Selasa, 06 Agustus 2013

Jenis-Jenis Tanah di Indonesia


Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara
lain sebagai berikut.

a. Litosol
Jenis tanah ini merupakan tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan
profil, batuan induknya batuan beku atau batuan sedimen keras,
kedalaman tanah dangkal (<30 cm), dan kadang-kadang merupakan
singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beraneka ragam
dan pada umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur, terdapat
kandungan batu, kerikil, dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol
dapat dijumpai pada segala iklim.

b. Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal
dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk
struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacammacam,
dan kesuburannya berkisar antara sedang hingga tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai,
dan daerah cekungan (depresi).

c. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon,
tekstur pasir, struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH
umumnya netral, kesuburan sedang, dan berasal dari bahan induk
material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah
lereng vulkanik muda dan di daerah pantai.

d. Andosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik, seperti dari hutan rawa
atau rumput rawa. Ciri dan sifat: tidak terjadi diferensiasi horizon
secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna cokelat sampai
kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi
tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah
tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya
bersifat sangat asam (pH 4.0), dan kandungan unsur hara rendah.

e. Latosol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan atau terjadi diferensiasi
horizon, kedalaman tanah dalam, tekstur lempung, struktur remah
sampai gumpal, konsistensi gembur sampai agak teguh, warna cokelat,
merah, sampai kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah dengan
curah hujan berkisar lebih dari 300–1000 meter.

f. Grumosol
Tanah ini merupakan tanah mineral yang memiliki perkembangan
profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur granular di lapisan
atas dan gumpal sampai pejal di lapisan bawah, konsistensi jika basah
sangat lekat dan plastis.
Namun, jika kering sangat keras dan tanah retak-retak, kejenuhan
basa, permeabilitas lambat, dan peka erosi. Penyebarannya di daerah
iklim subhumid, dengan curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.

g. Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, tekstur lempung
sampai pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandu ngan pasir
kuarsanya tinggi, sangat asam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran
kation sangat rendah, dan peka terhadap erosi. Penyebarannya di
daerah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun.
Terdapat di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua.

h. Andosol
Jenis tanah ini merupakan jenis tanah dengan kandungan mineral
yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna
agak cokelat kekelabuan sampai hitam, kandungan organik tinggi,
tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan
bersifat licin berminyak agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya
absorpsi sedang, kelembapan tinggi, permeabilitas sedang, serta peka

terhadap erosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar