Sabtu, 03 Agustus 2013

Komet, Meteor, Asteroid, dan Bulan


1. Komet
Komet merupakan anggota tata surya yang terdiri atas pecahan benda
angkasa, es, dan gas yang membeku. Komet mengorbit matahari dalam
suatu lintasan yang berbentuk elips. Strukturnya terdiri atas kepala dan
ekor komet. Kepala komet berdiameter lebih dari 65.000 km meliputi
inti dan koma.
Adapun ekor komet memiliki panjang sampai ribuan kilometer yang
arahnya selalu menjauhi atau berlawanan dengan matahari.
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Komet Berekor Panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya
sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa
sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya.
Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga
membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, Komet
Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali
dan Komet Halley setiap 76 tahun sekali.

b. Komet Berekor Pendek, yaitu komet yang garis lintasannya sangat
pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di
daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut
melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk
koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor.
Contohnya Komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap
3,3 tahun sekali.
Pada 1705, Edmund Halley memperkirakan bahwa komet terlihat
pada 1531, 1607, dan 1682 dan kembali lagi pada 1758. Karena hal tersebut,
salah satu dari sekian banyak komet diberikan nama komet Halley.
Rata-rata periode munculnya orbit komet Halley antara set iap 76–79
tahun sekali. Komet Halley terakhir terlihat pada 1986 yang lalu. Inti atau
pusat dari komet Halley diperkirakan kurang lebih 16x8x8 km. Inti dari
komet Halley sangat gelap. Diperkirakan komet Halley akan tampak lagi
pada 2061. Selain komet Halley, terdapat berbagai macam nama komet
lainnya, di antaranya komet Hyakutake dan komet Hale-Bopp.

2. Meteor
Meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan angkasa yang
jatuh dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke
dalam atmosfer bumi maka akan terjadi gesekan dengan udara sehingga
benda tersebut akan menjadi panas dan terbakar. Meteor yang tidak
habis terbakar di atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut
meteorit. Tumbukan meteorit berukuran besar pada permukaan bumi
seringkali menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang disebut
kawah meteorit, contohnya Kawah Meteorit Arizona di Amerika Serikat
yang lebarnya sekitar 1.265 m.

3. Asteroid
Asteroid adalah kumpulan planet kecil yang terdapat di antara orbit
Mars dan Yupiter. Penemuan asteroid diawali karena adanya kecurigaan
para ahli astronomi yang melihat bahwa antara Planet Mars dan Yupiter
dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.
Para astronom berlomba untuk menye lidikinya dan berkeyakinan
bahwa di tempat tersebut terdapat planet yang belum diketahui. Sampai
saat ini telah teridentifikasi lebih kurang 5.000 asteroid pada daerah
tersebut dan diprediksikan seluruhnya terdapat lebih dari 50.000
asteroid. Beberapa asteroid yang telah diidentifikasi antara lain Ceres
merupakan asteroid terbesar dengan diameter 780 km, Pallas 560 km,
Vesta 490 km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272 km.
Garis edar asteroid pada umumnya beredar di antara garis edar Mars
dan Yupiter. Akan tetapi, ada pula beberapa asteroid yang menyimpang
ke luar melintasi garis edar dari kedua planet tersebut.
Awal mula keberadaan asteroid yang berjumlah puluhan ribu di
antara orbit Mars dan Yupiter belum diketahui secara pasti. Secara teoretis
diyakini bahwa asteroid terbentuk karena terjadi benturan diantara
beberapa planet kecil sehingga terpecah-belah menjadi asteroid dengan
jumlah yang cukup banyak.

4. Bulan (The Moon)
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar menge -
lilingi bumi dalam suatu lintasan yang disebut garis edar atau orbit tertentu.
Oleh karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi kemanapun bumi
bergerak maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya pengikut).
Selain bumi, planet-planet lain yang memiliki satelit adalah Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Diameter bulan lebih kurang 3.476 km atau sekitar 1/4 diameter
bumi, jarak rata-ratanya ke bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi
bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode rotasinya sama
dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu peredaran
bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360°). Ciri dari
bulan yang telah menyelesaikan satu lingkaran penuh, adalah posisi bulan
terhadap bumi telah kembali pada posisi semula.
Bulan merupakan benda angkasa yang sangat kecil gravitasinya kirakira
hanya 1/6 gravitasi bumi. Akibatnya bulan tidak mampu mengikat
atmosfer. Ketiadaan atmosfer di bulan menjadikan keadaan bulan
sangat sunyi karena tidak terdapat media yang berfungsi merambatkan
gelombang suara. Akibat lainnya adalah pada siang hari suhu permukaan
bulan menjadi sangat panas, yaitu mencapai 100° C, sedangkan pada
bagian bulan yang mengalami malam hari suhu permukaannya menjadi
sangat dingin, yaitu mencapai -150° C.
Bulan mengelilingi bumi dalam jangka waktu satu bulan. Pergerakan
bulan dari waktu ke waktu menyebabkan terjadinya perubahan sudut
yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan antara matahari,
bumi, dan bulan. Perubahan sudut tersebut mengakibatkan terjadinya
perubahan penampakan bulan jika dilihat dari bumi yang disebut fase
bulan. Jika bulan berada pada posisi terdekat ke matahari, bagian bulan
yang menghadap ke bumi akan tampak gelap, keadaan seperti itu disebut
fase bulan baru. Sementara bulan melanjutkan pergerakannya mengitari
bumi, tampak bulan berubah pula menjadi fase bulan sabit, lalu bulan
setengah, bulan tiga perempat, kemudian menjadi bulan purnama.
Setelah tercapai fase purnama, fase berikutnya adalah kebalikannya

sampai pada akhirnya terjadi fase gelap atau bulan baru kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar