Danau adalah
massa air yang berada di suatu cekungan (ledok/basin)
yang terdapat di daratan. Berdasarkan
terjadinya danau dibagi menjadi
lima macam, yaitu sebagai berikut.
1) Danau Tektonik, yaitu danau
yang terjadi akibat suatu tempat mengalami
penurunan (pemerosotan). Akibatnya
lembah merosot (slenk) diisi oleh air
Danau Singkarak (Sumatra) dan Danau
Towuti (Sulawesi).
2) Danau Vulkanik, yaitu danau
yang terjadi akibat adanya letusan
gunungapi. Letusan ini dapat
menghilangkan sebagian kerucut atau
dinding kawah. Contohnya: Danau Maninjau
dan Danau Kerinci
di Sumatra, Danau Poso dan Danau Matana
di Sulawesi, Danau
Kelud di Jawa dan danau Kalimutu di
Flores.
3) Danau Tektonik Vulkanik, yaitu
danau yang terjadi karena gabungan
antara letusan gunungapi dan akibat dari
tanah turun (tanah longsor)
kemudian pada akhirnya membuat cekungan
kemudian tergenang
air dan terjadilah danau. Contohnya
Danau Toba di Sumatra, Danau
Batur
di Bali, dan Danau Ranau di Sumatra Selatan.
4) Danau Karst, yaitu danau di
daerah bebatuan kapur, akibat proses
pelarutan batu kapur oleh air hujan.
Ukurannya tidak besar, danau
tersebut disebut lokva. Contohnya
lokva Bendogede di Kecamatan
Ponjong di daerah Gunung Kidul.
5) Danau Glasial, yaitu danau
yang terjadi akibat erosi glasial pada
zaman pencairan es. Ini terjadi di
daerah yang pernah ditimbuni es
dalam waktu yang lama seperti di Kanada
Utara, Uni Soviet Utara,
dan Eropa Utara. Contohnya The Great Lake
(di Amerika Utara).
6) Danau Buatan, yaitu danau
hasil buatan manusia (bendungan) contohnya
Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, Waduk
Cirata di Jawa Barat, Waduk
Sempor, Waduk Cacaban di Jawa Tengah,
serta Waduk Karang Kates dan
Waduk
Selorejo di Jawa Timur.
Manfaat danau bagi
kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
1) untuk hidrolistrik (PLTA);
2) untuk sistem irigasi atau pengairan;
3) pengendalian banjir;
4) perikanan darat;
5) objek wisata;
6) lalu lintas air;
7) tempat berolah raga air;
8) meninggikan air tanah di sekitar
danau; dan
9) danau di dataran tinggi merupakan
sumber peresapan air tanah bagi
daerah
hilirnya.
2. Rawa
Rawa (swamp/marsh)
adalah tanah basah yang selalu digenangi air
secara alami karena sistem drainase (pelepasan
air) yang jelek atau letaknya
lebih rendah dari daerah sekelilingnya.
Rawa-rawa biasanya
ditumbuhi oleh vegetasi dan selalu berlumpur.
Rawa-rawa di Indonesia terdapat di
sekitar muara-muara sungai yang
besar dan rapat, seperti di Pulau
Sumatra bagian timur, Kalimantan
sebelah barat, selatan, dan bagian
timur, serta Papua sebelah barat dan
selatan. Sebagian rawa-rawa tersebut
terpengaruh oleh pasang naik dan
pasang surut air sungai terdekat
sehingga air tidak begitu asam. Ada juga
air rawa yang sama sekali tidak mengalir
sehingga airnya sangat asam.
Pada rawa-rawa yang airnya asam, tidak
terdapat kehidupan binatang.
Macam-macam rawa, yaitu
sebagai berikut.
1) Rawa Dataran Rendah, terjadi
di daerah depresi yang membentuk
permukaan datar dan cekung. Air rawa ini
berasal dari air hujan, air
tanah, dan air sungai, serta kaya akan
mineral. Rawa ini ditumbuhi
oleh tumbuhan autotrophic. Gambut
yang terbentuk di daerah ini
berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof.
2) Rawa Dataran Tinggi, terletak
di daerah yang letaknya lebih tinggi
dari daerah sekitarnya yang memiliki
bentuk permukaan cekung. Air
tanah permukaan (watertable)
sangat kurang. Rawa ini mendapat
air dari air hujan. Airnya tidak begitu
asam.
3) Rawa Peralihan, ditumbuhi oleh
tumbuhan mesothropic. Sebagian
rawa-rawa telah diusahakan untuk
dijadikan daerah pertanian
dengan cara membuat saluran drainase (pelepasan
air).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar