Proses penginderaan
jauh memberikan keluaran atau hasil yang
disebut Citra, yaitu gambaran
yang tampak dari suatu objek yang sedang
diamati sebagai hasil liputan atau
rekaman oleh suatu alat pemantau.
Sebagai contoh, memotret bunga di taman.
Foto bunga yang berhasil
Menurut Hornby,
citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera
atau alat sensor lain. Adapun menurut Simonett,
citra adalah gambar
rekaman suatu objek (biasanya berupa
gambaran pada foto) yang didapat
dengan cara optik, elektrooptik,
optik-mekanik, atau elektromekanik.
Citra dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah image atau imagery.
Secara umum, citra dapat dibedakan atas
Citra Foto (Photographic Image)
atau Foto Udara dan Citra Non-Foto (Non-Photograpic
Image).
1. Citra Foto
Citra foto adalah
gambar yang dihasilkan dengan menggunakan
sensor kamera yang dipasang pada pesawat
udara. Hasilnya disebut juga
foto
udara.
a. Spektrum Elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetik
yang digunakan, citra foto
dapat
dibedakan antara lain sebagai berikut.
1) Foto Ultraviolet yaitu foto
yang dibuat dengan menggunakan spektrum
ultraviolet dekat dengan panjang
gelombang 0,29 mikrometer.
Cirinya tidak banyak informasi yang
dapat disadap, tetapi
untuk beberapa objek dari foto ini mudah
pengenalannya karena
tingkat kontrasnya yang besar. Foto ini
sangat baik untuk mendeteksi
tumpahan minyak di laut, membedakan atap
logam yang tidak dicat,
jaringan jalan aspal, dan daerah batuan
kapur.
2) Foto Ortokromatik yaitu foto
yang dibuat dengan menggunakan
spektrum tampak dari saluran biru hingga
hijau (0,4–0,56 mikrometer).
Cirinya banyak objek yang tampak jelas.
Foto ini bermanfaat
untuk studi pantai karena filmnya peka
terhadap objek di bawah
permukaan air hingga kedalaman kurang
lebih 20 meter. Foto ini
juga sangat baik untuk survei vegetasi
karena daun hijau tergambar
dengan kontras.
3) Foto Pankromatik yaitu foto
yang menggunakan seluruh spektrum
tampak mata mulai dari warna merah
hingga ungu. Kepekaan film
hampir sama dengan kepekaan mata
manusia.
Cirinya, warna objek sama dengan
kesamaan mata manusia.
Foto pankromatik baik untuk mendeteksi
pencemaran air, kerusakan
banjir, penyebaran air tanah, dan air
permukaan.
4) Foto Inframerah Asli (True
Infrared Photo) yaitu foto yang dibuat
dengan menggunakan spektrum inframerah
dekat hingga panjang
gelombang 0,9–1,2 mikrometer yang dibuat
secara khusus.
Cirinya, dapat mencapai bagian dalam
daun sehingga rona
pada foto infra merah tidak ditentukan
warna daun tetapi oleh sifat
jaringannya. Foto inframerah asli baik
untuk mendeteksi berbagai
jenis tanaman termasuk tanaman yang
sehat atau yang sakit.
5) Foto Inframerah Modifikasi yaitu
foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum inframerah dekat dan sebagian
spektrum tampak
pada saluran merah dan sebagian saluran
hijau.
b. Sumbu Kamera
Berdasarkan sumbu
kameranya, citra foto dapat dibedakan sebagai
berikut.
1) Foto Vertikal atau Foto Tegak (Orto
Photograph) yaitu foto yang
dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus
terhadap permukaan
Bumi.
2) Foto Condong atau Foto
Miring (Oblique Photograph) yaitu foto
yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut
terhadap garis tegak
lurus ke permukaan Bumi. Sudut ini
umumnya sebesar 10 derajat
atau lebih. Akan tetapi, apabila sudut
condongnya masih berkisar
antara 1–4°, foto yang dihasilkan masih
digolongkan sebagai foto
vertikal.
Foto condong masih
dibedakan lagi menjadi:
a) foto agak condong (low oblique
photograph) yaitu apabila
cakrawala tidak tergambar pada foto;
b) foto sangat condong (high
oblique photograph) yaitu apabila
pada foto tampak cakrawalanya.
c. Sudut Liputan Kamera
Berdasarkan sudut
liputannya (angular coverage), citra foto dibedakan
atas empat jenis, yaitu citra foto sudut
kecil, normal, lebar, dan sangat
lebar.
d. Jenis Kamera
Berdasarkan jenis
kamera yang digunakannya, citra foto dapat
dibedakan antara lain sebagai berikut.
1) Foto Tunggal yaitu foto yang
dibuat dengan kamera tunggal. Tiap
daerah liputan foto hanya tergambar oleh
satu lembar foto.
2) Foto Jamak yaitu beberapa foto
yang dibuat pada saat yang sama dan
menggambarkan daerah liputan yang sama.
Adapun pembua tannya
ada tiga cara, yaitu sebagai berikut.
a) Multikamera atau beberapa kamera yang
masing-masing diarahkan
ke satu sasaran.
b) Kamera multilensa atau satu kamera
dengan beberapa lensa.
c) Kamera berlensa tunggal dengan
pengurai warna.
Foto jamak dibedakan lagi menjadi dua
macam, yaitu sebagai
berikut.
a) Foto multispektral yaitu beberapa
foto untuk daerah yang sama
dengan beberapa kamera, atau satu kamera
dengan beberapa
lensa.
b) Foto dengan kamera ganda yaitu
pemotretan di suatu daerah
dengan menggunakan beberapa kamera
dengan jenis film yang
berbeda, misalnya pankromatik dan
inframerah.
e. Warna
Berdasarkan warna yang
digunakannya, citra foto dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
1) Foto berwarna semu (false color)
atau foto inframerah berwarna. Pada
foto berwarna semu, warna objek tidak
sama dengan warna foto.
Misalnya, vegetasi yang berwarna hijau
tampak merah pada foto.
2)
Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna.
f. Wahana
Berdasarkan wahana yang
digunakan, citra foto dapat dibedakan
menjadi:
1) foto udara yaitu foto yang dibuat
dari pesawat atau balon udara;
2) foto satelit atau foto orbital yaitu
foto yang dibuat dari satelit.
2. Citra Non-Foto
Citra non-foto adalah
gambaran suatu objek yang dihasilkan oleh
sensor bukan kamera yang dipasang pada
satelit. Hasilnya disebut juga
foto satelit. Citra non-foto berdasarkan
wahana yang digunakan antara
lain dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Citra Dirgantara (Airbone Image),
yaitu citra yang dibuat dengan
wahana yang beroperasi di udara
(dirgantara). Contohnya, Citra
Infra merah Thermal, Citra Radar, dan
Citra MSS. Citra dirgantara
ini jarang digunakan.
b) Citra Satelit (Satellite/Spaceborne
Image), yaitu citra yang dibuat
dari antariksa atau angkasa luar. Citra
ini dibedakan lagi atas penggunaannya,
yaitu sebagai berikut.
1) Citra satelit untuk penginderaan
planet. Contohnya, Citra Satelit
Viking (Amerika Serikat) dan Citra
Satelit Venera (Rusia).
2) Citra satelit untuk penginderaan
cuaca. Contohnya, NOAA
(Amerika Serikat) dan Citra Meteor
(Rusia).
3) Citra satelit untuk penginderaan
sumber daya bumi. Contohnya,
Citra Landsat (Amerika Serikat), Citra
Soyuz (Rusia) dan Citra
SPOT (Prancis).
4) Citra satelit untuk penginderaan
laut. Contohnya, Citra Seasat
(Amerika
Serikat) dan Citra MOS (Jepang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar