Pengertian dasar desa
kota di dalamnya terkandung sebuah penjabaran
mengenai sebuah region yang merupakan
wilayah peralihan sebagai tempat
tinggal masyarakat wilayah pinggiran
(interaksi, perilaku sosial, dan struktur
keruangan fisik). Di mana
perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kondisi
keruangan kota.
Umumnya terletak di sepanjang koridor
antara pusat kota besar. Koridor
tersebut berlokasi di sepanjang
jalur-jalur transportasi umum.
Contoh yang sangat
dikenal untuk daerah desa kota di Indonesia
adalah daerah Jabodetabek. Jakarta sendiri
merupakan sebuah daerah
khusus ibukota, sedangkan Bogor, Depok,
Tanggerang, dan Bekasi
statusnya
masih kabupaten dalam lingkung administrasi Jawa Barat.
Daerah yang mengalami pengaruh sangat
kuat dari suatu kota disebut
sebagai urban fringe. Di daerah ini
terbentuk dua buah kelompok penduduk
yaitu kelompok penduduk kota yang
sengaja pindah ke daerah pinggiran
atau penduduk yang melakukan urbanisasi,
dan penduduk asli daerah itu.
Di wilayah desa kota ini,
konflik-konflik lahan untuk pemanfaatan
ruang bagi kepentingan industri dan
lainnya saling tumpang tindih.
Dengan demikian, daerah ini merupakan
daerah yang sangat sensitif.
Ada beberapa alasan hal
ini terjadi di daerah perbatasan kota.
1. Wilayah tersebut pada awalnya
merupakan daerah yang relatif lapang
dan lengang sehingga dengan adanya
penempatan lokasi industri di
sana diperkirakan tidak akan mengganggu
ketertiban dan kelancaran
arus lalu lintas.
2. Hubungannya dengan kelancaran arus
lalu lintas, lokasi industri
dekat dengan jalan raya merupakan primadona
karena akan mempermudah
aksesibilitas pengiriman hasil produksi.
3. Pintu-pintu saluran air yang mengalir
di kota umumnya berada di
wilayah pinggiran tersebut, karena pada
dasarnya setiap industri tidak
akan lepas dari sumber daya air atau
sungai. Sebagai eksesnya, sungai
dijadikan sebagai tempat pembuangan
akhir sisa produksi (limbah)
secara langsung tanpa mengalami
pengolahan terlebih dahulu. Di
lain pihak, sebagian masyarakat masih
menggunakan air atau sungai
tersebut untuk melakukan kegiatan rumah
tangga, seperti MCK.
Di daerah perkotaan,
lokasi pertumbuhan industri berkompetisi dengan
penggunaan lahan lainnya. Sangatlah
mudah dewasa ini menemukan sebuah
lahan industri didirikan di atas lahan
pertanian atau pembangunan perumahan
yang berdiri di atas sawah, atau
pendirian fasilitas sosial lainnya. Pemanfaatan
lahan yang seperti ini, dengan
sendirinya akan menghantarkan pada munculnya
konflik-konflik
pemanfaatan lahan bagi daerah yang bersangkutan.
Terdapat beberapa
gambaran mengapa suatu wilayah desa kota lambat
laun mengalami kemerosotan lingkungan.
Wilayah desa kota mengalami
penurunan kualitas lingkungan sebagai
akibat dari pengaruh dari ketersediaan
sumber daya alam di suatu wilayah.
Kemerosotan kualitas lingkungan
desa kota tidak hanya dipengaruhi oleh
ketersediaan sumber daya saja
tetapi
sebagian besar dipengaruhi pula oleh aspek sosial lingkungan.
good
BalasHapus