Rabu, 07 Agustus 2013

Hasil Penginderaan Jauh


Proses penginderaan jauh memberikan keluaran atau hasil yang
disebut Citra, yaitu gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang
diamati sebagai hasil liputan atau rekaman oleh suatu alat pemantau.
Sebagai contoh, memotret bunga di taman. Foto bunga yang berhasil
dibuat itu merupakan citra bunga tersebut.
Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera
atau alat sensor lain. Adapun menurut Simonett, citra adalah gambar
rekaman suatu objek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang didapat
dengan cara optik, elektrooptik, optik-mekanik, atau elektromekanik.
Citra dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah image atau imagery.
Secara umum, citra dapat dibedakan atas Citra Foto (Photographic Image)
atau Foto Udara dan Citra Non-Foto (Non-Photograpic Image).

1. Citra Foto
Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan
sensor kamera yang dipasang pada pesawat udara. Hasilnya disebut juga
foto udara.
a. Spektrum Elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto
dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.

1) Foto Ultraviolet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.
Cirinya tidak banyak informasi yang dapat disadap, tetapi
untuk beberapa objek dari foto ini mudah pengenalannya karena
tingkat kontrasnya yang besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi
tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat,
jaringan jalan aspal, dan daerah batuan kapur.

2) Foto Ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum tampak dari saluran biru hingga hijau (0,4–0,56 mikrometer).
Cirinya banyak objek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat
untuk studi pantai karena filmnya peka terhadap objek di bawah
permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter. Foto ini
juga sangat baik untuk survei vegetasi karena daun hijau tergambar
dengan kontras.

3) Foto Pankromatik yaitu foto yang menggunakan seluruh spektrum
tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Kepekaan film
hampir sama dengan kepekaan mata manusia.
Cirinya, warna objek sama dengan kesamaan mata manusia.
Foto pankromatik baik untuk mendeteksi pencemaran air, kerusakan
banjir, penyebaran air tanah, dan air permukaan.

4) Foto Inframerah Asli (True Infrared Photo) yaitu foto yang dibuat
dengan menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang
gelombang 0,9–1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus.
Cirinya, dapat mencapai bagian dalam daun sehingga rona
pada foto infra merah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh sifat
jaringannya. Foto inframerah asli baik untuk mendeteksi berbagai
jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.

5) Foto Inframerah Modifikasi yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum inframerah dekat dan sebagian spektrum tampak
pada saluran merah dan sebagian saluran hijau.

b. Sumbu Kamera
Berdasarkan sumbu kameranya, citra foto dapat dibedakan sebagai
berikut.
1) Foto Vertikal atau Foto Tegak (Orto Photograph) yaitu foto yang
dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan
Bumi.
2) Foto Condong atau Foto Miring (Oblique Photograph) yaitu foto
yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak
lurus ke permukaan Bumi. Sudut ini umumnya sebesar 10 derajat
atau lebih. Akan tetapi, apabila sudut condongnya masih berkisar
antara 1–4°, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto
vertikal.
Foto condong masih dibedakan lagi menjadi:
a) foto agak condong (low oblique photograph) yaitu apabila
cakrawala tidak tergambar pada foto;
b) foto sangat condong (high oblique photograph) yaitu apabila
pada foto tampak cakrawalanya.

c. Sudut Liputan Kamera
Berdasarkan sudut liputannya (angular coverage), citra foto dibedakan
atas empat jenis, yaitu citra foto sudut kecil, normal, lebar, dan sangat
lebar.

d. Jenis Kamera
Berdasarkan jenis kamera yang digunakannya, citra foto dapat
dibedakan antara lain sebagai berikut.
1) Foto Tunggal yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap
daerah liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar foto.
2) Foto Jamak yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan
menggambarkan daerah liputan yang sama. Adapun pembua tannya
ada tiga cara, yaitu sebagai berikut.
a) Multikamera atau beberapa kamera yang masing-masing diarahkan
ke satu sasaran.
b) Kamera multilensa atau satu kamera dengan beberapa lensa.
c) Kamera berlensa tunggal dengan pengurai warna.
Foto jamak dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu sebagai
berikut.
a) Foto multispektral yaitu beberapa foto untuk daerah yang sama
dengan beberapa kamera, atau satu kamera dengan beberapa
lensa.
b) Foto dengan kamera ganda yaitu pemotretan di suatu daerah
dengan menggunakan beberapa kamera dengan jenis film yang
berbeda, misalnya pankromatik dan inframerah.

e. Warna
Berdasarkan warna yang digunakannya, citra foto dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
1) Foto berwarna semu (false color) atau foto inframerah berwarna. Pada
foto berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna foto.
Misalnya, vegetasi yang berwarna hijau tampak merah pada foto.
2) Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna.

f. Wahana
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra foto dapat dibedakan
menjadi:
1) foto udara yaitu foto yang dibuat dari pesawat atau balon udara;
2) foto satelit atau foto orbital yaitu foto yang dibuat dari satelit.

2. Citra Non-Foto
Citra non-foto adalah gambaran suatu objek yang dihasilkan oleh
sensor bukan kamera yang dipasang pada satelit. Hasilnya disebut juga
foto satelit. Citra non-foto berdasarkan wahana yang digunakan antara
lain dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Citra Dirgantara (Airbone Image), yaitu citra yang dibuat dengan
wahana yang beroperasi di udara (dirgantara). Contohnya, Citra
Infra merah Thermal, Citra Radar, dan Citra MSS. Citra dirgantara
ini jarang digunakan.
b) Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat
dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya,
yaitu sebagai berikut.
1) Citra satelit untuk penginderaan planet. Contohnya, Citra Satelit
Viking (Amerika Serikat) dan Citra Satelit Venera (Rusia).
2) Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contohnya, NOAA
(Amerika Serikat) dan Citra Meteor (Rusia).
3) Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contohnya,
Citra Landsat (Amerika Serikat), Citra Soyuz (Rusia) dan Citra
SPOT (Prancis).
4) Citra satelit untuk penginderaan laut. Contohnya, Citra Seasat
(Amerika Serikat) dan Citra MOS (Jepang).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar