Sabtu, 20 Juli 2013

Langkah-langkah Pembelajaran

 1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
Menyiapkan peserta didik secara psikis yaitu pada  awal pertemuan guru dan peserta didik di kelas guru membuat mental peserta didik agar siap untuk mengikuti proses belajar mengajar. Ketika awal memasuki kelas guru dapat bersikap ramah dan memberikan senyuman kepada peserta didik yang akan membuat peserta didik merasa nyaman pada guru yang akan mengajarnya serta dengan berpenampilan sopan akan membuat peserta didik merasa senang ketika mengikuti proses belajar mengajar yang akan berlangsung. Namun bukan dengan penampilan yang acak-acakan seperti berambut panjang serta bersikap galak ketika baru masuk kelas karena hal tersebut dapat membuat proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung efektif karena peserta didik merasa tegang atau takut dengan guru yang demikian.
Menyiapkan peserta didik secara fisik untuk mengikuti proses pembelajaran yaitu dapat seperti guru menyiapkan keberadaan peserta didik di dalam kelas untuk mengikuti proses belajar mengajar. Diawal pertemuan guru dapat terlebih dahulu mengabsen peserta didiknya agar diketahui jika ada peserta didik yang tidak mengikuti proses pembelajaran karena membolos. Dengan begitu guru dapat menindak lanjuti peserta didik tersebut seperti menghubungi orang tuanya  karena gurulah yang mempunyai tanggung jawab kepada seluruh peserta didiknya.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
            Dalam kegiatan pendahuluan guru dapat memberikan pretest kepada peserta didik. Namun dalam pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam pretest tersebut harus berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, hal ini karena dengan pretest guru dapat mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan yang telah diketahui oleh peserta didik tehadap materi yang akan dipelajari. Setelah dianalisis pertanyaan-pertanyaan dalam pretest akan dapat diketahui hal-hal seperti pertanyaan mana yang dapat dijawab oleh seluruh peserta didik atau pertanyaan mana yang tidak bisa dijawab oleh seluruh peserta didik serta pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh beberapa peserta didik saja. Sehingga dengan begitu guru dapat melewati beberapa materi yang sudah diketahui peserta didik untuk mengefisienkan waktu dan guru juga dapat menekankan pembelajarannya terhadap materi yang belum dikuasai oleh peserta didik  serta dengan begitu guru juga dapat menyuruh peserta didik yang sudah mengusai materi untuk menjelaskan atau mengajari peserta didik lain yang belum mennguasai materi tersebut. Contoh seperti dalam pelajaran geografi yang akan mempelajari tentang atmosfer guru dapat membuat soal pretest seperti, jelaskanlah lapisan-lapisan atmosfer dari lapisan terbawah sampai lapisan paling atas? Jika seluruh peserta didik sudah mampu mendeskripsikan dengan sangat baik mengenai lapisan paling bawah dari atmosfer tersebut, guru dapat melewati materi tersebut dan memulai dari lapisan yang berikutnya pada kegiatan inti.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
            Tujuan pembelajaran terdapat dalam indikator, tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai penting dijelaskan oleh guru kepada peserta didik dalam kegiatan pendahuluan. Tujuan pembelajaran penting untuk guru dijelaskan karena dengan begitu peserta didik akan mengetahui materi yang harus dikuasai atau dicapainya. Dalam tujuan ini guru tidak menjelaskan sejelas-jelasnya atau guru hanya menjelaskan gambaran secara umum dari materi  yang akan dipelajari, hal ini karena tujuan pembelajaran akan dijelaskan secara mendalam di kegiatan inti. Contohnya dalam pembelajaran geografi mengenai atmosfer, pada kegiatan pendahuluan dalam menjelaskan tujuan pembelajaran guru dapat memulai dengan memberikan konsep mengenai atmosfer dan memberikan pemahaman secara umum hal-hal yang nantinya akan dibahas dalam lapisan atmosfer tersebut, serta guru juga harus menjelaskan mengenai materi yang wajib untuk peserta didik kuasai.
Hal tersebut penting karena dengan begitu peserta didik akan dapat memfokuskan pembelajarannya terhadap materi yang menjadi kompetensi dasar yang harus dipacapainya. Salah satu contohnya seperti memahami lapisan-lapisan atmosfer, dengan diketahuinya kompetensi dasar tersebut maka peserta didik akan berusaha mempelajari materi tersebut. Tujuan sama halnya dengan pretest, sehingga dalam menjelaskan tujuan ini dapat dilakukan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan. Jika pada tujuan 1 sudah bisa dijawab oleh seluruh peserta didik pada pendahuluan maka guru dapat memulai pembelajaran pada tujuan 2 di kegiatan inti.

d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
            Pada kegiatan pendahuluan guru juga perlu untuk menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari. Cakupan materi yang disampaikan oleh guru akan membuat peserta didik mengetahui batasan mengenai sampai sejauh mana materi yang akan dipelajari dalam proses pembelajaran. Batasan ini akan menjadikan peserta didik tidak belajar diluar materi yang telah ditentukan sehingga peserta didik dapat memanfaatkan waktu yang dimiliki sebaik-baiknya. Contohnya dalam pembelajaran geografi dikelas IX pada semester 2, cakupan materi yang akan dipelajari yaitu hanya atmosfer saja, sehingga dengan diketahui cakupan materinya tersebut peserta didik tidak sampai mempelajari seperti litosfer atau materi yang lainnya dan akan membuat peserta didik dapat memfokuskan pembelajarannya terhadap atmosfer serta peserta didik dapat mencari materi terkait atmosfer atau menyiapkan buku-buku yang tepat yang berisi materi yang akan dibahas.
            Penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus oleh guru kepada peserta didik akan membuat peserta didik mengetahui kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan dalam semester yang dijalani. Dengan mengetahui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung, peserta didik dapat mengatur waktu belajarnya agar berjalan dengan efektif. Secara efektif tersebut yaitu dengan diketahui kapan akan diadakan ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester peserta didik dapat mengatur waktu belajarnya agar siap mengadapi atau menyiapkan diri terhadap hal-hal tersebut. Contohnya jika sudah tahu kapan akan diadakan ujian tengah semester peserta didik dapat menyiapkan diri sebelumnya seperti mempelajari kembali materi-materi sebelumnya dari buku catatan untuk mengingat pengetahuan apa saja yang telah diberikan oleh guru agar siap nantinya menjawab soal-soal pada ujian tengah semester tersebut.

2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat , minat dan perkembangan fisik serta fsikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1)     Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan      dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan anak didik belajar aneka sumber
Dalam proses pembelajaran peserta didik maupun guru tidak dapat hanya berpatokan pada satu sumber saja. Tidak dapat berpatokan pada satu sumber dikarenakan dengan hanya berpatokan pada satu sumber saja peserta didik tidak akan mampu menjawab soal-soal seperti pada ujian nasional yang soal-soalnya berasal dari berbagi sumber yang ada. Oleh karena hal tersebut guru juga harus melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan belajar dari aneka sumber. Guru tidak dapat hanya dengan menyuruh peserta didik mencari ilmu-ilmu dari berbagai sumber, namun guru juga harus memberi tahu kepada peserta didik cara memburu ilmu dari berbagai sumber sesuai topik. Contohnya guru bisa memberi tugas kepada peserta didik dan tugas tersebut harus didukung oleh lima sumber atau yang lebih mendapat nilai plus, sehingga peserta didik yang ingin mendapat nilai lebih akan berusaha mencari sumber bacaan sebanyak-banyaknya.
Dengan banyak sumber akan mendapat pengetahuan lebih, misalnya dalam buku 1 tentang geografi terdapat pengertian-pengertian tentang atmosfer dari berbagai ahli namun dalam buku tersebut tidak terdapat deskripsi mengenai lapisan-lapisan atmosfer, sedangkan pada buku 2 terdapat komposisi atmosfer beserta deskripsi mengenai lapisan-lapisan atmosfer, sehingga dengan demikian semakin banyak sumber bacaan maka semakin banyak pula ilmu yang didapat.

2)      Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
Pendekatan pembelajaran dilakukan oleh guru kepada peserta didik yaitu agar guru mengetahui kemampuan dari masing-masing peserta didik baik kemampuan intelektual maupun fsikologis. Oleh karena peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga guru perlu menggunakan beragam pendekatan pembelajaran. Contoh pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan individu, melalui pendekatan individu ini guru mengamati peserta didik secara individu. Secara individu ini yaitu seperti bagaimana guru mengamati kemampuan dari masing-masing peserta didik terhadap apa yang telah diajarkan guru kepada peserta didik. Pendekatan individu ini dapat dipakai untuk mengetahui kemampuan intelektual/akademik dari peserta didik. Pendekatan pembelajaran  yang lain yaitu pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok digunakan pada suatu kelas yang memiliki banyak peserta didik. Dalam pendekatan ini guru dapat menyuruh peserta didik membentuk beberapa kelompok belajar. Melalui kelompok belajar tersebut guru akan dapat mengetahui keegoisan peserta didik dalam kelompok belajarnya.
Media pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan guru untuk membantunya dalam proses pembelajaran dikelas. Media pembelajaran dipakai guru untuk memotivasi belajar peserta didik. Contohnya seperti dalam pembelajaran geografi mengenai flora dan fauna, dengan menggunakan media elektronik seperti LCD yang dapat menampilkan gambar. Guru dapat mencari dan menampilkan animasi/gambar bergerak yang berhubungan dengan pembelajaran flora dan fauna, dengan animasi tersebut diharapkan agar peserta didik termotivasi untuk belajar karena peserta didik akan mudah menyerap dan lama untuk dilupakan jika terdapat animasi. Dalam RPP media yang dimaksud ialah media yang ada hubungannya dengan pembelajaran seperti contoh diatas yaitu LCD namun bukan papan tulis, meja belajar atau yang memang wajib ada dalam suatu kelas. Media tersebut juga harus memiliki hubungan, jika RPP tentang flora maka media pembelajaran juga harus mengenai flora.
Sumber belajar akan menambah wawasan guru maupun peserta didik, peserta didik yang memiliki banyak wawasan akan membuatnya dapat berpikir kritis. Oleh karena itu, peserta didik tidak dapat hanya berpatokan pada lks saja, namun untuk membuat peserta didik tidak berpatokan pada lks saja, guru perlu membuat kriteria minimal. Kriteria minimal yaitu untuk menentukan penilaian standar. Guru dapat membuat kriteria minimal buku yang dapakai sumber belajar peserta didik yaitu lks dan buku paket, kemudian guru juga dapat memberi tahu peserta didik yang menggunakan buku lebih akan mendapat nilai plus. Sehingga dengan menghargai peserta didik dengan memberikan nilai plus tertinggi kepada peserta didik yang menggunakan sumber belajar paling banyak akan membuat peserta didik bersemangat untuk mencari sumber belajarnya. Guru dapat memberikan kebebasan peserta didik mengeksplor materi pembelajaran namun guru juga perlu mengingatkan batasan waktu kepada peserta didik agar waktu belajar mereka dapat digunakan secara efektif dan efisien.

3)      Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik dapat dilakukan dengan menyuruh peserta didik membuat beberapa kelompok belajar, dalam kelompok belajar tersebut maka peserta didik akan dapat berdiskusi atau belajar bersama terkait materi pembelajaran, namun pada saat berkelompok guru harus mengamati peserta didik, jika ada peserta didik yang diam saja dalam kelompoknya, guru dapat menyuruh peserta didik yang pintar untuk mengajarkan kepada peserta didik yang diam tersebut karena mungkin dia tidak tahu atau dapat menyuruh peserta didik yang lain untuk bertanya kepada peserta didik yang diam saja karena bisa saja dia malas untuk berbicara dalam kelompoknya tersebut. Selain itu, guru juga dapat  memberikan  anak didik kesempatan untuk mempresentasikan tugas-tugas di depan kelas dan menyediakan waktu kepada anak didik untuk melakukan tanya jawab sehingga dengan begitu dapat terjadi interaksi antarpeserta didik.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru dapat dilakukan dengan memberikan waktu/kesempatan kepada anak didik untuk bertanya kepada gurunya jika ada hal-hal yang belum jelas/dipahaminya terhadap materi pelajaran yang telah didapatnya. Selain itu, juga dapat dilakukan dalam pendekatan. Guru, selain sebagai pendidik juga harus sebagai teman terhadap peserta didiknya. Sebagai teman yang dimaksudkan yaitu guru dan peserta didik dapat saling memberikan atau tidak bermusuhan, dan teman antara guru dan peserta didik adalah sebatas dalam pembelajaran.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan dapat dilakukan dengan memberikan tugas pengamatan kepada peserta didik. Tugas tersebut dapat berupa guru menugaskan peserta didik untuk mencatat jenis-jenis awan yang terbentuk pada suatu tempat dan waktu. Melalui tugas tersebut maka peserta didik perlu berinteraksi langsung dengan lingkungannya agar dapat menyelesaikan tugas yang didapatnya. Interaksi dengan lingkungan sekitar juga dapat terjadi ketika dalam proses pembelajaran ada tamu yang masuk ke kelas dan peserta didik harus dapat merespon dengan baik kepada tamu yang datang tersebut kemudian kembali pada suasana belajar sebelumnya setelah tamu tersebut pergi.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar yaitu seperti memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengeksplor materi-materi yang diperlukannya, namun guru juga harus mengingatkan waktu yang dimiliki peserta didik agar tidak kekurangan waktu belajar yang disebabkan karena terlalu asik mencari sumber belajar tapi tidak sempat untuk mempelajarinya.

4)      Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran diperlukan agar dalam suatu proses pembelajaran, dalam kelas tersebut tidak hanya guru saja yang berbicara di depan kelas memberikan materi-materi pelajaran. Jika hanya guru saja yang hanya berbicara di depan kelas maka peserta didik yang di ajarnya akan merasa seperti mengantuk, bosan, atau tidak dapat menyalurkan aspirasinya dalam proses pembelajaran yang dilakukan, untuk itu guru perlu melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik di sela waktu guru menjelaskan suatu materi, sehingga dengan begitu pendapat-pendapat dari peserta didik akan memberikan warna pada suatu gagasan dari permasalahan yang ada pada proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran serta dengan memberikan kesempatan peserta didik mengemukakan pendapatnya akan membuat peserta didik dapat menyalurkan aspirasinya atau hal-hal yang telah diketahuinya.
Selain itu, dengan membuat kelompok belajar dan memberikan suatu permasalahan untuk di diskusikan serta mewajibkan seluruh peserta didik untuk memberikan pendapatnya akan membuat peserta didik ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

5)      Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan akan memberikan manfaat kepada peserta didik untuk mengetahui kebenaran dari suatu masalah atau teori karena dengan melakukan percobaan di laboratorium, studio, maupun lapangan peserta didik akan mendapatkan kebenarannya. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan dapat dilakukan dengan memberikan tugas kepada peserta didik yang perlu untuk diuji kebenarannya sehingga untuk mendapatkan jawabannya peserta didik harus melakukan kegiatan percobaan. Contohnya dalam pelajaran astronomi guru menyuruh peserta didik untuk mempraktekkan teori triangle yang digunakan untuk mengukur suatu jarak benda langit yang telah dipelajarinya. Sehingga dengan tugas tersebut peserta didik akan melakukan percobaan dilapangan untuk mengetahui kebenaran dari teori yang diberikan.

b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1)        Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
Memberikan tugas-tugas tertentu yang bermakna untuk membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam membuat  peserta didik menjadi terlatih dalam membaca dan menulis. Selain itu, akan menambah wawasan peserta didik dengan membaca beragam sumber-sumber bacaan. Untuk mewujudkan hal itu, guru dapat melakukannya dalam diskusi kelompok. Ketika diskusi, guru bisa memberikan tugas- tugas kepada peserta didik. Dalam tugas tersebut, tidak hanya ditugaskan membaca saja, namun disuruh mencari bagian-bagian bacaan yang penting (meringkas) dan hasil ringkasan tersebut dapat di buat dalam bentuk laporan. Sehingga dengan membuat laporan tersebut, selain melatih siswa untuk membaca dan menulis peserta didik akan dapat memiliki catatan penting yang bisa dabaca kembali jika peserta didik lupa dengan yang telah dipelajarinya. Agar tujuan pembelajaran tercapai dan seluruh peserta didik memiliki kesamaan dalam tugasnya, guru dapat melakukannya dengan memberikan pertanyaan/masalah dan pada saat diskusi guru tidak boleh memberikan jawaban namun hanya memberikan tuntunan kepada peserta didik.

2)        Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis dapat dilakukan diantaranya dengan memberikan peserta didik tugas untuk menganalisis sebuah skripsi, dalam menganalisis skripsi tersebut peserta didik diberikan form penilaian yang berisi aspek-aspek dalam skripsi seperti dalam pendahuluan terdapat kondisi yang tidak stabil, dampak negatif dan lain sebagaianya. Jika tidak terdapat aspek-aspek yang seharusnya ada dalam skripsi tersebut, guru menyuruh peserta didik untuk menulis bagaimana yang seharusnya diisi dalam skripsi tersebut. Sehingga setelah membaca sebuah skripsi, akan ada gagasan dari peserta didik dalam analisisnya tersebut. Selain itu, untuk memunculkan gagasan baru dari peserta didik dapat dilakukan dengan menyuruh peserta didik untuk mempresentasikan hasil tugas kelompok dari suatu masalah yang diberikan oleh guru, maka dengan begitu peserta didik akan mengemukakan gagasan-gagasannya di depan kelas.
Memfasilitasi peserta didik melalui diskusi dapat memunculkan gagasan baru dari peserta didik karena dengan memberikan suatu topik permasalahan dalam suatu diskusi maka peserta  didik akan mencari pemecahan permasalahan dengan teman kelompoknya dan dari diskusi tersebut akan muncul gagasan-gagasan baru sebagai pendapat dari permasalahan yang diberikan oleh guru.
Dengan lain-lain ini untuk memunculkan gagasan baru dapat dilakukan dengan guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah diberikan atau mempunyai masalah baru diluar materi yang ingin ditanyakan. Jika peserta didik tidak ada yang berani menanyakan secara langsung, guru dapat menyuruh dengan menulis pertanyaan yang ingin disampaikan.

3)        Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
Dalam proses pembelajaran, guru harus bersifat terbuka atau menerima respon peserta didik dari rangsangan yang diberikan dengan baik, sehingga peserta didik akan berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut. Memberi kesempatan untuk berpikir seperti dengan memberikan pertanyaan tanpa diberi jawaban langsung, sehingga peserta didik akan berpikir untuk bisa menjawab pertanyaan yang diberikan tersebut, begitu pula dengan  memberikan pertanyaan-pertamyaan yang perlu dianalisis akan memberikan peserta didik kesempatan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah yang diberikan dengan kemampuannya, serta dengan sifat guru yang terbuka dalam menerima tanggapan dari peserta didik tanpa dengan marah-marah jika jawaban dari peserta didik salah atau langsung menyalahkannya namun memuji jawaban peserta didik seperti “jawabannya sudah bagus, mungkin ada yang bisa menambahkan lagi”, sehingga dengan begitu peserta didik akan bertindak tanpa rasa takut.

4)        Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif adalah pembelajaran yang dibuat perkelompok, dengan pembelajaran perkelompok maka peserta didik akan dapat bertukar pikiran melalu diskusi bersama dengan teman masing-masing kelompok. Dalam pembelajaran kelompok akan membuat peserta didik dapat lebih leluasa mengungkapkan masalah dengan temannya dibandingkan dengan gurunya karena masih malu-malu. Hal ini dikarenakan orang lebih cenderung untuk bergaul dengan teman sebayanya.
Dengan saling memberikan pemikiran-pemikiran dari pembelajaran kelompok ini maka peserta didik akan mendapatkan lebih banyak pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka. Selain itu, peserta didik akan lebih berpeluang besar dalam mencapai tujuan pembelajaran dari pengetahuan lebih yang mereka dapatkan.

5)        Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
Memberikan kesempatan peserta didik untuk berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar dapat dilakukan dengan disela-sela guru menjelaskan suatu materi kemudian terdapat suatu masalah, masalah tersebut dapat diberikan kepada siswa untuk memberikan pendapat. Untuk membuat  peserta didik bersaing secara sehat, maka guru dapat memberikan nilai plus bagi peserta didik yang mengemukakan jawabannya. Sehingga dengan begitu akan meningkatkan daya saing pada peserta didik dan mereka tidak perlu mendiskusikannya terlebih dahulu dengan teman kelompoknya, tapi langsung menjawabnya karena itu merupakan masalah tambahan.
Dengan meningkatnya daya saing pada peserta didik, maka akan membuat prestasi belajar peserta didik meningkat, karena dengan bersaing secara sehat tersebut peserta didik akan berusaha belajar lebih giat lagi untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru mereka dan untuk menjadi yang terbaik maka mereka akan selalu belajar dan berusaha untuk selalu aktif di kelas dalam proses pembelajaran.

6)        Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik  lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok
Fasilitas yang dapat diberikan guru kepada peserta didik dalam membuat laporan eksplorasi yang dilkukannya dapat berupa dengan menugaskan peserta didik untuk membuat suatu makalah, dalam makalah ini anak didik akan menyampaikan pengetahuan yang didapatnya dari membaca buku-buku pelajaran, sehingga hasil eksplorasi peserta didik dapat dituangkannya dalam makalah tersebut baik secara individu maupun kelompok dan juga guru dapat menyuruh peserta didik untuk mempresentasikan secara langsung suatu topik dari hasil eksplorasi peserta didik di depan kelas.
Guru harus menilai hasil laporan eksplorasi peserta didik secara kongkret, dengan memberikan nilai dari kebenaran hasil eksplorasi yang dilakukan peserta didik, maka akan menumbuhkan tanggung jawab dari peserta didik untuk membuat hasil laporan eksplorasi atau menggumpulkan tugas yang di berikan kepadanya dengan baik dan benar.

7)        Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kriasi; kerja individual maupun kelompok
Memberikan kesempatan untuk menyajikan hasil kerja dari peserta didik di dalam kelas akan melatih anak didik untuk berkomentar jika ada peserta didik lain yang bertanya mengenai pekerjaannya, selain itu dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan hasil kerjanya, dapat juga di manfaatkan untuk melatih peserta didik lain untuk menghargai pendapat orang lain yang berbicara di depan umum dengan tidak ikut berbicara atau melakukan kegiatan lain yang dapat membuat keributan.
Dengan menyajikan hasil kerja individu maupun kelompok dari peserta didik di dalam kelas maka akan membuat peserta didik membuat pekerjaannya sebaik mungkin agar dapat di hargai oleh temannya maupun oleh guru, sehingga peserta didik akan mengerjakan tugas yang di dapat dengan sungguh-sungguh serta memahami betul apa yang dibuatnya agar bisa menyajikan hasil karyanya dengan baik.

8)      Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan akan membuat peserta didik dapat menyalurkan minat dan bakatnya. Namun dalam hal tersebut harus ada hubungannya dengan kurikulum. Seperti pada pembelajaran geografi, guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan memamerkan produk yang dihasilkan peserta didiknya yaitu peta hasil bumi atau peta tematik.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik dengan memamerkan peta yang baik dan benar, maka peserta didik membuat peta sesuai dengan bakatnya untuk dapat di pamerkan kepada orang lain. Dengan begitu, maka bakat dari peserta didik geografi akan dapat tersalurkan dalam pembuatan peta.

9)        Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per­caya diri peserta didik.
Dengan memamerkan hasil dari peserta didik seperti memajang peta yang dibuatnya dengan bagus, maka peserta didik akan merasa bangga dengan hasil karyanya yang dipajang di depan kelas dan dilihat oleh banyak orang. Selain itu dengan memberikan nilai yang bagus terhadap peta yang bagus yang dibuat dari peserta didik yang berbakat maka akan menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik tersebut untuk membuat peta yang lebih bagus.

c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1)   Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,  isyarat, maupun hadiah
     terhadap keberhasilan peserta didik
      Ketika peserta didik berani mengemukakan pendapatnya guru harus memberikan tanggapan yang positif dan penguatan terhadap tanggapan anak didik tersebut karena sudah berusaha untuk mengemukakan pendapatnya, dan agar anak didik merasa dihargai dan bersemangat untuk memberi pendapatnya lagi guru dapat memberi hadiah yang dapat berupa nilai plus.
      Menghargai semua pendapat dari peserta didik harus dilakukan oleh guru, agar tidak langsung menyalahkan pendapat peserta didik, guru dapat melakukannya dengan memberikan kesempatan kepada beberapa peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya kemudian membandingkan pendapat-pendapat tersebut. Dari beberapa pendapat tersebut siswa dapat mengetahui di mana kekurangan dari pendapatnya, siswa akan merasa lega mendapat nilai berapapun karena sudah tahu kesalahan/kekurangannya.

2)        Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo­rasi dan elaborasi peserta didik melalui ber­bagai sumber
Setelah menyuruh peserta didik untuk membaca dari berbagai sumber dan membuat suatu ringkasan dari bacaan tersebut. Kemudian ada beberapa peserta didik yang bertanya, dimana pertanyaan tidak diketahui peserta didik karena tidak memahami dari apa yang dibacanya, guru dapat memberikan sumber lain untuk peserta didik pelajari atau membahas masalah tersebut lebih rinci dipertemuan berikutnya.
Dengan memberikan sumber terkait dari permasalahan yang di hadapai peserta didik, membuat peserta didik  akan mencari sumber tersebut dan mencari jawaban dari sumber lain tersebut kemudia pada pertemuan berikutnya guru dapat menjelaskan permasalahannya lebih rinci agar peserta didik memahai betul hal-hal yang kurang dimengertinya serta membandingkannya dengan hasil dari membaca sumber-sumber.

3)        Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
Setelah memberikan penjelasan dan menyuruh peserta didik untuk membaca berbagai  sumber serta membuat suatu tugas seperti makalah. Guru dapat bertanya mengenai makalah yang dibuat peserta didik tersebut. Sehingga dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan siswa akan mengetahui sampai sejauh mana pengalaman belajar yang telah diperoleh peserta didik.
Dari keberhasilan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru maka peserta didik akan dapat merefleksi pengalaman belajar yang diperolehnya. Peserta didik yang tahu dirinya masih belum cukup memperoleh pengalaman belajar maka dia akan berusaha untuk lebih giat mencari dan membaca sumber-sumber belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakana dalam mencapai kompetensi dasar dapat dilakukan dalam sebuah diskusi. Lewat diskusi tersebut, jika eksplorasi dan elaborasi yang bagus dari peserta didik, maka dia akan tanggap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru dalam diskusi.
Sehingga dengan tanggapnya seorang peserta didik pada diskusi yang dilakukan, maka peserta didik dapat menilai dirinya dari keberhasilan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam memperoleh pengalaman  yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Jika dia berhasil menjawab beberapa pertanyaan dengan tepat, maka peserta didik dapat mengetahui bahwa dia telah mendapat pengalaman yang bermakna dengan hasil eksplorasinya.

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:

a.       Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
Pada akhir kegiatan, perlu untuk merangkum/menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan merangkum/menyimpulkan tersebut akan dapat mengingatkan kembali terhadap hal-hal apa saja yang telah dilakukan dan apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada saat membuat rangkuman/simpulan perlu menekankan kapan perlu bersama peserta didik, peserta didik saja, atau guru saja.
Memberikan simpulan dari yang telah dijelaskan/dilakukan ada hubungannya dengan waktu. Ada hubungannya dengan waktu karena dalam proses pembelajaran, guru memang telah membuat program, namun dalam proses di lapangan belum tentu program tersebut berjalan dengan lancar. Seperti ketika sedang mengajar ada anak yang sakit, dari hal itu akan membuat waktu yang terbuang sia-sia karena kita membawa anak tersebut ke uks dan juga pada saat diskusi ada anak-anak yang ngerumpi sehingga mereka tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dari kejadian-kejadian tersebut, jika ada pengurangan waktu guru bisa langsung menyimpulkan sendiri agar proses pembelajaran tidak kekurangan waktu karena jika pada saat tersebut memberikan kepada peserta didik untuk menyimpulkan akan lama. Lamanya waktu tersebut yang diperlukan karena seperti jika menanyakan siapa yang mau menyimpulkan, tidak ada peserta didik yang mau dari menunggu hal tersebut akan mengurangi waktu. Namun jika terdapat banyak waktu yang tersisa dapat diberikan kepada peserta didik, tidak hanya satu namun dapat beberapa peserta didik yang menyimpulkan. Kemudian jika ada perselisihan/kesalah pahaman guru dapat ikut bersama-sama memberikan kesimpulan yang lebih dapat diterima.

b.      Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
Setiap akhir proses pembelajaran guru harus melakukan evaluasi. Evaluasi penting dilakukan karena dengan kegiatan tersebut dapat memberikan penilaian atau refleksi dari peserta didik terhadap apa saja yang telah didapat dari proses pembelajaran. Kegiatan evaluasi tersebut dinamakan post test, jika pada post test  peserta didik dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan maka proses pembelajaran yang telah berlangsung dikatakan berhasil.
Untuk membuat suatu penilai dan/atau refleksi tersebut guru dapat menyuruh peserta didik membuat ringkasan dari yang telah dijelaskan, dari ringkasan tersebut akan diketahui sampai sejauh mana pemahaman yang telah didapatkan peserta didik dan kegiatan tersebut dilakukan sacara terus menerus sesuai program yang dibuat.

c.       Memberikan umpan balik terhapat proses dan hasil pembelajaran
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dapat dilakukan seperti dengan memberikan penghargaan/nilai yang bagus terhadap peserta didik yang menjawab pertanyaan dengan bagus/baik. Selain memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan dengan bagus, guru juga bisa memberikan umpan balik berupa motivasi kepada peserta didik. Guru memotivasi peserta didik lain agar berusaha menjadi temannya yang telah mempunyai banyak pengetahuan karena rajin belajar dan bersungguh-sungguh dalam mendengarkan penjelasan guru.
Dengan memotivasi seperti memberikan ceramah-ceramah terhadap peserta didik mungkin akan menyadarkan mereka terhadap pemahaman-pemahaman yang lebih baik. Dari hal tersebut yaitu siswa termotivasi untuk belajar maka akan membuat proses dan hasil belajar yang dilakukan akan menjadi lebih baik. Contohnya ketika ada peserta didik yang malas untuk masuk kelas dan hasil dari ulangan peserta didik tersebut jelek, maka guru perlu menegur peserta didik tersebut agar lebih bersemangat untuk sekolah dengan memberikan ceramah-ceramah/menceritakan pengalaman yang buruk mengenai dampak malas sekolah.

d.      Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi yaitu untuk peserta didik yang belum tuntas terhadap penguasaan materi yang dipelajarinya. Seperti ketika di adakan evaluasi mengenai materi atmosfer yang telah dipelajari, beberapa peserta didik tidak mampu menjelaskan dengan baik atau menjawab dengan benar terhadap soal yang dibeikan. Hal tersebut terjadi karena peserta didik yang bersangkutan belum menguasai materinya, oleh karena itu, peserta didik diberikan program remidi pada beberapa hari berikutnya atau minggu berikutnya setelah peserta didik tersebut mempelajari kembali materi yang akan di ujikan.
Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan pada saat evaluasi atau sudah mengusai materi yang telah dipelajari dengan baik. Pengayaan yang diberikan dapat dilakukan dengan evaluasi materi yang sama namun materi tersebut lebih dikembangkan lagi. Seperti misalnya yang sebelumnya menjelaskan namun pada pengayaan disuruh untuk menganalisis suatu materi dalam pertanyaan yang diajukan. Namun bisa juga program pengayaan yang dilakukan melanjutkan pada materi berikutnya yang akan dibahas. Jika melakukan hal tersebut peserta didik yang melakukan program pengayaan diberikan rambu-rambu agar tidak melenceng dari materi yang akan dibahas.
Layanan konseling diberikan kepada peserta didik yang memiliki masalah-masalah terkait pembelajaran yang dilakukan. Guru dapat memberikan solusi-solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh peserta didik. Seperti peserta didik yang memilki masalah pola belajar yang salah, dari layanan konseling ini guru memberikan arahan-arahan yang baik untuk dilakukan agar peserta didik yang memiliki masalah tersebut menjadi lebih baik.
Memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang berkaitan terhadap materi yang yang akan dibahas berikutnya memberikan manfaat yaitu peserta didik akan lebih siap menghadapi materi dari pertemuan yang akan berlangsung. Seperti contohnya peserta didik disuruh mencari beberapa materi tentang apa saja penyusun-penyusun lapisan bumi dari materi litosfer yang akan dibahas.

e.       Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Dengan memberi tahu kepada peserta didik rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, peserta didik akan dapat terlebih dahulu mencari dan mempelajari materi-materi pelajaran yang akan dibahas minggu berikutnya. Sehingga dengan begitu peserta didik akan lebih siap dalam pertemuan yang akan berlangsung.
Seperti contohnya dalam pembelajaran atmosfer yang akan dilakukan dalam 3 kali pertemuan, ketika pertemuan pertama sudah membahas tentang lapisan-lapisan penyusun atmosfer, pada akhir pertemuan pertama guru memberi tahu bahwa pada pertemuan berikutnya akan membahas unsur-unsur dari atmosfer, sehingga dengan diketahui tentang pokok bahasan yang akan dipelajari maka peserta didik akan mencari materi tentang unsur-unsur atmosfer tersebut serta mempelajarinya.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
            Alat yang digunakan yaitu alat yang mendukung pembelajaran yang dilakukan/alat yang mendukung  materi saat itu, begitu pula dengan bahan dan sumber belajar. Seperti LCD, alat-alat praktikum, buku-buku pelajaran, lembar kerja siswa dan sebagainya.

VI. Penilaian
Prosedur Penilaian
Sikap dinilai dengan keaktivan peserta didik di kelas, rubriknya yaitu peserta didik bertanya, menanggapi, dan menjawab. Peserta didik dinilai dari berapa sering siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menanggapi masalah yang sedang dihadapi, serta menjawab pertanyaan yang diajukan dari guru maupun peserta didik lain dan juga dapat dinilai dari keseriusann peserta didik dalam menjawab, menanggapi, dan menjawab suatu permasalahan agar peserta didik tidak hanya asal-asalan bicara serta prilaku peserta didik di dalam kelas, jika sering membuat kericuhan maka peserta didik yang bersangkutan dapat diberi nilai min.
Pengetahuan dan Pemahaman Konsep dinilai dengan melakukan evaluasi dalam bentuk pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis, secara objektif maupun esai. Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan tepat diberikan nilai yang bagus, siswa yang menjawab hampir mengenai maksud dari jawaban di beri nilai sedang, dan siswa yang menjawab dengan salah diberi nilai yang jelas karena guru harus menilai secara objektif. Namun nilai dari tugas-tugas yang dikerjakan dengan baik serta keaktifan siswa dikelas dapat membantu nilai siswa tersebut
Praktik dinilai dengan peserta didik mengikuti kegiatan praktikum dengan sungguh-sungguh serta laporan yang dibuat dikerjakan dengan baik. Kehadiran peserta didik juga dapat mempengaruhi penilaian dalam praktikum jika peserta didik mengikuti dengan penuh dapat diberi nalai plus untuk membantu nilai hasil laporan praktikum yang dibuatnya.

Sumber :

PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar