1. Komet
Komet merupakan
anggota tata surya yang terdiri atas pecahan benda
angkasa,
es, dan gas yang membeku. Komet mengorbit matahari dalam
suatu
lintasan yang berbentuk elips. Strukturnya terdiri atas kepala dan
ekor
komet. Kepala komet berdiameter lebih dari 65.000 km meliputi
Adapun ekor komet memiliki panjang
sampai ribuan kilometer yang
arahnya
selalu menjauhi atau berlawanan dengan matahari.
Berdasarkan
bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan
menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
a.
Komet Berekor Panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya
sangat
jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa
sehingga
berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya.
Ketika
mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga
membentuk
koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, Komet
Kohoutek
yang
melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali
dan
Komet Halley setiap 76 tahun sekali.
b.
Komet Berekor Pendek, yaitu komet yang garis lintasannya sangat
pendek
sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di
daerah
yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut
melepaskan
gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk
koma
dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor.
Contohnya
Komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap
3,3
tahun sekali.
Pada 1705, Edmund Halley memperkirakan
bahwa komet terlihat
pada
1531, 1607, dan 1682 dan kembali lagi pada 1758. Karena hal tersebut,
salah
satu dari sekian banyak komet diberikan nama komet Halley.
Rata-rata
periode munculnya orbit komet Halley antara set iap 76–79
tahun
sekali. Komet Halley terakhir terlihat pada 1986 yang lalu. Inti atau
pusat
dari komet Halley diperkirakan kurang lebih 16x8x8 km. Inti dari
komet
Halley sangat gelap. Diperkirakan komet Halley akan tampak lagi
pada
2061. Selain komet Halley, terdapat berbagai macam nama komet
lainnya,
di antaranya komet Hyakutake dan komet Hale-Bopp.
2.
Meteor
Meteor adalah
benda angkasa berupa pecahan batuan angkasa yang
jatuh
dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke
dalam
atmosfer bumi maka akan terjadi gesekan dengan udara sehingga
benda
tersebut akan menjadi panas dan terbakar. Meteor yang tidak
habis
terbakar di atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut
meteorit.
Tumbukan meteorit berukuran besar pada permukaan bumi
seringkali
menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang disebut
kawah
meteorit, contohnya Kawah Meteorit Arizona di Amerika
Serikat
yang lebarnya sekitar 1.265 m.
3.
Asteroid
Asteroid adalah
kumpulan planet kecil yang terdapat di antara orbit
Mars
dan Yupiter. Penemuan asteroid diawali karena adanya kecurigaan
para
ahli astronomi yang melihat bahwa antara Planet Mars dan Yupiter
dipisahkan
oleh jarak yang sangat jauh.
Para astronom berlomba untuk menye
lidikinya dan berkeyakinan
bahwa
di tempat tersebut terdapat planet yang belum diketahui. Sampai
saat
ini telah teridentifikasi lebih kurang 5.000 asteroid pada daerah
tersebut
dan diprediksikan seluruhnya terdapat lebih dari 50.000
asteroid.
Beberapa asteroid yang telah diidentifikasi antara lain Ceres
merupakan
asteroid terbesar dengan diameter 780 km, Pallas 560 km,
Vesta
490
km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272 km.
Garis edar asteroid pada umumnya beredar
di antara garis edar Mars
dan
Yupiter. Akan tetapi, ada pula beberapa asteroid yang menyimpang
ke
luar melintasi garis edar dari kedua planet tersebut.
Awal mula keberadaan asteroid yang
berjumlah puluhan ribu di
antara
orbit Mars dan Yupiter belum diketahui secara pasti. Secara teoretis
diyakini
bahwa asteroid terbentuk karena terjadi benturan diantara
beberapa
planet kecil sehingga terpecah-belah menjadi asteroid dengan
jumlah yang cukup banyak.
4.
Bulan (The Moon)
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk
bulat yang beredar menge -
lilingi
bumi dalam suatu lintasan yang disebut garis edar atau orbit tertentu.
Oleh
karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi kemanapun bumi
bergerak
maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya pengikut).
Selain
bumi, planet-planet lain yang memiliki satelit adalah Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Diameter bulan lebih kurang 3.476 km
atau sekitar 1/4 diameter
bumi,
jarak rata-ratanya ke bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi
bulan
terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode rotasinya sama
dengan
revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu peredaran
bulan
mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360°). Ciri dari
bulan
yang telah menyelesaikan satu lingkaran penuh, adalah posisi bulan
terhadap
bumi telah kembali pada posisi semula.
Bulan merupakan benda angkasa yang
sangat kecil gravitasinya kirakira
hanya
1/6 gravitasi bumi. Akibatnya bulan tidak mampu mengikat
atmosfer.
Ketiadaan atmosfer di bulan menjadikan keadaan bulan
sangat
sunyi karena tidak terdapat media yang berfungsi merambatkan
gelombang
suara. Akibat lainnya adalah pada siang hari suhu permukaan
bulan
menjadi sangat panas, yaitu mencapai 100° C, sedangkan pada
bagian
bulan yang mengalami malam hari suhu permukaannya menjadi
sangat
dingin, yaitu mencapai -150° C.
Bulan mengelilingi bumi dalam jangka
waktu satu bulan. Pergerakan
bulan
dari waktu ke waktu menyebabkan terjadinya perubahan sudut
yang
dibentuk oleh garis yang menghubungkan antara matahari,
bumi,
dan bulan. Perubahan sudut tersebut mengakibatkan terjadinya
perubahan
penampakan bulan jika dilihat dari bumi yang disebut fase
bulan.
Jika bulan berada pada posisi terdekat ke matahari, bagian bulan
yang
menghadap ke bumi akan tampak gelap, keadaan seperti itu disebut
fase
bulan baru. Sementara bulan melanjutkan pergerakannya mengitari
bumi,
tampak bulan berubah pula menjadi fase bulan sabit, lalu bulan
setengah,
bulan tiga perempat, kemudian menjadi bulan purnama.
Setelah
tercapai fase purnama, fase berikutnya adalah kebalikannya
sampai pada akhirnya terjadi fase
gelap atau bulan baru kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar