Rabu, 07 Agustus 2013

Danau dan Rawa


Danau adalah massa air yang berada di suatu cekungan (ledok/basin)
yang terdapat di daratan. Berdasarkan terjadinya danau dibagi menjadi
lima macam, yaitu sebagai berikut.
1) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat suatu tempat mengalami
penurunan (pemerosotan). Akibatnya lembah merosot (slenk) diisi oleh air
hujan atau air resapan, sehingga terjadilah sebuah danau. Contohnya:
Danau Singkarak (Sumatra) dan Danau Towuti (Sulawesi).
2) Danau Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya letusan
gunungapi. Letusan ini dapat menghilangkan sebagian kerucut atau
dinding kawah. Contohnya: Danau Maninjau dan Danau Kerinci
di Sumatra, Danau Poso dan Danau Matana di Sulawesi, Danau
Kelud di Jawa dan danau Kalimutu di Flores.
3) Danau Tektonik Vulkanik, yaitu danau yang terjadi karena gabungan
antara letusan gunungapi dan akibat dari tanah turun (tanah longsor)
kemudian pada akhirnya membuat cekungan kemudian tergenang
air dan terjadilah danau. Contohnya Danau Toba di Sumatra, Danau
Batur di Bali, dan Danau Ranau di Sumatra Selatan.
4) Danau Karst, yaitu danau di daerah bebatuan kapur, akibat proses
pelarutan batu kapur oleh air hujan. Ukurannya tidak besar, danau
tersebut disebut lokva. Contohnya lokva Bendogede di Kecamatan
Ponjong di daerah Gunung Kidul.
5) Danau Glasial, yaitu danau yang terjadi akibat erosi glasial pada
zaman pencairan es. Ini terjadi di daerah yang pernah ditimbuni es
dalam waktu yang lama seperti di Kanada Utara, Uni Soviet Utara,
dan Eropa Utara. Contohnya The Great Lake (di Amerika Utara).
6) Danau Buatan, yaitu danau hasil buatan manusia (bendungan) contohnya
Waduk Jatiluhur, Waduk Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat, Waduk
Sempor, Waduk Cacaban di Jawa Tengah, serta Waduk Karang Kates dan
Waduk Selorejo di Jawa Timur.

Manfaat danau bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:
1) untuk hidrolistrik (PLTA);
2) untuk sistem irigasi atau pengairan;
3) pengendalian banjir;
4) perikanan darat;
5) objek wisata;
6) lalu lintas air;
7) tempat berolah raga air;
8) meninggikan air tanah di sekitar danau; dan
9) danau di dataran tinggi merupakan sumber peresapan air tanah bagi
daerah hilirnya.

2. Rawa
Rawa (swamp/marsh) adalah tanah basah yang selalu digenangi air
secara alami karena sistem drainase (pelepasan air) yang jelek atau letaknya
lebih rendah dari daerah sekelilingnya.
Rawa-rawa biasanya ditumbuhi oleh vegetasi dan selalu berlumpur.
Rawa-rawa di Indonesia terdapat di sekitar muara-muara sungai yang
besar dan rapat, seperti di Pulau Sumatra bagian timur, Kalimantan
sebelah barat, selatan, dan bagian timur, serta Papua sebelah barat dan
selatan. Sebagian rawa-rawa tersebut terpengaruh oleh pasang naik dan
pasang surut air sungai terdekat sehingga air tidak begitu asam. Ada juga
air rawa yang sama sekali tidak mengalir sehingga airnya sangat asam.
Pada rawa-rawa yang airnya asam, tidak terdapat kehidupan binatang.

Macam-macam rawa, yaitu sebagai berikut.
1) Rawa Dataran Rendah, terjadi di daerah depresi yang membentuk
permukaan datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air
tanah, dan air sungai, serta kaya akan mineral. Rawa ini ditumbuhi
oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini
berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof.
2) Rawa Dataran Tinggi, terletak di daerah yang letaknya lebih tinggi
dari daerah sekitarnya yang memiliki bentuk permukaan cekung. Air
tanah permukaan (watertable) sangat kurang. Rawa ini mendapat
air dari air hujan. Airnya tidak begitu asam.
3) Rawa Peralihan, ditumbuhi oleh tumbuhan mesothropic. Sebagian
rawa-rawa telah diusahakan untuk dijadikan daerah pertanian
dengan cara membuat saluran drainase (pelepasan air).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar