Kamis, 26 September 2013

Makna Distribusi dalam Geografi Ekonomi

BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Aktivitas Ekonomi
Istilah "ekonomi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi). Dalam dunia ekonomi mengandung segala aktivitas manusia yang meliputi proses produksi, pertukaran, dan konsumsi. Namun, dalam pembahasan ini akan mengkhusus pada aspek pertukaran.

            Suatu hasil produksi baik hasil produksi primer, sekunder, maupun tersier memiliki suatu nilai. Nilai dari suatu barang atau hasil produksi ini dipengaruhi oleh tingkat kebutuhannya, jadi suatu barang akan semakin bernilai jika semakin diperlukan pemanfaatannya bagi konsumen, contohnya yaitu biji besi lebih berharga di Chicago bila di bandingkan dengan di Hibbing.  Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai atau daya guna suatu barang atau hasil produksi adalah dengan mendistribusikannya ke daerah lain. Distribusi bermakna sebagai kegiatan manusia untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada pihak-pihak yang memerlukan (Muliahati, 2004).
            Jika suatu barang hasil produksi tidak dapat disalurkan ke konsumen maka barang tersebut tidak akan memiliki suatu nilai daya guna karena tidak dimanfaatkan oleh konsumen. Misalnya, Durian Sidatapa di Kabupaten Buleleng. Daerah tersebut sangat sulit dijangkau kendaraan sehingga hasil durian daerah tersebut tidak berharga karena susah mengangkutnya dan dengan sendirinya tidak dapat dimanfaatkan oleh konsumen di kota.
            Nilai komoditas barang akan semakin meningkat apabila barang hasil produksi telah tersalurkan dan telah berada di tempat yang membutuhkan hasil produksi tersebut sehingga memiliki nilai daya guna yang tinggi.

1.2 Jenis-Jenis Saluran Distribusi
            Distribusi memiliki 3 jenis saluran, yaitu:
a. Saluran distribusi langsung
    Produsen           Konsumen
    Contoh : petani sayur menjual sayuran di pasar.
b. Saluran distribusi semi langsung
    Produsen           Perantara         Konsumen
    Contoh : Penerbit buku menjual bukunya melalui sales
c. Saluran distribusi tidak langsung
    Produsen          Pedagang besar          Pedagang kecil          Pedagang eceran               
    Konsumen
    Contoh : Pabrik televisi menjual televisi kepada konsumen melalui pedagang  barang elektronik yang mengambil/membeli dari agen atau perwakilan dagang pabrik televisi tersebut (Eko Yuli, 2009).
           
1.3 Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam mata rantai distribusi agar barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia dapat berpindah dari produsen ke konsumen. Secara umum fungsi distribusi dikelompokkan menjadi 3 yaitu : fungsi pertukaran, penyedia fisik, dan fungsi penunjang. Fungsi pertukaran terkait dengan pelaksanaan transaksi jual beli dan meliputi fungsi pembelian, penjualan dan pengambilan resiko. Fungsi penyedia fisik menyangkut usaha menyediakan barang dagangan dalam jumlah tepat. Fungsi ini meliputi fungsi pengumpulan, penyimpanan, pemilahan dan fungsi pengangkutan. Fungsi penunjang merupakan usaha untuk memberikan fasilitas dalam kegiatan distribusi, yang termasuk kelompok penunjang antara lain pelayanan sesudah pembelian, pembelanjaan, penyebaran informasi dan koordinasi saluran (Muliahati, 2004).
Sedangkan, menurut (Eko Yuli, 2009) yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:
1) Pengangkutan (Transportasi)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin luas, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).
2) Penjualan (Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.
3) Pembelian (Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.
4) Penyimpanan (Stooring)
Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barangbarang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, kalian bisa lihat mengapa orang tua kita ada yang membuat lumbung padi?
5) Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.
6) Penanggung Risiko
Barang yang didistribusikan bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang akan didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi, maka seorang distributor tentunya akan menanggung risiko. Pada jaman sekarang untuk menanggung risiko yang muncul bisa dilakukan kerjasama dengan lembaga/perusahaan asuransi.
1.4 Saluran Distribusi
Pengertian dari saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus.
1) Pedagang
Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pedagang dibedakan menjadi:
a) Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.
b) Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau persatuan.
2) Perantara Khusus
Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus meliputi:
a) Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi.
b) Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi.
c) Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.
d) Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang ke luar negeri.
e) Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.

1.5 Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan distribusi
Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan distribusi ialah:
1) Faktor Pasar
Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.
2) Faktor Barang
Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.
3) Faktor Perusahaan
Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.
4) Faktor Kebiasaan dalam Pembelian
Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.
                                 Dengan distribusi ini akan membuat terjadinya suatu pertukaran karena terjadi aktivitas jual beli, dan juga perpindahan lokasi hasil produksi ke tempat yang lebih membutuhkannya sehingga nilai daya guna suatu barang atau jasa lebih meningkat.

1.6 Definisi Geografi Ekonomi
“Geografi ekonomi adalah studi tentang variasi areal di permukaan bumi dalam kegiatan manusia yang berhubungan dengan produksi, pertukaran, dan konsumsi”.
Karena manusia dalam hidupnya  selalu akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, maka akan terus terjadi suatu aktivitas ekonomi manusia yang meliputi proses produksi yaitu kegiatan untuk menghasilkan suatu hasil produksi yang dapat dimanfaatkan, distribusi yaitu proses penyaluran hasil produksi ke berbagai tempat yang membutuhkannya, dan konsumen yaitu pemakai dari hasil produksi itu sendiri.
Daerah muka bumi memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara tempat satu dengan tempat lainnya. Perbedaan ini membuat terjadinya berbagai macam aktivitas manusia terutama dalam kegiatan memenuhi kebutuhannya. Kegiatan aktivitas ekonomi pada satu tempat dengan tempat lainnya juga akan berbeda, sehingga untuk memahami aktivitas ekonomi pada setiap tempat perlu untuk menganalisis  perbedaan-perbedaan tersebut terlebih dahulu


BAB II
PENUTUP

2.1 Simpulan
            Suatu pertukaran barang yang merupakan bagian dari aktivitas ekonomi manusia merupakan suatu proses yang penting. Dengan adanya perpindahan suatu barang ke lokasi lain yang dimana barang tersebut lebih di butuhkan maka akan meningkatkan nilai gunanya, disamping itu konsumen akan dapat memenuhi kebutuhannya.



DAFTAR PUSTAKA

Eko, Yuli. 2009. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Muliahati, Desak Made. 2004. Buku Ajar Geografi Ekonomi. Singaraja.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses pada tanggal 17 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar