1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam
kegiatan pendahuluan, guru:
a.
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran
Menyiapkan peserta didik secara psikis yaitu
pada awal pertemuan guru dan peserta
didik di kelas guru membuat mental peserta didik agar siap untuk mengikuti
proses belajar mengajar. Ketika awal memasuki kelas guru dapat bersikap ramah
dan memberikan senyuman kepada peserta didik yang akan membuat peserta didik
merasa nyaman pada guru yang akan mengajarnya serta dengan berpenampilan sopan akan
membuat peserta didik merasa senang ketika mengikuti proses belajar mengajar
yang akan berlangsung. Namun bukan dengan penampilan yang acak-acakan
seperti berambut panjang serta bersikap galak ketika baru masuk kelas karena
hal tersebut dapat membuat proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung
efektif karena peserta didik merasa tegang atau takut dengan guru yang
demikian.
Menyiapkan peserta didik secara fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran yaitu dapat seperti guru menyiapkan keberadaan
peserta didik di dalam kelas untuk mengikuti proses belajar mengajar. Diawal
pertemuan guru dapat terlebih dahulu mengabsen peserta didiknya agar diketahui
jika ada peserta didik yang tidak mengikuti proses pembelajaran karena
membolos. Dengan begitu guru dapat menindak lanjuti peserta didik tersebut
seperti menghubungi orang tuanya karena
gurulah yang mempunyai tanggung jawab kepada seluruh peserta didiknya.
b.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
Dalam kegiatan pendahuluan guru
dapat memberikan pretest kepada peserta didik. Namun dalam
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam pretest tersebut harus berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari, hal ini karena dengan pretest guru dapat
mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan yang telah diketahui oleh peserta
didik tehadap materi yang akan dipelajari. Setelah dianalisis
pertanyaan-pertanyaan dalam pretest akan dapat diketahui hal-hal seperti
pertanyaan mana yang dapat dijawab oleh seluruh peserta didik atau pertanyaan
mana yang tidak bisa dijawab oleh seluruh peserta didik serta pertanyaan yang
hanya dapat dijawab oleh beberapa peserta didik saja. Sehingga dengan begitu
guru dapat melewati beberapa materi yang sudah diketahui peserta didik untuk
mengefisienkan waktu dan guru juga dapat menekankan pembelajarannya terhadap
materi yang belum dikuasai oleh peserta didik
serta dengan begitu guru juga dapat menyuruh peserta didik yang sudah
mengusai materi untuk menjelaskan atau mengajari peserta didik lain yang belum
mennguasai materi tersebut. Contoh seperti dalam pelajaran geografi yang akan
mempelajari tentang atmosfer guru dapat membuat soal pretest seperti,
jelaskanlah lapisan-lapisan atmosfer dari lapisan terbawah sampai lapisan
paling atas? Jika seluruh peserta didik sudah mampu mendeskripsikan dengan
sangat baik mengenai lapisan paling bawah dari atmosfer tersebut, guru dapat
melewati materi tersebut dan memulai dari lapisan yang berikutnya pada kegiatan
inti.
c.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
Tujuan pembelajaran terdapat dalam
indikator, tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai penting
dijelaskan oleh guru kepada peserta didik dalam kegiatan pendahuluan. Tujuan
pembelajaran penting untuk guru dijelaskan karena dengan begitu peserta didik
akan mengetahui materi yang harus dikuasai atau dicapainya. Dalam tujuan ini
guru tidak menjelaskan sejelas-jelasnya atau guru hanya menjelaskan gambaran
secara umum dari materi yang akan
dipelajari, hal ini karena tujuan pembelajaran akan dijelaskan secara mendalam
di kegiatan inti. Contohnya dalam pembelajaran geografi mengenai atmosfer, pada
kegiatan pendahuluan dalam menjelaskan tujuan pembelajaran guru dapat memulai
dengan memberikan konsep mengenai atmosfer dan memberikan pemahaman secara umum
hal-hal yang nantinya akan dibahas dalam lapisan atmosfer tersebut, serta guru
juga harus menjelaskan mengenai materi yang wajib untuk peserta didik kuasai.
Hal tersebut penting karena dengan begitu peserta
didik akan dapat memfokuskan pembelajarannya terhadap materi yang menjadi
kompetensi dasar yang harus dipacapainya. Salah satu contohnya seperti memahami
lapisan-lapisan atmosfer, dengan diketahuinya kompetensi dasar tersebut maka
peserta didik akan berusaha mempelajari materi tersebut. Tujuan sama halnya
dengan pretest, sehingga dalam menjelaskan tujuan ini dapat dilakukan dengan
membuat pertanyaan-pertanyaan. Jika pada tujuan 1 sudah bisa dijawab oleh
seluruh peserta didik pada pendahuluan maka guru dapat memulai pembelajaran
pada tujuan 2 di kegiatan inti.
d.
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
Pada kegiatan pendahuluan guru juga
perlu untuk menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari. Cakupan materi
yang disampaikan oleh guru akan membuat peserta didik mengetahui batasan
mengenai sampai sejauh mana materi yang akan dipelajari dalam proses
pembelajaran. Batasan ini akan menjadikan peserta didik tidak belajar diluar
materi yang telah ditentukan sehingga peserta didik dapat memanfaatkan waktu
yang dimiliki sebaik-baiknya. Contohnya dalam pembelajaran geografi dikelas IX
pada semester 2, cakupan materi yang akan dipelajari yaitu hanya atmosfer saja,
sehingga dengan diketahui cakupan materinya tersebut peserta didik tidak sampai
mempelajari seperti litosfer atau materi yang lainnya dan akan membuat peserta
didik dapat memfokuskan pembelajarannya terhadap atmosfer serta peserta didik
dapat mencari materi terkait atmosfer atau menyiapkan buku-buku yang tepat yang
berisi materi yang akan dibahas.
Penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus oleh guru kepada peserta didik akan membuat peserta didik mengetahui
kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung dari awal pertemuan sampai akhir
pertemuan dalam semester yang dijalani. Dengan mengetahui kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang akan berlangsung, peserta didik dapat mengatur waktu
belajarnya agar berjalan dengan efektif. Secara efektif tersebut yaitu dengan
diketahui kapan akan diadakan ulangan harian, ujian tengah semester, ujian
akhir semester peserta didik dapat mengatur waktu belajarnya agar siap
mengadapi atau menyiapkan diri terhadap hal-hal tersebut. Contohnya jika sudah
tahu kapan akan diadakan ujian tengah semester peserta didik dapat menyiapkan
diri sebelumnya seperti mempelajari kembali materi-materi sebelumnya dari buku
catatan untuk mengingat pengetahuan apa saja yang telah diberikan oleh guru
agar siap nantinya menjawab soal-soal pada ujian tengah semester tersebut.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses
pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat , minat dan perkembangan fisik serta fsikologis peserta
didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Melibatkan
peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi
yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
anak didik belajar aneka sumber
Dalam proses
pembelajaran peserta didik maupun guru tidak dapat hanya berpatokan pada satu
sumber saja. Tidak dapat berpatokan pada satu sumber dikarenakan dengan hanya
berpatokan pada satu sumber saja peserta didik tidak akan mampu menjawab
soal-soal seperti pada ujian nasional yang soal-soalnya berasal dari berbagi
sumber yang ada. Oleh karena hal tersebut guru juga harus melibatkan peserta
didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan
dipelajari dengan belajar dari aneka sumber. Guru tidak dapat hanya dengan
menyuruh peserta didik mencari ilmu-ilmu dari berbagai sumber, namun guru juga
harus memberi tahu kepada peserta didik cara memburu ilmu dari berbagai sumber
sesuai topik. Contohnya guru bisa memberi tugas kepada peserta didik dan tugas
tersebut harus didukung oleh lima sumber atau yang lebih mendapat nilai plus,
sehingga peserta didik yang ingin mendapat nilai lebih akan berusaha mencari
sumber bacaan sebanyak-banyaknya.
Dengan banyak
sumber akan mendapat pengetahuan lebih, misalnya dalam buku 1 tentang geografi
terdapat pengertian-pengertian tentang atmosfer dari berbagai ahli namun dalam
buku tersebut tidak terdapat deskripsi mengenai lapisan-lapisan atmosfer,
sedangkan pada buku 2 terdapat komposisi atmosfer beserta deskripsi mengenai
lapisan-lapisan atmosfer, sehingga dengan demikian semakin banyak sumber bacaan
maka semakin banyak pula ilmu yang didapat.
2) Menggunakan
beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
Pendekatan
pembelajaran dilakukan oleh guru kepada peserta didik yaitu agar guru
mengetahui kemampuan dari masing-masing peserta didik baik kemampuan
intelektual maupun fsikologis. Oleh karena peserta didik memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, sehingga guru perlu menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran. Contoh pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan individu, melalui
pendekatan individu ini guru mengamati peserta didik secara individu. Secara
individu ini yaitu seperti bagaimana guru mengamati kemampuan dari
masing-masing peserta didik terhadap apa yang telah diajarkan guru kepada
peserta didik. Pendekatan individu ini dapat dipakai untuk mengetahui kemampuan
intelektual/akademik dari peserta didik. Pendekatan pembelajaran yang lain yaitu pendekatan kelompok.
Pendekatan kelompok digunakan pada suatu kelas yang memiliki banyak peserta
didik. Dalam pendekatan ini guru dapat menyuruh peserta didik membentuk
beberapa kelompok belajar. Melalui kelompok belajar tersebut guru akan dapat
mengetahui keegoisan peserta didik dalam kelompok belajarnya.
Media
pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan guru untuk membantunya dalam
proses pembelajaran dikelas. Media pembelajaran dipakai guru untuk memotivasi
belajar peserta didik. Contohnya seperti dalam pembelajaran geografi mengenai
flora dan fauna, dengan menggunakan media elektronik seperti LCD yang dapat
menampilkan gambar. Guru dapat mencari dan menampilkan animasi/gambar bergerak
yang berhubungan dengan pembelajaran flora dan fauna, dengan animasi tersebut
diharapkan agar peserta didik termotivasi untuk belajar karena peserta didik
akan mudah menyerap dan lama untuk dilupakan jika terdapat animasi. Dalam RPP
media yang dimaksud ialah media yang ada hubungannya dengan pembelajaran seperti
contoh diatas yaitu LCD namun bukan papan tulis, meja belajar atau yang memang
wajib ada dalam suatu kelas. Media tersebut juga harus memiliki hubungan, jika
RPP tentang flora maka media pembelajaran juga harus mengenai flora.
Sumber
belajar akan menambah wawasan guru maupun peserta didik, peserta didik yang
memiliki banyak wawasan akan membuatnya dapat berpikir kritis. Oleh karena itu,
peserta didik tidak dapat hanya berpatokan pada lks saja, namun untuk membuat
peserta didik tidak berpatokan pada lks saja, guru perlu membuat kriteria
minimal. Kriteria minimal yaitu untuk menentukan penilaian standar. Guru dapat
membuat kriteria minimal buku yang dapakai sumber belajar peserta didik yaitu
lks dan buku paket, kemudian guru juga dapat memberi tahu peserta didik yang
menggunakan buku lebih akan mendapat nilai plus. Sehingga dengan menghargai
peserta didik dengan memberikan nilai plus tertinggi kepada peserta didik yang
menggunakan sumber belajar paling banyak akan membuat peserta didik bersemangat
untuk mencari sumber belajarnya. Guru dapat memberikan kebebasan peserta didik
mengeksplor materi pembelajaran namun guru juga perlu mengingatkan batasan
waktu kepada peserta didik agar waktu belajar mereka dapat digunakan secara
efektif dan efisien.
3) Memfasilitasi
terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
Memfasilitasi
terjadinya interaksi antarpeserta didik dapat dilakukan dengan menyuruh peserta
didik membuat beberapa kelompok belajar, dalam kelompok belajar tersebut maka
peserta didik akan dapat berdiskusi atau belajar bersama terkait materi
pembelajaran, namun pada saat berkelompok guru harus mengamati peserta didik,
jika ada peserta didik yang diam saja dalam kelompoknya, guru dapat menyuruh
peserta didik yang pintar untuk mengajarkan kepada peserta didik yang diam
tersebut karena mungkin dia tidak tahu atau dapat menyuruh peserta didik yang
lain untuk bertanya kepada peserta didik yang diam saja karena bisa saja dia
malas untuk berbicara dalam kelompoknya tersebut. Selain itu, guru juga
dapat memberikan anak didik kesempatan untuk mempresentasikan
tugas-tugas di depan kelas dan menyediakan waktu kepada anak didik untuk
melakukan tanya jawab sehingga dengan begitu dapat terjadi interaksi
antarpeserta didik.
Memfasilitasi
terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru dapat dilakukan dengan
memberikan waktu/kesempatan kepada anak didik untuk bertanya kepada gurunya
jika ada hal-hal yang belum jelas/dipahaminya terhadap materi pelajaran yang
telah didapatnya. Selain itu, juga dapat dilakukan dalam pendekatan. Guru,
selain sebagai pendidik juga harus sebagai teman terhadap peserta didiknya.
Sebagai teman yang dimaksudkan yaitu guru dan peserta didik dapat saling
memberikan atau tidak bermusuhan, dan teman antara guru dan peserta didik
adalah sebatas dalam pembelajaran.
Memfasilitasi
terjadinya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan dapat dilakukan
dengan memberikan tugas pengamatan kepada peserta didik. Tugas tersebut dapat
berupa guru menugaskan peserta didik untuk mencatat jenis-jenis awan yang
terbentuk pada suatu tempat dan waktu. Melalui tugas tersebut maka peserta
didik perlu berinteraksi langsung dengan lingkungannya agar dapat menyelesaikan
tugas yang didapatnya. Interaksi dengan lingkungan sekitar juga dapat terjadi
ketika dalam proses pembelajaran ada tamu yang masuk ke kelas dan peserta didik
harus dapat merespon dengan baik kepada tamu yang datang tersebut kemudian
kembali pada suasana belajar sebelumnya setelah tamu tersebut pergi.
Memfasilitasi
terjadinya interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar yaitu seperti
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengeksplor materi-materi yang
diperlukannya, namun guru juga harus mengingatkan waktu yang dimiliki peserta
didik agar tidak kekurangan waktu belajar yang disebabkan karena terlalu asik
mencari sumber belajar tapi tidak sempat untuk mempelajarinya.
4) Melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran diperlukan agar
dalam suatu proses pembelajaran, dalam kelas tersebut tidak hanya guru saja
yang berbicara di depan kelas memberikan materi-materi pelajaran. Jika hanya
guru saja yang hanya berbicara di depan kelas maka peserta didik yang di
ajarnya akan merasa seperti mengantuk, bosan, atau tidak dapat menyalurkan
aspirasinya dalam proses pembelajaran yang dilakukan, untuk itu guru perlu
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta
didik di sela waktu guru menjelaskan suatu materi, sehingga dengan begitu
pendapat-pendapat dari peserta didik akan memberikan warna pada suatu gagasan
dari permasalahan yang ada pada proses pembelajaran dalam mencapai tujuan
pembelajaran serta dengan memberikan kesempatan peserta didik mengemukakan
pendapatnya akan membuat peserta didik dapat menyalurkan aspirasinya atau
hal-hal yang telah diketahuinya.
Selain
itu, dengan membuat kelompok belajar dan memberikan suatu permasalahan untuk di
diskusikan serta mewajibkan seluruh peserta didik untuk memberikan pendapatnya
akan membuat peserta didik ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
5) Memfasilitasi
peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan akan memberikan manfaat kepada peserta
didik untuk mengetahui kebenaran dari suatu masalah atau teori karena dengan
melakukan percobaan di laboratorium, studio, maupun lapangan peserta didik akan
mendapatkan kebenarannya. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada peserta didik yang perlu untuk diuji kebenarannya sehingga untuk
mendapatkan jawabannya peserta didik harus melakukan kegiatan percobaan.
Contohnya dalam pelajaran astronomi guru menyuruh peserta didik untuk
mempraktekkan teori triangle yang digunakan untuk mengukur suatu jarak benda
langit yang telah dipelajarinya. Sehingga dengan tugas tersebut peserta didik
akan melakukan percobaan dilapangan untuk mengetahui kebenaran dari teori yang
diberikan.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1)
Membiasakan peserta didik membaca dan
menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
Memberikan tugas-tugas
tertentu yang bermakna untuk membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam membuat peserta didik menjadi
terlatih dalam membaca dan menulis. Selain itu, akan menambah wawasan peserta
didik dengan membaca beragam sumber-sumber bacaan. Untuk mewujudkan hal itu,
guru dapat melakukannya dalam diskusi kelompok. Ketika diskusi, guru bisa
memberikan tugas- tugas kepada peserta didik. Dalam tugas tersebut, tidak hanya
ditugaskan membaca saja, namun disuruh mencari bagian-bagian bacaan yang
penting (meringkas) dan hasil ringkasan tersebut dapat di buat dalam bentuk
laporan. Sehingga dengan membuat laporan tersebut, selain melatih siswa untuk
membaca dan menulis peserta didik akan dapat memiliki catatan penting yang bisa
dabaca kembali jika peserta didik lupa dengan yang telah dipelajarinya. Agar
tujuan pembelajaran tercapai dan seluruh peserta didik memiliki kesamaan dalam
tugasnya, guru dapat melakukannya dengan memberikan pertanyaan/masalah dan pada
saat diskusi guru tidak boleh memberikan jawaban namun hanya memberikan
tuntunan kepada peserta didik.
2)
Memfasilitasi peserta didik melalui
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis
Memfasilitasi
peserta didik melalui pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis dapat dilakukan diantaranya dengan memberikan
peserta didik tugas untuk menganalisis sebuah skripsi, dalam menganalisis
skripsi tersebut peserta didik diberikan form penilaian yang berisi aspek-aspek
dalam skripsi seperti dalam pendahuluan terdapat kondisi yang tidak stabil,
dampak negatif dan lain sebagaianya. Jika tidak terdapat aspek-aspek yang
seharusnya ada dalam skripsi tersebut, guru menyuruh peserta didik untuk
menulis bagaimana yang seharusnya diisi dalam skripsi tersebut. Sehingga
setelah membaca sebuah skripsi, akan ada gagasan dari peserta didik dalam
analisisnya tersebut. Selain itu, untuk memunculkan gagasan baru dari peserta
didik dapat dilakukan dengan menyuruh peserta didik untuk mempresentasikan
hasil tugas kelompok dari suatu masalah yang diberikan oleh guru, maka dengan
begitu peserta didik akan mengemukakan gagasan-gagasannya di depan kelas.
Memfasilitasi
peserta didik melalui diskusi dapat memunculkan gagasan baru dari peserta didik
karena dengan memberikan suatu topik permasalahan dalam suatu diskusi maka
peserta didik akan mencari pemecahan
permasalahan dengan teman kelompoknya dan dari diskusi tersebut akan muncul
gagasan-gagasan baru sebagai pendapat dari permasalahan yang diberikan oleh
guru.
Dengan lain-lain
ini untuk memunculkan gagasan baru dapat dilakukan dengan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari
materi yang telah diberikan atau mempunyai masalah baru diluar materi yang
ingin ditanyakan. Jika peserta didik tidak ada yang berani menanyakan secara
langsung, guru dapat menyuruh dengan menulis pertanyaan yang ingin disampaikan.
3)
Memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
Dalam
proses pembelajaran, guru harus bersifat terbuka atau menerima respon peserta
didik dari rangsangan yang diberikan dengan baik, sehingga peserta didik akan
berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Memberi kesempatan untuk berpikir seperti dengan memberikan pertanyaan tanpa
diberi jawaban langsung, sehingga peserta didik akan berpikir untuk bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan tersebut, begitu pula dengan memberikan pertanyaan-pertamyaan yang perlu
dianalisis akan memberikan peserta didik kesempatan untuk menganalisis dan
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan kemampuannya, serta dengan sifat
guru yang terbuka dalam menerima tanggapan dari peserta didik tanpa dengan
marah-marah jika jawaban dari peserta didik salah atau langsung menyalahkannya
namun memuji jawaban peserta didik seperti “jawabannya sudah bagus, mungkin ada
yang bisa menambahkan lagi”, sehingga dengan begitu peserta didik akan
bertindak tanpa rasa takut.
4)
Memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
Pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif adalah pembelajaran yang dibuat perkelompok, dengan
pembelajaran perkelompok maka peserta didik akan dapat bertukar pikiran melalu
diskusi bersama dengan teman masing-masing kelompok. Dalam pembelajaran
kelompok akan membuat peserta didik dapat lebih leluasa mengungkapkan masalah
dengan temannya dibandingkan dengan gurunya karena masih malu-malu. Hal ini
dikarenakan orang lebih cenderung untuk bergaul dengan teman sebayanya.
Dengan
saling memberikan pemikiran-pemikiran dari pembelajaran kelompok ini maka
peserta didik akan mendapatkan lebih banyak pengetahuan-pengetahuan yang
bermanfaat bagi mereka. Selain itu, peserta didik akan lebih berpeluang besar
dalam mencapai tujuan pembelajaran dari pengetahuan lebih yang mereka dapatkan.
5)
Memfasilitasi peserta didik
berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
Memberikan
kesempatan peserta didik untuk berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar dapat dilakukan dengan disela-sela guru menjelaskan suatu
materi kemudian terdapat suatu masalah, masalah tersebut dapat diberikan kepada
siswa untuk memberikan pendapat. Untuk membuat
peserta didik bersaing secara sehat, maka guru dapat memberikan nilai
plus bagi peserta didik yang mengemukakan jawabannya. Sehingga dengan begitu
akan meningkatkan daya saing pada peserta didik dan mereka tidak perlu mendiskusikannya
terlebih dahulu dengan teman kelompoknya, tapi langsung menjawabnya karena itu
merupakan masalah tambahan.
Dengan
meningkatnya daya saing pada peserta didik, maka akan membuat prestasi belajar
peserta didik meningkat, karena dengan bersaing secara sehat tersebut peserta
didik akan berusaha belajar lebih giat lagi untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru mereka dan untuk menjadi yang
terbaik maka mereka akan selalu belajar dan berusaha untuk selalu aktif di
kelas dalam proses pembelajaran.
6)
Memfasilitasi peserta didik membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
Fasilitas yang
dapat diberikan guru kepada peserta didik dalam membuat laporan eksplorasi yang
dilkukannya dapat berupa dengan menugaskan peserta didik untuk membuat suatu
makalah, dalam makalah ini anak didik akan menyampaikan pengetahuan yang
didapatnya dari membaca buku-buku pelajaran, sehingga hasil eksplorasi peserta
didik dapat dituangkannya dalam makalah tersebut baik secara individu maupun
kelompok dan juga guru dapat menyuruh peserta didik untuk mempresentasikan
secara langsung suatu topik dari hasil eksplorasi peserta didik di depan kelas.
Guru harus
menilai hasil laporan eksplorasi peserta didik secara kongkret, dengan
memberikan nilai dari kebenaran hasil eksplorasi yang dilakukan peserta didik,
maka akan menumbuhkan tanggung jawab dari peserta didik untuk membuat hasil
laporan eksplorasi atau menggumpulkan tugas yang di berikan kepadanya dengan
baik dan benar.
7)
Memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan kriasi; kerja individual maupun kelompok
Memberikan
kesempatan untuk menyajikan hasil kerja dari peserta didik di dalam kelas akan
melatih anak didik untuk berkomentar jika ada peserta didik lain yang bertanya
mengenai pekerjaannya, selain itu dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menyajikan hasil kerjanya, dapat juga di manfaatkan untuk melatih
peserta didik lain untuk menghargai pendapat orang lain yang berbicara di depan
umum dengan tidak ikut berbicara atau melakukan kegiatan lain yang dapat
membuat keributan.
Dengan
menyajikan hasil kerja individu maupun kelompok dari peserta didik di dalam
kelas maka akan membuat peserta didik membuat pekerjaannya sebaik mungkin agar
dapat di hargai oleh temannya maupun oleh guru, sehingga peserta didik akan
mengerjakan tugas yang di dapat dengan sungguh-sungguh serta memahami betul apa
yang dibuatnya agar bisa menyajikan hasil karyanya dengan baik.
8) Memfasilitasi
peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan
Memfasilitasi
peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan akan membuat peserta didik dapat menyalurkan minat dan bakatnya.
Namun dalam hal tersebut harus ada hubungannya dengan kurikulum. Seperti pada
pembelajaran geografi, guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan memamerkan
produk yang dihasilkan peserta didiknya yaitu peta hasil bumi atau peta
tematik.
Memberikan
kesempatan kepada peserta didik dengan memamerkan peta yang baik dan benar,
maka peserta didik membuat peta sesuai dengan bakatnya untuk dapat di pamerkan
kepada orang lain. Dengan begitu, maka bakat dari peserta didik geografi akan
dapat tersalurkan dalam pembuatan peta.
9)
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta
didik.
Dengan
memamerkan hasil dari peserta didik seperti memajang peta yang dibuatnya dengan
bagus, maka peserta didik akan merasa bangga dengan hasil karyanya yang
dipajang di depan kelas dan dilihat oleh banyak orang. Selain itu dengan
memberikan nilai yang bagus terhadap peta yang bagus yang dibuat dari peserta
didik yang berbakat maka akan menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri
peserta didik tersebut untuk membuat peta yang lebih bagus.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan peserta didik
Ketika peserta didik berani mengemukakan
pendapatnya guru harus memberikan tanggapan yang positif dan penguatan terhadap
tanggapan anak didik tersebut karena sudah berusaha untuk mengemukakan
pendapatnya, dan agar anak didik merasa dihargai dan bersemangat untuk memberi
pendapatnya lagi guru dapat memberi hadiah yang dapat berupa nilai plus.
Menghargai semua pendapat dari peserta
didik harus dilakukan oleh guru, agar tidak langsung menyalahkan pendapat peserta
didik, guru dapat melakukannya dengan memberikan kesempatan kepada beberapa
peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya kemudian membandingkan
pendapat-pendapat tersebut. Dari beberapa pendapat tersebut siswa dapat
mengetahui di mana kekurangan dari pendapatnya, siswa akan merasa lega mendapat
nilai berapapun karena sudah tahu kesalahan/kekurangannya.
2)
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber
Setelah menyuruh peserta didik untuk membaca dari berbagai
sumber dan membuat suatu ringkasan dari bacaan tersebut. Kemudian ada beberapa
peserta didik yang bertanya, dimana pertanyaan tidak diketahui peserta didik
karena tidak memahami dari apa yang dibacanya, guru dapat memberikan sumber
lain untuk peserta didik pelajari atau membahas masalah tersebut lebih rinci
dipertemuan berikutnya.
Dengan memberikan sumber terkait dari permasalahan yang
di hadapai peserta didik, membuat peserta didik
akan mencari sumber tersebut dan mencari jawaban dari sumber lain
tersebut kemudia pada pertemuan berikutnya guru dapat menjelaskan
permasalahannya lebih rinci agar peserta didik memahai betul hal-hal yang
kurang dimengertinya serta membandingkannya dengan hasil dari membaca
sumber-sumber.
3)
Memfasilitasi peserta didik melakukan
refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
Setelah memberikan penjelasan dan menyuruh peserta didik
untuk membaca berbagai sumber serta
membuat suatu tugas seperti makalah. Guru dapat bertanya mengenai makalah yang
dibuat peserta didik tersebut. Sehingga dari pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan siswa akan mengetahui sampai sejauh mana pengalaman belajar yang
telah diperoleh peserta didik.
Dari keberhasilan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru maka peserta didik akan dapat merefleksi pengalaman belajar yang
diperolehnya. Peserta didik yang tahu dirinya masih belum cukup memperoleh
pengalaman belajar maka dia akan berusaha untuk lebih giat mencari dan membaca
sumber-sumber belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakana dalam mencapai kompetensi dasar dapat dilakukan dalam sebuah
diskusi. Lewat diskusi tersebut, jika eksplorasi dan elaborasi yang bagus dari
peserta didik, maka dia akan tanggap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru dalam diskusi.
Sehingga dengan tanggapnya seorang peserta didik pada diskusi
yang dilakukan, maka peserta didik dapat menilai dirinya dari keberhasilan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi
dasar. Jika dia berhasil menjawab beberapa pertanyaan dengan tepat, maka peserta
didik dapat mengetahui bahwa dia telah mendapat pengalaman yang bermakna dengan
hasil eksplorasinya.
3. Kegiatan Penutup
Dalam
kegiatan penutup, guru:
a. Bersama-sama
dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
Pada akhir kegiatan, perlu untuk
merangkum/menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan
merangkum/menyimpulkan tersebut akan dapat mengingatkan kembali terhadap
hal-hal apa saja yang telah dilakukan dan apakah kegiatan pembelajaran yang
dilakukan sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada saat membuat
rangkuman/simpulan perlu menekankan kapan perlu bersama peserta didik, peserta
didik saja, atau guru saja.
Memberikan simpulan dari yang telah
dijelaskan/dilakukan ada hubungannya dengan waktu. Ada hubungannya dengan waktu
karena dalam proses pembelajaran, guru memang telah membuat program, namun
dalam proses di lapangan belum tentu program tersebut berjalan dengan lancar.
Seperti ketika sedang mengajar ada anak yang sakit, dari hal itu akan membuat
waktu yang terbuang sia-sia karena kita membawa anak tersebut ke uks dan juga
pada saat diskusi ada anak-anak yang ngerumpi sehingga mereka tidak dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dari kejadian-kejadian tersebut, jika ada
pengurangan waktu guru bisa langsung menyimpulkan sendiri agar proses
pembelajaran tidak kekurangan waktu karena jika pada saat tersebut memberikan
kepada peserta didik untuk menyimpulkan akan lama. Lamanya waktu tersebut yang
diperlukan karena seperti jika menanyakan siapa yang mau menyimpulkan, tidak
ada peserta didik yang mau dari menunggu hal tersebut akan mengurangi waktu.
Namun jika terdapat banyak waktu yang tersisa dapat diberikan kepada peserta
didik, tidak hanya satu namun dapat beberapa peserta didik yang menyimpulkan.
Kemudian jika ada perselisihan/kesalah pahaman guru dapat ikut bersama-sama
memberikan kesimpulan yang lebih dapat diterima.
b. Melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram
Setiap akhir proses pembelajaran guru harus
melakukan evaluasi. Evaluasi penting dilakukan karena dengan kegiatan tersebut
dapat memberikan penilaian atau refleksi dari peserta didik terhadap apa saja
yang telah didapat dari proses pembelajaran. Kegiatan evaluasi tersebut
dinamakan post test, jika pada post test
peserta didik dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan maka
proses pembelajaran yang telah berlangsung dikatakan berhasil.
Untuk membuat suatu penilai dan/atau refleksi
tersebut guru dapat menyuruh peserta didik membuat ringkasan dari yang telah
dijelaskan, dari ringkasan tersebut akan diketahui sampai sejauh mana pemahaman
yang telah didapatkan peserta didik dan kegiatan tersebut dilakukan sacara
terus menerus sesuai program yang dibuat.
c. Memberikan
umpan balik terhapat proses dan hasil pembelajaran
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran dapat dilakukan seperti dengan memberikan penghargaan/nilai yang
bagus terhadap peserta didik yang menjawab pertanyaan dengan bagus/baik. Selain
memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan
dengan bagus, guru juga bisa memberikan umpan balik berupa motivasi kepada
peserta didik. Guru memotivasi peserta didik lain agar berusaha menjadi
temannya yang telah mempunyai banyak pengetahuan karena rajin belajar dan
bersungguh-sungguh dalam mendengarkan penjelasan guru.
Dengan memotivasi seperti memberikan ceramah-ceramah
terhadap peserta didik mungkin akan menyadarkan mereka terhadap
pemahaman-pemahaman yang lebih baik. Dari hal tersebut yaitu siswa termotivasi
untuk belajar maka akan membuat proses dan hasil belajar yang dilakukan akan
menjadi lebih baik. Contohnya ketika ada peserta didik yang malas untuk masuk
kelas dan hasil dari ulangan peserta didik tersebut jelek, maka guru perlu
menegur peserta didik tersebut agar lebih bersemangat untuk sekolah dengan
memberikan ceramah-ceramah/menceritakan pengalaman yang buruk mengenai dampak
malas sekolah.
d. Merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individu maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi yaitu untuk peserta didik yang belum tuntas terhadap
penguasaan materi yang dipelajarinya. Seperti ketika di adakan evaluasi
mengenai materi atmosfer yang telah dipelajari, beberapa peserta didik tidak
mampu menjelaskan dengan baik atau menjawab dengan benar terhadap soal yang
dibeikan. Hal tersebut terjadi karena peserta didik yang bersangkutan belum
menguasai materinya, oleh karena itu, peserta didik diberikan program remidi
pada beberapa hari berikutnya atau minggu berikutnya setelah peserta didik
tersebut mempelajari kembali materi yang akan di ujikan.
Program pengayaan diberikan kepada peserta didik
yang berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan pada saat evaluasi atau sudah
mengusai materi yang telah dipelajari dengan baik. Pengayaan yang diberikan
dapat dilakukan dengan evaluasi materi yang sama namun materi tersebut lebih
dikembangkan lagi. Seperti misalnya yang sebelumnya menjelaskan namun pada
pengayaan disuruh untuk menganalisis suatu materi dalam pertanyaan yang
diajukan. Namun bisa juga program pengayaan yang dilakukan melanjutkan pada
materi berikutnya yang akan dibahas. Jika melakukan hal tersebut peserta didik
yang melakukan program pengayaan diberikan rambu-rambu agar tidak melenceng
dari materi yang akan dibahas.
Layanan konseling diberikan kepada peserta didik
yang memiliki masalah-masalah terkait pembelajaran yang dilakukan. Guru dapat
memberikan solusi-solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh peserta
didik. Seperti peserta didik yang memilki masalah pola belajar yang salah, dari
layanan konseling ini guru memberikan arahan-arahan yang baik untuk dilakukan
agar peserta didik yang memiliki masalah tersebut menjadi lebih baik.
Memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari
jawaban dari pertanyaan yang berkaitan terhadap materi yang yang akan dibahas
berikutnya memberikan manfaat yaitu peserta didik akan lebih siap menghadapi
materi dari pertemuan yang akan berlangsung. Seperti contohnya peserta didik
disuruh mencari beberapa materi tentang apa saja penyusun-penyusun lapisan bumi
dari materi litosfer yang akan dibahas.
e. Menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Dengan memberi tahu kepada peserta didik rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya, peserta didik akan dapat terlebih
dahulu mencari dan mempelajari materi-materi pelajaran yang akan dibahas minggu
berikutnya. Sehingga dengan begitu peserta didik akan lebih siap dalam
pertemuan yang akan berlangsung.
Seperti contohnya dalam pembelajaran atmosfer yang
akan dilakukan dalam 3 kali pertemuan, ketika pertemuan pertama sudah membahas
tentang lapisan-lapisan penyusun atmosfer, pada akhir pertemuan pertama guru
memberi tahu bahwa pada pertemuan berikutnya akan membahas unsur-unsur dari
atmosfer, sehingga dengan diketahui tentang pokok bahasan yang akan dipelajari
maka peserta didik akan mencari materi tentang unsur-unsur atmosfer tersebut
serta mempelajarinya.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat yang digunakan yaitu alat yang
mendukung pembelajaran yang dilakukan/alat yang mendukung materi saat itu, begitu pula dengan bahan dan
sumber belajar. Seperti LCD, alat-alat praktikum, buku-buku pelajaran, lembar
kerja siswa dan sebagainya.
VI. Penilaian
Prosedur Penilaian
Sikap dinilai dengan keaktivan peserta didik di
kelas, rubriknya yaitu peserta didik bertanya, menanggapi, dan menjawab.
Peserta didik dinilai dari berapa sering siswa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, menanggapi masalah yang sedang dihadapi, serta menjawab
pertanyaan yang diajukan dari guru maupun peserta didik lain dan juga dapat
dinilai dari keseriusann peserta didik dalam menjawab, menanggapi, dan menjawab
suatu permasalahan agar peserta didik tidak hanya asal-asalan bicara serta
prilaku peserta didik di dalam kelas, jika sering membuat kericuhan maka
peserta didik yang bersangkutan dapat diberi nilai min.
Pengetahuan dan Pemahaman Konsep dinilai dengan
melakukan evaluasi dalam bentuk pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis,
secara objektif maupun esai. Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan
tepat diberikan nilai yang bagus, siswa yang menjawab hampir mengenai maksud
dari jawaban di beri nilai sedang, dan siswa yang menjawab dengan salah diberi
nilai yang jelas karena guru harus menilai secara objektif. Namun nilai dari
tugas-tugas yang dikerjakan dengan baik serta keaktifan siswa dikelas dapat
membantu nilai siswa tersebut
Praktik dinilai dengan peserta didik mengikuti
kegiatan praktikum dengan sungguh-sungguh serta laporan yang dibuat dikerjakan
dengan baik. Kehadiran peserta didik juga dapat mempengaruhi penilaian dalam
praktikum jika peserta didik mengikuti dengan penuh dapat diberi nalai plus
untuk membantu nilai hasil laporan praktikum yang dibuatnya.
Sumber
:
PERMENDIKNAS Nomor 41
Tahun 2007 tentang Standar Proses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar