1. Pergerakan
Batuan atau Tanah (Masswasting)
Masswasting (massmovement) adalah
proses perpindahan massa batuan
dan
tanah dalam volume yang besar karena pengaruh gravitasi.
Berdasarkan
materi dan kecepatannya, masswasting dibedakan
menjadi
tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a)
Slow flowage disebut juga rayapan massa (creep), adalah
perpindahan
dapat
diketahui dengan mengenali bangunan yang miring, seperti
tiang
listrik yang berdiri miring.
b)
Rapid flowage, adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang
relatif cepat,
karena dibantu oleh aliran air.
c)
Landslide atau longsoran, yaitu perpindahan massa batuan atau tanah
dalam
bentuk blok-blok besar dalam jangka waktu yang cepat.
2. Pengendapan (Sedimentasi)
Sedimentasi adalah
proses terbawanya material hasil dari pengikisan
dan
pelapukan oleh air, angin, atau gletser kedalam suatu wilayah yang
kemudian
diendapkan.
Semua batuan hasil pelapukan dan
pengikisan yang diendapkan
lama
kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi
di
suatu tempat dengan tempat lain akan sangat berbeda.
Berikut
ini adalah beberapa bentang alam akibat proses pengendapan
berdasarkan
tenaga pengangkutnya.
a)
Pengendapan oleh Air Sungai
Batuan
hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang
alam
hasil pengendapan oleh air sungai, antara lain meander, dataran
banjir,
tanggul alam, dan delta.
Meander merupakan
sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk
karena
adanya pengendapan. Proses pembentukan meander terjadi pada
tepi
sungai, baik bagian dalam maupun tepi luar. Pada bagian sungai
yang
alirannya cepat akan terjadi pengikisan, sedangkan bagian tepi
sungai
yang lamban alirannya akan terjadi pengendapan. Jika hal tersebut
berlangsung
secara terus-menerus akan membentuk meander. Meander
pada
umumnya terbentuk pada sungai bagian hilir, di mana pengikisan
dan
pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses pengendapan yang
terjadi
secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong
dan
terpisah dari aliran sungai sehingga terbentuk oxbow lake.
Delta merupakan
dataran yang luas, biasanya berada di muara sungai
sebagai
akibat dari adanya pengendapan. Pembentukan delta memenuhi
beberapa
syarat. Pertama, sedimen yang dibawa oleh sungai harus banyak
ketika
akan masuk laut atau danau. Kedua, arus di sepanjang pantai tidak
terlalu
kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini adalah
delta
Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
Dataran banjir merupakan dataran di tepi
sungai sebagai akibat dari
volume
air meningkat (banjir) yang mengendapkan bahan-bahan yang
dibawa
oleh air sungai tersebut. Adapun tanggul alam adalah tepian
sungai yang
lebih tinggi dari dataran banjir.
b)
Pengendapan oleh Air Laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut
disebut sedimen marine.
Pengendapan
oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam
hasil
pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan
penghalang
pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di
sepanjang pantai, terdiri atas
material
pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi
bergantung
pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut.
Arus
pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika
terjadi
perubahan arah, arus pantai akan tetap mengangkut material-material
ke
laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam terjadi
pengendapan
material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang
ada
di atas permukaan laut. Akumulasi material tersebut disebut spit.
Jika arus pantai terus berlanjut, spit
akan semakin panjang. Terkadang
spit
terbentuk melewati teluk dan membentuk penghalang pantai (barrier
beach).
Jika di sekitar spit terdapat pulau, biasanya spit pada akhirnya
tersambung
dengan daratan sehingga membentuk tombolo.
c)
Pengendapan oleh Angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin
disebut sedimen aeolis. Bentang alam
hasil
pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dunes). Gumuk
pasir
dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terbentuk
jika
terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak akibat tiupan angin yang kuat.
Angin
mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu tempat secara bertahap
sehingga
terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
d)
Pengendapan oleh Gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser
disebut sedimen glacial.
Bentang
alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah
yang
semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi
pengikisan
oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau
tanah
hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah.
Akibatnya,
lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar