaitu kebaikan pada akhirnya akan selalu dapat mengalahkan kejahatan.
Meskipun banyak cobaan yang sebelumnya dan akan dihadapi hendaknya harus selalu
berada di jalan yang baik karena dengan begitu kita akan nantinya selalu
diberikan kemudahan-kemudahan dalam menghadapi suatu hal.
10. Sauptika Parwa
·
Aswatama yang melakukan penyelinapan pada malam hari ke kemah pasukan
Pandawa dan membunuh banyak orang namun pada akhirnya dia menyesali perbuatanya
dan menjadi pertapa. Maknanya yaitu jika menghadapi suatu keadaan yang sulit,
kita tidak harus mengambil jalan pintas dalam menghadapinya yang pada akhirnya
menyebabkan banyak kerugian. Tindakan yang paling baik dilakukan adalah dengan
cara yang baik-baik meskipun itu sulit dan tidak melakukan kecurangan yang pada
akhirnya menimbulkan penyesalan.
11. Stri Parwa
·
Kitab
Striparwa berisi kisah ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami
mereka di medan pertempuran. Makna yang dapat diambil yaitu suatu peperangan
pada akhirnya hanya akan membawa penderitaan. Baik
di pihak yang menang maupun dipihak yang kalah keduanya hanya akan mengalami
kerugian akibat peperangan yang terjadi. Oleh karena itu, dalam menghadapi
suatu masalah kita terlebih dahulu mencari jalan yang terbaik untuk dilakukan
agar segala sesuatu yang akan terjadi akan dapat diminimalkan dampaknya.
12.
Shanti Parwa
·
Bisma memberikan ajaran-ajaran agama mengenai moral dan tugas kewajiban seorang raja
dengan maksud untuk memberi ketenangan jiwa kepada Yudistira dalam menghadapi
kemusnahan bangsanya. Maknanya yaitu kita akan mendapatkan ketetangan jiwa jika
selalu berada pada ajaran-ajaran agama yang selalu memberikan ketentraman,
untuk itu kita harus selalu mengamalkan ajaran-ajaran agama kita dalam
kehidupan sehari-hari.
13. Anusasana Parwa
·
Bhisma
menjelaskan ajaran Agama Hindu dengan panjang lebar kepada Yudistira, termasuk
ajaran kepemimpinan, pemeintahan yang luhur, pelajaran tentang menunaikan
kewajiban, tentang mencari kebahagiaan, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma yang sakti mangkat ke surga dengan tenang. Maknanya yaitu kita sebagai orang tua nantinya harus
mampu memberikan pencerahan-pencerahan kepada orang lain agar nantinya orang
yang yang kita tinggalkan dapat dituntun dan mampu mencari jalan kebenarannya
sendiri.
14.
Aswamedhika Parwa
·
Setelah melepas kuda pada upacara Aswamedha pada akhirnya, para Raja di daratan India mau mengakui Yudistira sebagai Maharaja Dunia setelah sebelumnya tidak
tunduk. Maknanya yaitu kita harus bisa mengakui orang lain jika orang tersebut
lebih baik, dan selalu menghargai jika orang lain pada kenyataannya lebih baik
dari kita dan tidak memiliki perasaan iri.
15.
Asrama Parwa
·
Kitab ini
menceritakan kisah Drestarata, Gandari, Kunti, Widura dan Sanjaya yang menyerahkan kerajaan sepenuhnya kepada Raja Yudistira sedangkan mereka pergi bertapa ke tengah hutan
dan pada akhirnya hutan pertapaan mereka terbakar oleh api suci mereka sendiri,
sehingga mereka wafat dan langsung menuju surga.
Maknanya yaitu segala sesuatu yang pernah dimiliki pada akhirnya harus
dilepaskan dan tidak bisa dibawa mati. Oleh karena itu, jika kita memiliki
sesuatu hendaklah saling berbagi kepada orang lain karena sebenarnya apa yang
kita dapatkan pada akhirnya akan dikembalikan lagi sehingga alangkah baiknya
jika digunakan untuk saling berbagi kepada sesama.
16.
Mosala Parwa
·
Kresna
merasa bahwa kejayaan bangsanya akan berakhir, sebab ia melihat bahwa banyak
pemudaWresni, Yadawa, dan Andakha yang telah menjadi sombong, takabur, dan senang minum minuman keras
sampai mabuk. Maknanya yaitu perbuatan-perbuatan yang tidak baik seperti angkuh
dan berpoya-poya pada akhirnya akan menyebabkan kesengsaraan. Oleh karena itu,
jika kita sudah mendapat kedudukan yang tinggi harus di jalani secara bijaksana
dan selalu merendah kepada orang lain.
17.
Mahaprashthanika Parwa
·
Pada saat melakukan perjalan
meninggalkan istana satu persatu dari para Pandawa meninggal kecuali yudistira.
Maknanya yaitu menyadarkan bahwa segala sesuatu yang pernah hidup pada akhirnya
akan mati juga karena dosa-dosa yang dilakukan. Oleh karena itu, dalam
menjalani kehidupan hendaknya selalu berbuat baik agar dapat terhindar dari
hukum karma phala yang selalu ada.
18.
Swargarohana Parwa
·
Yudistira menolak pergi ke sorga jika
tidak mengajak anjingnya yang sangat setia kepadanya. Maknanya yaitu kita harus
bisa membalas budi baik orang lain yang telah diberikan kepada kita ketika
sedang menghadapi masalah dan tidak langsung mengabaikan orang tersebut ketika
masalah yang dihadapi telah di selesaikan.
·
Yudistira diuji ketika menuju ke surga
karena sempat berbohong ketika masa hidupnya, dan para Pandawa sempat berada di
neraka karena pernah berdosa dan Korawa sempat berada di sorga karena sempat
sedikit berbuat baik dalam hidupnya. Maknanya yaitu dalam hidup ini harus dapat
selalu berbuat baik agar nantinya setelah meninggal mendapat tempat yang lebih
baik. Kita harus selalu berbuat kebaikan semasa hidup karena kita diberikan
kesempatan dalam hidup ini untuk menebus dosa-dosa yang pernah dilakukan dan
dengan perbuatan baik yang dilakukan agar mencapai tujuan Agama Hindu yang
diinginkan yaitu moksha.
Thanks for information
BalasHapusBisa loll
Hapusgak jadi makasih ,gak bisa dicopy -_-
BalasHapusApa maksudmu duik b
Hapusgak jadi makasih ,gak bisa dicopy -_-
BalasHapusbagus, tapi sayang ga bisa dicopy
BalasHapusSuksmaa
BalasHapusSuksma
BalasHapusApa inti maknanya?
BalasHapusterimakasih untuk informasinya
BalasHapusTerimakasihh
BalasHapusSuksma kak
BalasHapusTinggal inspect element trus delete "head" yang paling atas, nanti langsung bisa di copy
BalasHapusSuksema
BalasHapusTidak ada
HapusTerimakasi
BalasHapusTidak ada
BalasHapusSukseme
BalasHapusSukseme
BalasHapus