Selasa, 06 Agustus 2013

Tenaga Pembentuk Muka Bumi


Bentuk permukaan bumi bersifat dinamis, artinya dari waktu ke
waktu terus mengalami perkembangan dan perubahan. Secara umum
bentuk permukaan bumi tidaklah rata, dengan pengertian lain terdapat
bentuk permukaan yang tinggi (terjal) ada pula yang rendah (landai).
Tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief. Ilmu yang mempelajari
bentuk-bentuk muka bumi disebut Geomorfologi.
Perubahan bentuk muka bumi secara alami dipengaruhi oleh dua
tenaga alami, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga dari dalam
bumi atau tenaga endogen meliputi vulkanisme (aktivitas gunungapi) dan
tektonisme (aktivitas gerakan lapisan bumi). Adapun tenaga dari luar bumi
atau tenaga eksogen, meliputi kekuatan angin, air, dan gletser.

a. Tenaga Endogen
Endogen berasal dari suku kata endos yang berarti dalam, dan genos
artinya asal. Tenaga endogen dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan
terjadinya perubahan letak (dislokasi) atau bentuk (deformasi) kulit bumi.
Sebagaimana diketahui permukaan bumi terbentuk dari lapisan batuan
yang disebut kulit bumi atau litosfer. Kulit bumi memiliki ketebalan relatif
sangat tipis sehingga mudah pecah-pecah menjadi potongan-potongan kulit
bumi yang tidak beraturan disebut Lempeng Tektonik (Tectonic Plate).
Gerakan tektonik adalah pergerakan lempeng-lempeng tektonik
dari kulit bumi secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus
konveksi dari lapisan di bawahnya.
Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu gerak Epirogenetik dan gerak Orogenetik.

a) Gerak Epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat
dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Misalnya,
tenggelamnya benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogenetik
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
(1) Epirogenetik Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga
kelihatannya permukaan air laut yang naik. Misalnya, turunnya
pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku
Barat Daya sampai ke Pulau Banda).
(2) Epirogenetik Negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga
kelihatannya permukaan air yang turun. Misalnya, naiknya
Pulau Buton dan Pulau Timor.

b) Gerak Orogenetik adalah proses pembentukan pegunungan. Proses
orogenetik meliputi luas areal yang relatif sempit dan dalam waktu
relatif singkat. Misalnya, pembentukan pegunungan-pegunungan yang
ada di bumi, seperti Pegunungan Andes, Rocky Mountain, Sirkum
Mediterania, dan Pegunungan Alpen.
Gerak orogenetik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di
kulit bumi, yang menyebabkan terjadinya dislokasi atau perpin dahan
letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan
patahan.

(1) Proses Lipatan (Folded Process), yaitu suatu bentuk kulit bumi yang
berbentuk lipatan (gelombang) yang terjadi karena adanya tenaga
endogen yang arahnya mendatar dari dua arah yang berlawanan
sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitar daerah itu terlipat, dan
membentuk puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin).
Jika terbentuk beberapa puncak lipatan disebut antiklinorium dan
beberapa lembah lipatan disebut sinklinorium.
Contoh dari pegunungan lipatan adalah pegunungan tua,
seperti Pegunungan Ural. Lipatan pada pegunungan ini terjadi pada
zaman primer. Adapun pegunungan muda, seperti Pegunungan
Mediteranian dan Sirkum Pasifik yang terjadi pada zaman tersier.

(2) Proses Patahan (Fault Process), terjadi ketika lempeng yang
membentuk kerak bumi bergerak dan saling berdesakan. Gerakan
tersebut memberi tegangan yang sangat besar sampai pada
akhirnya meme cahkan batuan. Tempat batuan itu pecah disebut
patahan (fault), dan alur akibat pecahnya batuan itu disebut alur
patahan. Alur patahan yang besar dapat sampai ke batuan di
bawah tanah yang dalam dan merentang sepanjang benua.
Selain gempa bumi, patahan dapat terjadi karena adanya
tenaga endogen yang arahnya mendatar dan saling menjauh satu
sama lain sehingga pada bongkah batuan terjadi retakan-retakan
dan pada akhirnya patah membentuk bagian yang merosot (graben
atau slenk) dan bagian yang menonjol (horst).
Salah satu relief geologis terkenal di dunia adalah Patahan
San Andreas yang membelah Pantai Pasifik di California, Amerika
Serikat. Panjang patahan horizontal ini sejauh 1.200 km.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar