Rabu, 07 Agustus 2013

Tahapan Kerja SIG


1. Data Masukan (Input Data)
Tahapan kerja SIG yang pertama adalah data masukan, yaitu suatu
tahapan pada SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan dan mengubah
data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh komputer. Data-data
yang masuk tersebut membentuk database (data dasar) di dalam komputer
yang dapat disimpan dan dipanggil kembali untuk dipergunakan atau untuk
pengolahan selanjutnya.
Tahapan kerja masukan data meliputi pengumpulan data dari
berbagai sumber data dan proses pemasukan data.

a. Sumber Data
Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari empat sumber,
yaitu data lapangan (teristris), data peta, data pengindraan jauh, dan data
statistik.
1) Data pengindraan jauh (remote sensing) adalah data dalam bentuk
citra dan foto udara atau nonfoto.
Citra adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit.
Foto udara adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui
pesawat udara. Informasi yang terekam pada citra penginderaan jauh
yang berupa foto udara atau diinterpretasi (ditafsirkan) terlebihi dahulu
sebelum diubah ke dalam bentuk digital. Adapun citra yang diperoleh
dari satelit yang sudah dalam bentuk digital langsung digunakan setelah
diadakan koreksi seperlunya.

2) Data lapangan (teristris), yaitu data yang diperoleh secara langsung
melalui hasil pengamatan di lapangan karena data ini tidak terekam
dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan
penduduk, curah hujan, pH tanah, kemiringan lereng, suhu udara,
kecepatan angin, dan gejala gunungapi.

3) Data peta (map), yaitu data yang telah terekam pada kertas atau film.
Misalnya, peta geologi atau peta jenis tanah yang akan digunakan
sebagai masukan dalam SIG, kemudian dikonversikan (diubah) ke
dalam bentuk digital.

4) Data statistik (statistic), yaitu data hasil catatan statistik dalam
bentuk tabel, laporan, survei lapangan, dan sensus penduduk. Data
statistik diperoleh dari lembaga swasta atau instansi resmi peme rintah,
seperti Biro Pusat Statistik (BPS). Data statistik merupakan data
sekunder, yaitu data yang telah mengalami pengolahan lebih lanjut.

b. Proses Pemasukan Data
Proses pemasukan data ke dalam SIG diawali dengan mengumpulkan
dan menyiapkan data spasial maupun data atribut dari berbagai sumber
data, baik yang bersumber dari data lapangan, peta, penginderaan jauh,
maupun data statistik.
Bentuk data yang akan dimasukkan dapat berupa tabel, peta, catatan
statistik, laporan, citra satelit, foto udara, dan hasil survei atau pengukuran
lapa ngan. Data tersebut diubah terlebih dahulu menjadi format
data digital sehingga dapat diterima sebagai masukan data yang akan
disimpan ke dalam SIG. Data yang masuk ke dalam SIG dinamakan
database (data dasar atau basis data).
Dari digitasi peta dihasilkan layer peta tematik. Layer peta tematik
adalah peta yang digambar pada sesuatu yang bersifat tembus pandang,
seperti plastik transparan.
Berbagai fenomena di permukaan bumi dapat dipetakan ke dalam
beberapa layer peta tematik, dengan setiap layernya merupakan representasi
kumpulan benda (feature) yang memiliki kesamaan. Misalnya, layer jalan,
kemiringan lereng, daerah aliran sungai, tata guna lahan, dan jenis tanah.
Layer-layer ini kemudian disatukan dan disesuaikan urutan maupun
skalanya. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari di
mana letak suatu daerah, objek, atau hal lainnya di permukaan bumi.
Fungsi ini dapat digunakan, seperti untuk mencari lokasi rumah,
mencari rute jalan, dan mencari tempat-tempat penting yang ada di
peta. Pengguna SIG dapat pula melihat pola-pola yang mungkin akan
muncul dengan melihat penyebaran letak feature, seperti sekolah, sungai,
jembatan, dan daerah pertambangan.

Teknik pemasukan data ke dalam SIG dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
1) Digitasi data-data spasial, seperti peta dengan menggunakan digitizer.
2) Scaning data-data spasial dan atribut dengan menggunakan scanner.
3) Modifikasi data terutama data atribut.
4) Mentransfer data-data digital, seperti citra satelit secara langsung.

2. Manipulasi dan Analisis Data
Tahapan manipulasi dan analisis data adalah tahapan dalam SIG yang
berfungsi menyimpan, menimbun, menarik kembali, memanipulasi,
dan menganalisis data yang telah tersimpan dalam komputer. Beberapa
macam analisis data, antara lain sebagai berikut.

a) Analisis lebar, yaitu analisis yang dapat menghasilkan gambaran
daerah tepian sungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara
lain untuk perencanaan pembangunan jembatan dan bendungan,
seperti bendungan Jatiluhur, Saguling, dan Cirata yang mem bendung
Citarum.

b) Analisis penjumlahan aritmatika, yaitu analisis yang dapat menghasilkan
peta dengan klasifikasi baru. Kegunaannya antara lain
untuk perencanaan wilayah, seperti wilayah permukiman, industri,
konservasi, dan pertanian.

c) Analisis garis dan bidang, yaitu analisis yang digunakan untuk
menentukan wilayah dalam radius tertentu. Kegunaannya antara
lain untuk menentukan daerah rawan bencana, seperti daerah rawan
banjir, daerah rawan gempa, dan daerah rawan gunungapi.

3. Keluaran Data
Tahapan keluaran data, yaitu tahapan dalam SIG yang berfungsi
menyajikan atau menampilkan hasil akhir dari proses SIG dalam bentuk
peta, grafik, tabel, laporan, dan bentuk informasi digital lainnya yang
diperlu kan untuk perencanaan, analisis, dan penentuan kebijakan terhadap
suatu objek geografis. Misalnya, untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan (land use), sumber
daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya
yang membuatnya menjadi berguna untuk berbagai kalangan dalam menjelaskan

kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar