1. Data Masukan (Input Data)
Tahapan kerja SIG yang
pertama adalah data masukan, yaitu suatu
tahapan pada SIG yang dapat digunakan
untuk memasukkan dan mengubah
data asli ke dalam bentuk yang dapat
diterima oleh komputer. Data-data
yang masuk tersebut membentuk database
(data dasar) di dalam komputer
yang dapat disimpan dan dipanggil
kembali untuk dipergunakan atau untuk
Tahapan kerja masukan
data meliputi pengumpulan data dari
berbagai sumber data dan proses
pemasukan data.
a. Sumber Data
Data dasar yang
dimasukkan dalam SIG diperoleh dari empat sumber,
yaitu data lapangan (teristris), data
peta, data pengindraan jauh, dan data
statistik.
1) Data pengindraan jauh (remote
sensing) adalah data dalam bentuk
citra dan foto udara atau nonfoto.
Citra adalah
gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit.
Foto udara adalah
gambar permukaan bumi yang diambil melalui
pesawat udara. Informasi yang terekam
pada citra penginderaan jauh
yang berupa foto udara atau
diinterpretasi (ditafsirkan) terlebihi dahulu
sebelum diubah ke dalam bentuk digital.
Adapun citra yang diperoleh
dari satelit yang sudah dalam bentuk
digital langsung digunakan setelah
diadakan
koreksi seperlunya.
2) Data lapangan (teristris),
yaitu data yang diperoleh secara langsung
melalui hasil pengamatan di lapangan
karena data ini tidak terekam
dengan alat penginderaan jauh. Misalnya,
batas administrasi, kepadatan
penduduk, curah hujan, pH tanah,
kemiringan lereng, suhu udara,
kecepatan angin, dan gejala gunungapi.
3) Data peta (map),
yaitu data yang telah terekam pada kertas atau film.
Misalnya, peta geologi atau peta jenis
tanah yang akan digunakan
sebagai masukan dalam SIG, kemudian
dikonversikan (diubah) ke
dalam bentuk digital.
4) Data statistik (statistic),
yaitu data hasil catatan statistik dalam
bentuk tabel, laporan, survei lapangan,
dan sensus penduduk. Data
statistik diperoleh dari lembaga swasta
atau instansi resmi peme rintah,
seperti Biro Pusat Statistik (BPS). Data
statistik merupakan data
sekunder, yaitu data yang telah
mengalami pengolahan lebih lanjut.
b. Proses Pemasukan Data
Proses pemasukan data
ke dalam SIG diawali dengan mengumpulkan
dan menyiapkan data spasial maupun data
atribut dari berbagai sumber
data, baik yang bersumber dari data
lapangan, peta, penginderaan jauh,
maupun data statistik.
Bentuk data yang akan
dimasukkan dapat berupa tabel, peta, catatan
statistik, laporan, citra satelit, foto
udara, dan hasil survei atau pengukuran
lapa ngan. Data tersebut diubah terlebih
dahulu menjadi format
data digital sehingga dapat diterima
sebagai masukan data yang akan
disimpan ke dalam SIG. Data yang masuk
ke dalam SIG dinamakan
database
(data
dasar atau basis data).
Dari digitasi peta
dihasilkan layer peta tematik. Layer peta tematik
adalah peta yang digambar pada sesuatu
yang bersifat tembus pandang,
seperti
plastik transparan.
Berbagai fenomena di
permukaan bumi dapat dipetakan ke dalam
beberapa layer peta tematik, dengan
setiap layernya merupakan representasi
kumpulan benda (feature) yang
memiliki kesamaan. Misalnya, layer jalan,
kemiringan lereng, daerah aliran sungai,
tata guna lahan, dan jenis tanah.
Layer-layer
ini kemudian disatukan dan disesuaikan urutan maupun
skalanya. Kemampuan ini memungkinkan
seseorang untuk mencari di
mana letak suatu daerah, objek, atau hal
lainnya di permukaan bumi.
Fungsi ini dapat digunakan, seperti
untuk mencari lokasi rumah,
mencari rute jalan, dan mencari
tempat-tempat penting yang ada di
peta. Pengguna SIG dapat pula melihat
pola-pola yang mungkin akan
muncul dengan melihat penyebaran letak feature,
seperti sekolah, sungai,
jembatan,
dan daerah pertambangan.
Teknik pemasukan data
ke dalam SIG dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
1) Digitasi data-data spasial, seperti
peta dengan menggunakan digitizer.
2) Scaning data-data spasial dan atribut
dengan menggunakan scanner.
3) Modifikasi data terutama data
atribut.
4) Mentransfer data-data digital, seperti
citra satelit secara langsung.
2. Manipulasi dan Analisis Data
Tahapan manipulasi dan
analisis data adalah tahapan dalam SIG yang
berfungsi menyimpan, menimbun, menarik
kembali, memanipulasi,
dan menganalisis data yang telah
tersimpan dalam komputer. Beberapa
macam analisis data, antara lain sebagai
berikut.
a) Analisis lebar, yaitu analisis
yang dapat menghasilkan gambaran
daerah tepian sungai dengan lebar
tertentu. Kegunaannya antara
lain untuk perencanaan pembangunan
jembatan dan bendungan,
seperti bendungan Jatiluhur, Saguling,
dan Cirata yang mem bendung
Citarum.
b) Analisis penjumlahan aritmatika,
yaitu analisis yang dapat menghasilkan
peta dengan klasifikasi baru.
Kegunaannya antara lain
untuk perencanaan wilayah, seperti
wilayah permukiman, industri,
konservasi, dan pertanian.
c) Analisis garis dan bidang,
yaitu analisis yang digunakan untuk
menentukan wilayah dalam radius
tertentu. Kegunaannya antara
lain untuk menentukan daerah rawan
bencana, seperti daerah rawan
banjir, daerah rawan gempa, dan daerah
rawan gunungapi.
3. Keluaran Data
Tahapan keluaran data,
yaitu tahapan dalam SIG yang berfungsi
menyajikan atau menampilkan hasil akhir
dari proses SIG dalam bentuk
peta, grafik, tabel, laporan, dan bentuk
informasi digital lainnya yang
diperlu kan untuk perencanaan, analisis,
dan penentuan kebijakan terhadap
suatu objek geografis. Misalnya, untuk
mendukung pengambilan keputusan
dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan (land use), sumber
daya alam, lingkungan, transportasi,
fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG
dengan sistem informasi lainnya
yang membuatnya menjadi berguna untuk
berbagai kalangan dalam menjelaskan
kejadian,
merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar