Pernahkah Anda membuat
peta? Bagaimanakah caranya? Apakah
ada teknik tertentu untuk memudahkan
membuat peta? Berikut ini akan
dijelaskan tahapan-tahapan dalam
pembuatan sebuah peta.
a. Membuat Peta
diper hatikan. Prinsip-prinsip pokok
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menentukan daerah yang akan
dipetakan.
2) Membuat peta dasar (base map),
yaitu peta yang belum diberi simbol.
3) Mencari dan mengklasifikasikan
(menggolongkan) data sesuai dengan
kebutuhan.
4) Membuat simbol-simbol yang mewakili
data.
5) Menempatkan simbol pada peta dasar.
6) Membuat legenda (keterangan).
7) Melengkapi peta dengan tulisan (lettering)
secara baik dan benar.
b. Tata Cara Penulisan pada Peta
Pembuatan tulisan (lettering)
pada peta berdasarkan kesepakatan di
antara para ahli kartografi, yaitu
sebagai berikut.
1) Nama geografis ditulis dengan bahasa
dan istilah yang digunakan
penduduk setempat. Misalnya, sungai
ditulis Ci (Jawa Barat), Krueng
(Aceh), dan Air (Sumatra Utara).
Nama sungai ditulis searah dengan
aliran sungai dan menggunakan huruf
miring.
2) Nama jalan ditulis searah dengan arah
jalan tersebut dengan menggunakan
huruf cetak kecil.
c. Memperbesar dan Memperkecil Peta
Setelah Anda memahami
langkah-langkah dalam membuat peta,
macam-macam simbol peta, dan
penggunaannya. Langkah selanjutnya
adalah
cara memperbesar dan memperkecil peta.
1) Memperbesar Peta
Cara-cara memperbesar peta yang dapat
Anda lakukan adalah sebagai
berikut.
a) Memperbesar Grid (Sistem Karvak)
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan
dalam sistem ini adalah
sebagai berikut.
(1) Buat grid pada peta yang akan
diperbesar.
(2) Buat grid yang lebih besar pada
kertas yang akan digunakan untuk
menggambar peta baru, dan pembesarannya
sesuai dengan rencana
pembesaran.
(3) Memindahkan garis peta sesuai dengan
peta dasar ke peta baru.
(4) Mengubah skala sesuai dengan rencana
pembesaran.
Contoh:
Peta berskala 1:100.000 akan diperbesar
2 kali, skalanya menjadi
1:50.000.
b) Fotokopi
Cara lain memperbesar
peta adalah dengan cara fotokopi. Apabila
Anda ingin memperbesar peta, gunakanlah
mesin fotokopi yang dapat
mem perbesar peta. Peta yang menggunakan
skala garis atau skala tongkat
dapat langsung diperbesar dengan
fotokopi. Akan tetapi, peta dengan
skala angka harus diubah dulu skalanya
menjadi skala garis sebelum
difotokopi.
c) Menggunakan Pantograf
Selain dengan
memperbesar grid dan fotokopi, untuk memperbesar
peta Anda dapat menggunakan pantograf. Pantograf
adalah alat untuk
memperbesar
dan memperkecil peta.
2) Memperkecil Peta
Apabila Anda ingin
memperkecil peta, caranya sama dengan memperbesar
peta, yaitu:
a) menggunakan sistem grid
(kotak-kotak);
b) memfotokopi peta dengan mesin
fotokopi yang dapat memperkecil
peta;
c)
menggunakan pantograf.
d. Membaca Peta
Dalam membaca peta,
Anda harus memahami dengan baik semua
simbol atau informasi yang ada pada peta
tersebut. Setelah itu, Anda
akan memiliki gambaran mengenai
objek-objek dan keadaan wilayah
yang ada dalam peta, walaupun belum
pernah melihat atau mengenal
medan (muka bumi) yang bersangkutan
secara langsung.
Beberapa hal yang perlu
diketahui dalam membaca peta antara lain
sebagai berikut.
1) Isi peta dan tempat yang digambarkan,
melalui judul.
2) Lokasi daerah, melalui letak garis
lintang dan garis bujur.
3) Arah, melalui petunjuk arah (orientasi).
4) Jarak atau luas suatu tempat di
lapangan, melalui skala peta.
5) Ketinggian tempat, melalui titik
triangulasi (ketinggian) atau melalui
garis kontur.
6) Kemiringan lereng, melalui garis
kontur dan jarak antara garis kontur
yang berdekatan.
7) Sumber daya alam, melalui keterangan
(legenda).
8) Ketampakan alam, seperti relief,
pegunungan atau gunung, lembah atau
sungai, jaringan lalu lintas, dan
persebaran kota. Ketampakan alam ini
dapat diketahui melalui simbol-simbol
peta dan keterangan peta.
Selanjutnya, Anda dapat
menafsirkan peta yang dibaca, antara lain
sebagai berikut.
1) Peta yang banyak gunung atau
pegunungan dan lembah atau sungai,
menunjukkan
bahwa daerah itu berelief kasar.
2) Alur-alur yang lurus, menunjukkan
bahwa daerah itu tinggi dan
miring, jika alur sungai berbelok-belok
(berbentuk meander) menunjukkan
daerah itu relatif datar.
3) Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang
memusat dan melingkar,
menunjukkan daerah itu kering (sulit
air) tetapi di tempat-tempat
tertentu terdapat sumber-sumber air atau
pemukiman tersebut
berada di sekitar pusat kegiatan.
e. Membuat Peta dengan Alat Bantu
Sederhana
Proses pembuatan peta
yang dilakukan secara sederhana meliputi
pengukuran langsung dan pembuatan peta
tematik secara sederhana.
Metode pembuatan peta dimulai dengan
pemetaan daerah sempit, kemudian
dilanjutkan secara bertahap hingga
mencakup daerah yang luas.
Alat yang digunakan
adalah kompas magnetik dan meteran (pita
ukur) yang panjangnya 50 meter dan dapat
digulung. Pengukuran dilakukan
dengan metode berantai (chain survey).
Berikut adalah hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam metode pembuatan
peta dengan alat bantu meteran dan
kompas.
1) Unsur-unsur yang diukur adalah sudut
arah (azimuth magnetis) dan jarak.
2) Tahap pengukuran dimulai dari daerah
yang sempit kemudian
diteruskan secara bertahap sampai
mencakup daerah yang luas.
3) Sudut arah (azimuth magnetis)
diukur dengan menggunakan alat
kompas magnetik. Jarak dapat diukur
dengan menggunakan pita
ukur yang dapat digulung.
4) Pengukuran jarak dan arah (azimuth
magnetis) dilakukan pada garis
ukur
pokok atau segmen garis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar