Rabu, 07 Agustus 2013

Komponen-Komponen Peta


Peta yang baik biasanya dilengkapi dengan berbagai komponen
peta agar peta mudah dibaca, ditafsirkan, dan tidak membingungkan.
Adapun komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam suatu peta,
yaitu sebagai berikut.

a. Judul Peta
Judul peta harus mencerminkan isi peta. Dari judul peta, Anda dapat
segera mengetahui data tentang apa dan daerah mana yang tergambar
dalam peta tersebut.
Contoh
1) Peta Penyebaran Penduduk Pulau Jawa.
2) Peta Tata Guna Tanah Provinsi Bali.
3) Peta Indonesia.
Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya,
sebelum membaca dan memperhatikan isi peta, Anda terlebih dahulu
akan membaca judul peta. Judul peta hendaknya memuat atau mencerminkan
informasi yang sesuai dengan isi peta.
Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. Akan tetapi
judul peta dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, asalkan tidak
mengganggu ketampakan dari keseluruhan peta.

b. Skala Peta
Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta
dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi.
Skala peta dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Skala peta sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan. Apabila
ingin menyajikan data yang rinci maka digunakan skala besar, misalnya
1:5.000. Sebaliknya, apabila ingin menunjukkan secara keseluruhan
sebuah ketampakkan muka Bumi maka digunakan skala kecil, misalnya
skala 1:1.000.000.

c. Legenda atau Keterangan
Legenda peta menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat
pada peta. Legenda peta harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan
pembuatan peta dapat mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan
di pojok kiri bawah peta. Selain itu, legenda peta dapat juga diletakkan
pada bagian lain peta, asalkan tidak mengganggu ketampa kan peta secara
keseluruhan.

d. Tanda Arah atau Tanda Orientasi
Tanda arah atau tanda orientasi penting artinya suatu peta. Tanda
orientasi berguna untuk menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur, dan
Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari
kekeliruan. Tanda arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang
menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja
dari peta, asalkan tidak mengganggu ketampakan peta.

e. Simbol dan Warna
Pada uraian berikut ini akan dijelaskan satu per satu mengenai
pengertian simbol dan warna tersebut.
1) Simbol Peta
Dalam peta, Anda juga akan melihat simbol-simbol yang berguna
untuk memahami informasi peta. Simbol peta harus memenuhi beberapa
persyaratan sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan
dengan tepat.
Syarat-syarat simbol peta adalah sebagai berikut:
a) sederhana;
b) mudah dimengerti;
c) bersifat umum.

Berdasarkan bentuknya simbol peta dapat dibedakan ke dalam tujuh
jenis, yaitu sebagai berikut.
(1) Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional,
seperti simbol kota, pertambangan, dan titik trianggulasi
(titik ketinggian) tempat dari permukaan laut.
(2) Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis, seperti
sungai, batas wilayah, dan jalan.
(3) Simbol luasan (area) digunakan untuk menunjukkan ketampakan
area, seperti rawa, hutan, dan padang pasir.
(4) Simbol aliran digunakan untuk menyatakan alur dan gerak.
(5) Simbol batang digunakan untuk menyatakan harga atau membandingkan
harga atau nilai lainnya.
(6) Simbol lingkaran digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah)
dalam bentuk persentase.
(7) Simbol bola digunakan untuk menyatakan isi. Makin besar simbol
bola, menunjukkan isi (volume) makin besar dan sebaliknya makin
kecil bola, berarti isi (volume) makin kecil.

2) Warna
Perhatikan peta yang ada di sekolah Anda, warna apa saja yang
tampak pada peta tersebut? Peta yang berwarna akan lebih menarik untuk
dilihat dan ketampakan yang ingin disajikan juga kelihatan lebih jelas.
Tidak ada peraturan yang baku mengenai penggunaan warna dalam
peta. Jadi, penggunaan warna dalam sebuah peta bersifat bebas sesuai
dengan maksud atau tujuan si pembuat peta, dan kebiasaan umum.
Contohnya:
a) untuk laut dan danau digunakan warna biru;
b) untuk temperatur (suhu) digunakan warna merah atau cokelat;
c) untuk curah hujan digunakan warna biru atau hijau;
d) daerah pegunungan tinggi atau dataran tinggi (2.000–3.000 meter)
digunakan warna cokelat tua;
e) untuk dataran rendah (pantai) ketinggian 0–200 meter dari permukaan
laut digunakan warna hijau.

f. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Apabila Anda membaca peta, perhatikan sumber dan tahun pembuatannya.
Sumber mem beri kepastian kepada pembaca peta bahwa
data dan informasi yang disajikan dalam peta tersebut benar-benar absah
(dipercaya atau akurat), dan bukan data fiktif atau hasil rekaan. Hal ini
akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat mempercayai data
atau informasi tersebut. Sumber data yang digunakan dalam sebuah peta

biasanya diletakkan pada bagian bawah peta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar