Jumat, 27 September 2013

POTENSI DAN PERMASALAHAN WILAYAH

BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Potensi Wilayah
Potensi wilayah berkaitan dengan kebermanfaatan sumber daya bagi wilayah bersangkutan maupun dalam kaitan dengan hubungan antarwilayah. Potensi wilayah merupakan  suatu sumber daya yang dapat dimanfaatkan bagi suatu wilayah tersebut baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sumber daya manusia ialah potensi manusia itu sendiri yang dapat mengolah sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam di permukaan bumi tersebar tidak merata, ada yang berlimpah dan ada pula yang minim akan sumber daya alam, bahkan ada yang tidak memiliki sama sekali. Hal ini menyebabkan terjadinya saling kebergantungan antarwilayah sehingga dibutuhkan adanya bentuk kerja sama, saling menghormati, dan saling membantu. Yang dimaksud sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya. 

Bagi manusia, hakikat sumber daya alam sangat penting baik sumber daya alam yang berupa benda hidup (hayati) maupun yang berupa benda mati (non hayati). Kedua macam sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Suatu negara yang banyak sumber daya alamnya maka negara tersebut akan menjadi negara yang kaya. Pemanfaatan sumber daya alam ditentukan berdasarkan kegunaan sumber daya alam tersebut bagi manusia. Oleh karena itu, nilai suatu sumber daya alam juga ditentukan oleh nilai kemanfaatannya bagi manusia. Misalnya lahan pertanian yang subur dapat dijadikan daerah pertanian yang potensial.
Manusia (penduduk) suatu negara merupakan sumber daya bagi negara tersebut karena manusia dapat memberikan manfaat bagi negaranya, seperti tenaga kerja, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dapat meningkatkan ekonomi negara (Soegimo, 2009).

Sumber daya alam dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Sumber Daya Alam Berdasarkan Asalnya:
1)      Sumber daya alam organik (biotik), yaitu sumber daya alam yang berasal dari kehidupan.
Contoh: batu bara, minyak bumi.
2)      Sumber daya alam anorganik (abiotik), yaitu sumber daya alam yang bukan dari kehidupan.
Contoh: timah, bauksit, besi, dan gas alam.
b. Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat Kelestariannya
1)      Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resource), yaitu sumber daya alam yang tidak akan habis karena bagian-bagian yang telah terpakai dapat diganti dengan yang baru.
Contoh: udara, angin, tenaga air terjun, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan,
  dan hewan.
2)      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources), yaitu sumber daya alam yang akan habis karena tidak dapat dibuat yang baru.
Contoh: timah, besi, bauksit, batu bara, dan minyak bumi.
c. Sumber Daya Alam Berdasarkan Pemanfaatannya
1)      Sumber daya alam ruang, yaitu tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk maka sumber daya alam ruang makin sempit dan sulit diperoleh. Ruang dalam hal ini dapat berarti ruang untuk areal peternakan, pertanian, perikanan, ruang tempat tinggal, ruang arena bermain anak-anak, dan sebagainya.
2)      Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan oleh manusia adalah materi sumber daya alam itu sendiri. Contoh: Mineral magnetit, hematit, limonit, siderit, dan pasir kuarsa dapat dilebur menjadi besi/baja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, di antaranya untuk kerangka beton, kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
3)      Sumber daya alam energi, yaitu energi yang terkandung dalam sumber daya alam. Bahan bakar minyak (bensin, solar, minyak tanah), batu bara,
2
gas alam, dan kayu bakar merupakan sumber daya alam energi karena manusia menggunakan energinya untuk memasak, menggerakkan kendaraan, dan mesin industri.
4)      Sumber daya alam hayati, yaitu sumber daya alam berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya alam nabati, sedangkan sumber daya hewan disebut sumber daya hewani (Soegimo, 2009).

B. Potensi Sumber Daya Indonesia untuk Pembangunan
            Potensi Indonesia dengan jumlah penduduk yang berjumlah hingga 240 juta jiwa merupakan aset potensial yang tidak ternilai harganya. Hal itu merupakan jumlah yang sangat fantastis karena Indonesia memiliki bagian kurang lebih 3,4 % dari seluruh penduduk dunia. Apabila seluruh orang tersebut dikelola potensinya, pasti Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju. Dengan populasi penduduk yang besar, timbul tantangan di dalam dunia pendidikan untuk mengolah potensi penduduk yang produktif agar seluruh potensi yang dimiliki dapat dikelola dengan baik. Saat ini yang harusnya memiliki peran terbesar adalah anak muda dengan selalu berusaha menggali potensi dan selalu melakukan inovasi untuk tanah air tercinta (http://tediinate.blogspot.com/2012/06/potensi-sumber-daya-manusia-indonesia.html).
Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya raya akan bahan tambang. Bahan tambang di Indonesia ditemukan di darat dan di laut. Untuk mendapatkan serta mengolah bahan tambang tersebut diperlukan banyak modal, tenaga ahli, dan teknologi tinggi. Pemerintah menghimpun kesemuanya ini dari dalam maupun dari luar negeri. Peranan barang tambang dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia sebagai berikut.
a)      Mengurangi pengangguran karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja.
b)      Menambah pendapatan negara karena bahan tersebut dapat di ekspor ke luar negeri.
c)      Memajukan industri dalam negeri.


d)     Memajukan bidang transportasi dan komunikasi di Indonesia.
Pertambangan secara besar-besaran di Indonesia dengan peralatan modern, baru dilaksanakan untuk bahan tambang penghasil energi dan mineral logam. Usaha pertambangan dipegang oleh pemerintah dan sebagian oleh perusahaan swasta. Hasilnya sebagian besar diekspor. Penambangan mineral bukan logam dan batuan dilakukan oleh penduduk atau perusahaan setempat, umumnya secara kecil-kecilan dan dengan peralatan sederhana. Produksinya belum teratur dan hanya digunakan untuk keperluan dalam negeri.
a. Pertambangan Bijih/Logam
Pertambangan ini meliputi bijih besi, bauksit, timah, nikel, tembaga, emas, dan perak.
1)      Bijih Besi
Beberapa macam bijih besi antara lain sebagai berikut.
a)      Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
b)      Bijih besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah.
c)      Bijih besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Setelah digali dan disemprot dengan air, akan dihasilkan konsentrat besi. Pabrik pelebur besi baja Indonesia terdapat di Cilegon, yaitu PT Krakatau Steel.
2)      Bauksit (Biji Aluminium)
Bauksit merupakan mineral yang ringan, kuat, dan tidak berkarat. Tambang bauksit dihasilkan di Kepulauan Riau, Pulau Bintan, Pulau Bintang, dan Singkawang.
3)      Timah
Timah termasuk salah satu hasil mineral yang terpenting di Indonesia. Manfaat timah, yaitu untuk kaleng, patri, huruf cetak, tube, kertas timah, dan lain-lain. Tambang timah terdapat di pulau Singkep, Bangka, Belitung, dan lepas pantai di sekitarnya. Hasil tambang timah di darat disebut timah primer, sedangkan yang di lepas pantai disebut timah sekunder. Di Indonesia banyak dihasilkan timah sekunder dan menjadi pabrik peleburan timah terbesar ketiga setelah Bolivia dan Malaysia.
4)      Nikel
Biji nikel terdapat dalam tanah hasil pelapukan peridotit atau serpentit. Daerah-daerah pertambangan nikel di Indonesia antara lain Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau Halmahera, Pulau Gag di Irian Jaya, di sekitar Kolaka (Sulawesi Tenggara) berpusat di Ponalo, dan Pegunungan Verbeek berpusat di Soroako.
5)      Seng
Terdapat di beberapa daerah Indonesia, antara lain Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Pengolahan seng menjadi seng lembaran dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta di kota-kota besar.
6)      Intan
Tambang intan terdapat di Kalimantan Selatan, terletak di sekitar Sungai Kusan dan Riam Kanan Kiri. Penggalian dipusatkan di Simpangempat (dekat Martapura) oleh PN Aneka Tambang. Di samping itu, rakyat juga melaksanakan penggalian dengan cara mendulang. Pendulangan intan oleh rakyat yang terkenal di Cempaka I (dekat Banjar Baru). Kota Martapura merupakan tempat penggosokan intan yang terkenal di Indonesia.
7)      Tembaga
Tembaga terdapat di Cikotok (Banten Selatan), Songkarapi (Sulawesi Selatan), dan Kompara (Irian Jaya). Tembaga yang sudah ditambang baru terdapat di Irian Jaya, diusahakan dengan modal Jepang dan Amerika. Bijih tembaga tersebut diolah di pabrik (di Kota Tembagapura) yang didirikan pada ketinggian 2.600 m dan menghasilkan konsentrat dengan kadar 26%. Konsentrat itu diangkut ke pelabuhan dekat muara Sungai Tipuka dengan saluran pipa yang panjangnya 100 km. Tembaga banyak diekspor ke Jepang.


8)      Emas dan Perak
Tambang emas dan perak terdapat di Rejang Lebong (Bengkulu) dan Banten Selatan (Jawa Barat). Penambangannya dilakukan oleh PN Aneka Tambang di Cikotok, kemudian diangkut ke Jakarta, dan diolah oleh PN Logam Mulia menjadi emas/perak batang.
b. Pertambangan yang Menghasilkan Energi
Pertambangan ini terdapat pada minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
1)      Minyak Bumi
Minyak bumi menurut Sujiran Resosudarmo terjadi dari plankton atau mikroorganisme yang tertimbun berjuta-juta tahun di dasar laut. Hal ini terjadi karena penguraian secara kimia yang tidak sempurna. Mikro organisme yang banyak mengandung lemak berubah menjadi lumpur busuk yang berada di antara lapisan pasir dan tanah kedap yang disebut sapropelium. Akibat tekanan  yang semakin besar dan temperatur yang semakin tinggi maka sapropelium berubah menjadi minyak bumi. Pertambangan minyak bumi di Indonesia ditangani oleh Pertamina, yang dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasinya mengadakan perjanjian kerja sama bagi hasil dengan sejumlah besar perusahaan asing. Daerah-daerah minyak bumi di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a)      Jawa: daerah Delta Sungai Brantas, Cepu, dan Jatibarang, pabrik penyulingan di Wonokromo dan Cepu.
b)      Sumatera: terdapat di Peureula - Langkat, Dataran Riau (sekitar Pekanbaru), Jambi, dan Palembang, pabrik penyulingannya di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, dan Sungai Gerong.
c)      Kalimantan: terdapat di Pulau Bunyu dan Tarakan, sekitar Sungai Mahakam, pabrik penyulingannya di Balikpapan.
d)     Maluku/Seram: di Bula.
e)      Irian Jaya: terdapat di Sorong dan Babo.
f)       Lepas pantai: lepas pantai sebelah timur Balikpapan (Ataka), lepas pantai Aceh Timur, Laut Jawa (Shinta dan Arjuna), dan lepas pantai Sumatera bagian tenggara (Zeida dan Cita).

2)      Gas Alam
Gas alam dapat ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam didapatkan di lapangan minyak Arun (Aceh), Badak (di Bontang, Kalimantan Timur), dan di Kepulauan Natuna. Sesudah dicairkan disebut LPG (Liquid Petroleum Gas) dan LNG (Liquid Natural Gas) yang kemudian diekspor ke Jepang, USA, dan Singapura.
3)      Batu Bara
Batu bara Indonesia menurut Sujiran Resosudarmo terbentuk pada zaman tertier. Batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun. Semakin tua umur batu bara kadar bakarnya juga semakin tinggi. Batu bara yang terbentuk pada zaman karbon merupakan batu bara yang bermutu tinggi, sedangkan yang terbentuk pada zaman tertier mutunya kurang baik dan disebut batu bara muda. Daerah-daerah pertambangan batu bara di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a)      Pertambangan Bukit Asam (Sumatera Selatan), di sepanjang Sungai Lematang, Pusatnya Tanjung Enim.
b)      Pertambangan Umbilin (Sumatera Barat) dengan pusatnya di Sawahlunto. Cadangan batu bara ditemukan pula di Sungai Berau (Kalimantan Timur), Pulau Laut, Lampung, dan muara Bungo (Jambi).

c)      Pertambangan Mineral Industri
Macam-macam pertambangan mineral industri di antaranya sebagai berikut.
1)      Batu kapur, terdapat pada pegunungan kapur di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali bagian selatan, dan Irian Jaya bagian selatan. Batu kapur juga dapat diambil dari batubatu karang di dasar laut dangkal di dekat pantai. Cara pengambilan batu kapur dan karang pantai digali, kemudian diangkut hasilnya. Batu kapur yang digunakan sebagai bahan bangunan harus dibakar lebih dahulu.
2)      Yodium terdapat di dekat Mojokerto dan Semarang.
3)      Belerang terdapat di Gunung Welirang (Jawa Timur) dan Gunung Patuha (Jawa Barat).
4)      Tanah liat, yaitu tanah yang banyak mengandung liat (65%). Butir-butirnya sangat halus sehingga rapat dan sulit merembeskan air. Tanah ini banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan Sumatera.
5)      Kaolin terdapat di Bangka, Belitung, dan Sulawesi utara. Hasil tambang ini diolah dalam industri keramik di beberapa kota.
6)      Pasir Kuarsa
Tempat-tempat penggalian pasir kuarsa terdapat di Bangka, Belitung, dan Jawa timur (Madura). Pasir kuarsa diolah lebih lanjut di pabrik-pabrik untuk bahan membuat kaca, piring, dan gelas.
7)      Batu Granit
Batu granit terdapat dan diolah di Pulau Karimun (Riau), kemudian diangkut ke Dumai dan Pulau Batam (Soegimo, 2009).

C. Permasalahan Wilayah
Pada awalnya, manusia berpandangan bahwa sumber daya alam yang digunakan tidak akan habis dan selalu tersedia di alam. Pandangan semacam ini dapat diterima jika jumlah dan komposisi manusia masih sedikit, tetapi jika jumlah manusia saat ini sudah mencapai lima miliar lebih maka paradigma tersebut harus  diubah menjadi sumber daya alam yang digunakan saat ini adalah titipan dari anak cucu kita dan harus dikembalikan fungsinya kepada mereka di masa yang akan datang.
Pada dasarnya, alam ini bergantung kepada manusia yang telah dipercaya untuk menjadi pemimpin di muka bumi. Alam akan lestari jika manusia dalam pengelolaannya menyesuaikan dengan kemampuan dan kesesuaiannya. Alam akan hancur jika manusia dalam mengelolanya tidak memerhatikan persyaratan yang diperlukan tanaman dan kondisi fisik lahannya. Kebutuhan akan sumber daya alam semakin meningkat akibat pertambahan penduduk serta perubahan gaya hidup. Hal tersebut mengakibatkan pemanfaatan sumber daya alam cenderung dilakukan secara tidak terkontrol dan bertanggung jawab sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan (degradasi lingkungan) (Hartono, 2007).

Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun permukiman. Dibutuhkan juga sumber daya alam lainnya seperti tanah, air, energi, mineral, dan lainnya yang diambil dari persediaan sumber daya alam di bumi. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia menyebabkan menipisnya persediaan sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengelolaan berbagai barang akhirnya menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia.

D. Permasalahan Sumber Daya yang Terjadi di Indonesia
Pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara ternyata dapat meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Sejalan dengan itu eksploitasi sumber daya alam semakin meningkat. Akibatnya persediaan sumber daya alam makin terkuras dan pencemaran lingkungan semakin meningkat. Hal ini terjadi tidak hanya pada negara maju, tetapi juga terjadi pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Negara maju masih meneruskan pola hidupnya yang mewah dan boros. Jumlah industri, kendaraan bermotor, dan konsumsi energi terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan mereka. Sementara negara berkembang berusaha keluar dari kemiskinannya melalui peningkatan pembangunan. Untuk itu, eksploitasi sumber daya alam dilakukan, baik untuk kebutuhan dalam negeri, maupun untuk ekspor. Eksploitasi sumber daya alam yang terus-menerus dan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan menyebabkan bencana lingkungan yang terjadi di berbagai bagian bumi makin beragam (Soegimo, 2009).
 Sebagai sebuah negara dalam lintasan khatulistiwa, Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam melimpah. Ironisnya di negeri yang kelimpahan kekayaan alam tersebut, justru banyak rakyatnya yang miskin. Kekayaan alam Indonesia mulai dari gas, minyak bumi, hutan, emas, tembaga dan
juga nikel semuanya sebagian besar dieksploitasi oleh perusahaan asing. Misalnya emas dan tembaga yang ada di Irian Jaya, semuanya di eksplorasi oleh PT Freeport yang notabene adalah perusahaan asing, sehingga sebagian besar pendapatan itu lari kepada pihak asing.  Penyebab negara indonesia miskin antara lain adalah adanya ketidakadilan dalam pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya nasional yang mengakibatkan pula muncul ketidakseimbangan dalam penguasaan dan pengusahaan sumber daya nasional.

  
BAB II
PENUTUP

Simpulan
Potensi wilayah merupakan  suatu sumber daya yang dapat dimanfaatkan bagi suatu wilayah tersebut baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sumber daya manusia ialah manusia itu sendiri yang dapat mengolah sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya sedangkan yang dimaksud sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya.
Indonesia memiliki sumber daya baik sumber daya manusia (sdm) maupun sumber daya alam (sda) yang baik, dan jika dimanfaatkan dengan baik akan membantu dalam mewujudkan pembangunan nasional. Namun karena pertumbuhan penduduk yang tumbuh dengan cepat membuat sumber daya alam di eksplorasi besar-besaran sehingga menyebabkan kerusakan pada lingkungan serta adanya ketidakadilan dalam pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya nasional yang mengakibatkan pula muncul ketidakseimbangan dalam penguasaan dan pengusahaan sumber daya nasional menyebabkan banyaknya terjadi kemiskinan di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Hartono. 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: CV. CITRA PRAYA.
Soegimo, Dibyo, dkk. 2009. GEOGRAFI untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Sosial. Jakarta: CV Mefi Caraka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar