Rabu, 07 Agustus 2013

Perairan Laut


1. Jenis-Jenis Laut
Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oseanografi. Objek
yang dipelajarinya adalah mengenai keadaan fisik air laut tersebut, arus,
gelombang, kedalaman, serta pasang naik dan pasang surut.
Samudra adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang
sangat luas, sedangkan laut adalah merupakan bagian dari samudra.
Permukaan bumi yang ditutupi air samudra meliputi sekitar 70%.
Penyebarannya tidak merata di antara belahan bumi utara dan selatan.
Belahan bumi utara 60% terdiri atas air permukaan dan 40% daratan,
sedangkan belahan bumi selatan 83% terdiri atas air permukaan dan 17%
terdiri atas daratan. Di Indonesia perbandingan antara lautan dan daratan
adalah 6:4, jadi lebih luas lautan dibandingkan daratan. Jenis-jenis laut,
antara lain sebagai berikut.
a. Jenis Laut Menurut Proses Terjadinya
1) Laut Regresi, yaitu laut yang menyempit pada waktu zaman es,
terjadi penurunan permukaan air laut. Dangkalan Sunda dan dangkalan
Sahul pada zaman glasial merupakan daratan. Dangkalan
Sunda merupakan bagian dari Benua Asia, sedangkan dangkalan
Sahul merupakan bagian dari Benua Australia. Pada waktu air surut
ada bagian dari laut yang masih merupakan laut karena dalamnya,
laut inilah yang dinamakan laut regresi. Contohnya Laut Banda dan
Selat Makassar.

2) Laut Transgresi adalah laut yang terjadi karena genangan air laut
terhadap daratan akibat kenaikan tinggi permukaan air laut yang
mencapai kurang lebih 70 m pada zaman es. Inilah yang menyebabkan
dataran rendah di Indonesia Timur atau Barat tergenang air laut dan
sekarang menjadi laut dangkal. Contoh: Laut Jawa, Selat Sunda, Selat
Karimata, Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru.

3) Laut Ingresi adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami
gerak menurun, dapat berupa palung laut atau lubuk laut. Contoh:
Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Sulawesi.

b. Jenis Laut Menurut Letaknya
1) Laut Tepi (sub/ocean), adalah laut yang letaknya di tepi benua dan
terpisah dengan lautan oleh adanya deretan pulau. Contohnya, Laut
Jepang dan Laut Cina Selatan.
2) Laut Pertengahan (middle sea) adalah laut yang terletak di antara
benua, contohnya Laut Tengah.
3) Laut Pedalaman (inland sea) adalah laut yang terletak di tengah-tengah
benua (daratan). Contohnya, Laut Hitam dan Laut Kaspia.

2. Kedalaman Laut
Dasar laut ternyata tidak rata kedalamannya. Pada umumnya, lautlaut
di pinggir benua lebih dangkal daripada di tengah lautan. Tingkattingkat
kedalaman dasar laut adalah sebagai berikut.
a. Zona Litoral (pesisir), yaitu daerah pantai yang terletak di antara
garis pasang naik dan pasang surut.
b. Zona Neritik (laut dangkal), dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Bagian dasar laut sampai kedalaman 200 m.
2) Sinar matahari masih tembus ke dasar laut.
3) Pada zona ini banyak binatang dan tumbuhan laut sehingga zona
ini penting artinya bagi kehidupan manusia.
4) Zona ini meliputi Landas Kontinen Sunda, seperti Laut Jawa,
Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Landas Kontinen
Sahul yaitu Laut Arafuru.
c. Zona Batial (wilayah laut dalam), dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Kedalamannya antara 200–2000 m.
2) Sinar matahari sudah tidak tembus sampai ke dasar laut, karena
itu tumbuh-tumbuhan laut jumlahnya terbatas demikian juga
binatang-binatang lautnya.
d. Zona Abissal (wilayah laut sangat dalam), dengan ketentuan sebagai
berikut.
1) Kedalamannya antara 2000–5000 m.
2) Tekanan airnya sangat besar.
3) Suhu sangat rendah.
4) Tidak terdapat tumbuhan laut.
5) Binatang laut sangat terbatas.
e. Zona Hadal (wilayah laut yang paling dalam), kedalamannya lebih
dari 5000 m, termasuk palung laut dan lubuk laut.
Zona Batial, Abissal, dan Hadal disebut juga Zona Dasar Laut Dalam
karena pada zona ini temperatur air laut dan salinitasnya relatif sama
(homogen), tidak ada cahaya matahari yang tembus, tekanan airnya besar,
serta tidak terpengaruh oleh adanya musim dan letak lintang.
Sejak dahulu para ahli kelautan telah banyak yang tertarik untuk
meneliti laut secara lebih mendalam. Sampai saat ini banyak penelitian
yang telah dilakukan termasuk laut-laut yang terdapat di Indonesia.

3. Keadaan Fisik Air Laut
a. Susunan Kimiawi dan Salinitas Air laut
Air laut rasanya asin dan kepahit-pahitan. Hal ini disebabkan air laut
mengandung garam-garaman.
Misalnya, rata-rata kadar garam air laut 35%, artinya setiap 1 kg air
laut mengandung garam 35 gram. Kadar garam air laut tidak sama di setiap
daerah.
Fakor-faktor yang mempengaruhinya sebagai berikut.
1) Besar kecilnya penguapan. Semakin besar penguapan air laut, kadar
garamnya semakin tinggi. Contoh: Laut Kaspia.
2) Banyak sedikitnya curah hujan. Semakin banyak curah hujan, semakin
rendah kadar garamnya. Contohnya, laut-laut di Indonesia.
3) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air tawar
menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya Laut Jawa. Banyak sungai
yang bermuara di laut ini, seperti Sungai Asahan, Sungai Rokan, Sungai
Kampar, Sungai Indragiri, Sungai Batanghari, Sungai Musi, Sungai
Kapuas, Sungai Barito, Sungai Ci Tarum, Sungai Ci Manuk, Sungai
Ci Liwung, dan Kali Solo (Bengawan Solo).
4) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut. Hal ini terjadi
di daerah yang mengalami musim dingin. Contohnya Laut Baltik.
5) Arus Laut. Dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan
garam sehingga kadar garamnya menjadi lebih merata.

b. Suhu atau Temperatur Air Laut
Suhu air laut adalah suatu faktor yang penting bagi kehidupan organisme
di lautan karena suhu memengaruhi perkembangan organisme-organisme
tersebut. Misalnya, binatang karang penyebarannya di daerah perairan yang
hangat yang terdapat di daerah tropik atau subtropik.
Suhu air laut di permukaan bumi menunjukkan ada perbedaanperbedaan
walaupun tidak besar.
1) Suhu air di Samudra Atlantik rata-rata 16,9° C.
2) Suhu air di Samudra Hindia rata-rata 17,0° C.
3) Suhu air di Samudra Pasifik rata-rata 19,1° C.
Rata-rata suhu air laut di dunia 17,4°C.
Suhu permukaan air laut di Indonesia sekitar 26,3° C, ini menunjukkan
suhunya lebih tinggi dari suhu rata-rata air laut di dunia. Hal
ini disebabkan Indonesia terletak di daerah tropik. Semakin ke dalam
suhu air laut semakin dingin karena pengaruh sinar matahari berkurang.
Suhu yang lebih tinggi menyebabkan tumbuhan laut tumbuh dengan
subur. Tumbuhan ini penting bagi kehidupan ikan-ikan dan binatang
laut lainnya.

c. Warna Air Laut
Warna air laut bergantung kepada beberapa faktor, antara lain sebagai
berikut.
1) Bergantung pada zat larutan dari organisme atau zat lain yang terdapat
di dalam air. Contohnya Laut Merah airnya kadang-kadang
kelihatan merah karena banyak ganggang laut (algae) yang sifatnya
memantulkan warna merah dari sinar matahari. Laut Kuning (RRC)
warnanya kuning karena air lautnya mengandung butiran-butiran
tanah loss yang warnanya kuning, yang terbawa oleh air Sungai
Hoang Ho di daratan Cina yang melalui Gurun Gobi.
2) Bergantung pada warna dasar lautnya. Laut Hitam (sebelah utara
Turki) air lautnya kelihatan hitam karena dasar laut itu warnanya
hitam. Di laut dangkal, air laut warnanya hijau karena di daerah
ini banyak tumbuhan laut yang berwarna hijau. Warna biru air laut
disebabkan oleh pemantulan warna biru dari sinar matahari. Warna
ini diakibatkan juga oleh pantulan warna langit.

d. Arus Laut
Arus laut adalah gerakan air laut. Pada umumnya arus laut disebabkan
oleh pengaruh angin, perbedaan kadar garam air laut, perbedaan suhu,
pasang naik, dan pasang surut air laut.
Menurut temperaturnya, arus laut dibedakan menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut.
1) Arus panas adalah arus yang temperaturnya lebih tinggi daripada
daerah yang didatanginya. Contohnya, Arus Teluk, Arus Kuro Siwo,
dan Arus Brasilia
2) Arus dingin adalah arus yang temperaturnya lebih rendah daripada
daerah yang didatanginya. Contohnya, Arus Labrador, Arus Benguela,
dan Arus Oya Syiwo.
Manfaat arus laut bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut.
1) Arus musim dipergunakan untuk para nelayan bepergian dan pulang
kembali, terutama untuk para nelayan yang masih memper gunakan
perahu layar.
2) Arus konveksi menyebabkan peredaran (sirkulasi) air, hal ini me mengaruhi
pengangkutan bahan makanan yang berpengaruh pula terhadap
pengumpulan ikan.
3) Untuk masa depan, arus laut bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA).
4) Menyebarkan tumbuh-tumbuhan, misalnya kelapa dapat terbawa
arus ke tempat lain, dihempaskan ke pantai dan kemudian tumbuh
di tempat itu.

e. Gelombang Laut
Gelombang adalah alunan permukaan air yang ditimbulkan
oleh angin. Embusan angin sepoi-sepoi pun dapat menimbulkan riak
gelombang dan jika terjadi angin badai dapat menimbulkan gelombang
besar, demikian juga jika terjadi gempa di dasar laut akan menimbulkan
gelombang. Jika gempanya hebat akan menimbulkan gelombang yang
besar dan dinamakan Tsunami seperti yang terjadi di Aceh (2004) dan
Flores (1993). Ledakan gunung api di dasar laut juga dapat menyebabkan
gelombang. Seperti terjadi pada 1883, saat Gunung Krakatau meletus.

f. Pasang Surut
Pasang naik dan pasang surut air laut adalah naik dan turunnya air
laut secara beraturan waktunya (periodik), yaitu pada periode 24 jam 50
menit, dan di setiap tempat di bumi mengalami dua kali pasang-naik
dan dua kali pasang-surut.
Pasang naik dan pasang surut air laut disebabkan gravitasi (gaya
tarik) bulan dan matahari terhadap bumi. Walaupun bulan ukurannya
jauh lebih kecil dari matahari, tetapi pengaruhnya lebih besar karena
letak bulan jauh lebih dekat ke bumi daripada ke matahari.
Ada dua macam pasang-surut air laut, yaitu sebagai berikut.
1) Pasang Purnama (Spring Tide), yaitu pasang naik dan surut yang
besar yang terjadi pada awal bulan dan pertengahan bulan (bulan
purnama).
2) Pasang Perbani (Neap Tide), yaitu pasang naik dan surut terendah.
Hal ini terjadi pada waktu bulan seperempat dan tiga perempat,
matahari dan bulan terletak pada posisi yang membentuk sudut
siku-siku (90°) sehingga pada kedudukan ini gaya tarik gravitasi
matahari melemahkan gaya tarik bulan.

g. Manfaat dan Permasalahan Laut di Indonesia
Manfaat laut, antara lain sebagai berikut.
1) Akibat pertemuan arus laut panas dan dingin menyebabkan banyak
plankton yang merupakan bahan makanan ikan sehingga daerah ini
merupakan daerah penangkapan ikan.
2) Perhubungan atau transportasi laut.
3) Arus laut dapat digunakan untuk sarana pelayaran. Jika berlayar
searah dengan arah arus laut, dapat menghemat bahan bakar.
4) Garam dapur (NaCl) yang terkandung dalam air laut dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
5) Arus pasang naik dan pasang surut dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik.
6) Sebagai daerah pertahanan dan keamanan suatu negara.

7) Penghasil sumber mineral, seperti minyak bumi.

1 komentar:

  1. Bagus sekali tulisannya. Ada yang tau, berapa salinitas air laut di selat malaka?

    BalasHapus