Rabu, 07 Agustus 2013

Wilayah Formal dan Fungsional


Istilah wilayah dalam Geografi sering pula disebut region, yaitu suatu
bagian dari ruang permukaan Bumi yang memiliki karakteristik atau ciri
khas yang dapat dibedakan dengan kondisi ruang di sekitarnya. Wilayah
tersebut memiliki keterkaitan secara internal dalam unsur-unsur tertentu
yang tidak dimiliki oleh wilayah lainnya.

Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk
oleh hal-hal berikut ini.
1. Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan areal saja.
2. Multiple feature region adalah region yang menunjukkan ketampakan
majemuk, seperi gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan,
tumbuhan dengan budaya bercocok tanam.
3. Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan
antara unsur fisik dan manusianya, seperti provinsi, negara, atau
kawasan tertentu.

Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari hal-hal
berikut ini.
1. Keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region uniform.
Wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan
yang saling berhubungan dengan garis melingkar disebut nodal region.
2. Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan
pada jenisnya saja sedangkan fungsi dari region itu sendiri diabaikan.
Specific region adalah klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya
merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri geografi
khusus.
3. Wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistik
deskriptif.
Wilayah sebagai suatu ruang di permukaan Bumi secara umum meliputi
bidang atau luasan secara tiga dimensi yang mencakup panjang, lebar,
dan tinggi sampai batas atmosfer tertentu. Contoh dari ruang di permukaan
bumi antara lain ruang terbuka hijau di Kota Jakarta yang mencakup
bagian dari Kota Jakarta yang diperuntukkan secara multifungsi, antara
lain sebagai daerah resapan air, penghijauan, prasarana olahraga dan
rekreasi, serta estetika kota. Contoh lainnya dari konsep ruang secara
lebih spesifik adalah ruang kelas sebagai suatu bidang yang memiliki
luasan tertentu dalam pengertian memiliki panjang, lebar, dan tinggi
yang berfungsi sebagai prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM).
Karakteristik yang khas dari suatu wilayah atau region dapat ditinjau
dari aspek fisik atau alami dan sosial budaya. Oleh karena itu, wilayah
merupakan suatu kompleksitas tertentu sebagai hasil dari interaksi dan
interrelasi berbagai macam unsur yang terdapat di dalamnya. Contoh
dari wilayah ditinjau dari aspek fisik, antara lain wilayah pesisir, wilayah
hutan hujan tropis, wilayah gurun, dan wilayah pegunungan. Adapun
wilayah ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi wilayah Amerika Latin
(Latin American Region), wilayah Amerika Anglo (Anglo American Region),
wilayah perkotaan, dan wilayah perdesaan.
Pengertian wilayah dapatlah dibedakan dengan daerah. Wilayah lebih
cenderung memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu,
sedangkan daerah cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan
administratif pemerintahan, seperti pembagian daerah waktu di Indonesia,
propinsi, kabupaten, kota, kecamatan, dan desa atau kelurahan.
Bagian dari wilayah secara horizontal adalah landscape, yaitu bentangan
permukaan bumi (hanya memiliki dimensi panjang dan lebar) yang dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Bentangan Alam (Natural Landscape) adalah bentangan permukaan
Bumi yang didominasi oleh unsur-unsur yang bersifat alami, seperti
lereng gunung, lautan, gurun pasir, dan lembah.
2. Bentangan Budaya (Cultural Landscape or Man Made Landscape)
adalah bentangan permukaan Bumi yang didominasi oleh unsurunsur
yang bersifat sosial budaya, seperti pusat perdagangan dan
permukiman penduduk.

1. Wilayah Formal (Formal Region)
Wilayah formal adalah suatu wilayah yang dicirikan berdasarkan
keseragaman atau homogenitas tertentu. Oleh karena itu, wilayah formal
sering pula disebut wilayah seragam (uniform region). Homogenitas dari
wilayah formal dapat ditinjau berdasarkan kriteria fisik atau alam ataupun
kriteria sosial budaya.
Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan
topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi. Misalnya, wilayah pegunungan
kapur (karst), wilayah beriklim dingin, dan wilayah vegetasi mangrove.
Adapun wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya, seperti wilayah
suku Asmat, wilayah industri tekstil, wilayah Kesultanan Yogyakarta, dan
wilayah pertanian sawah basah.

2. Wilayah Fungsional (Nodal Region)
Wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya
kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara
fungsional. Misalnya, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
(Jabodetabek) yang secara fisik memiliki kondisi yang berbeda (heterogen)
namun secara fungsional saling berhubungan dalam memenuhi
kebutuhan hidup penduduk di setiap wilayah.

Hubungan antarpusat kegiatan pada umumnya dicirikan dengan
adanya arus transportasi dan komunikasi yang pada akhirnya menunjang
pertumbuhan dan perkembangan dari setiap wilayah tersebut.
Pada awal perkembangannya, Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang,
dan Bekasi merupakan kota-kota yang terpisah dan tidak saling memengaruhi.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan Kota Jakarta,
kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi
wilayah penyangga bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta.
Dalam pengertian lain Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor merupakan
suatu wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan Jakarta.
Demikian pula dengan Jakarta merupakan wilayah fungsional bagi pertumbuhan
dan perkembangan wilayah-wilayah di sekitarnya termasuk
Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi.
Secara umum kota merupakan wilayah fungsional yang berperan
dalam memenuhi kebutuhan penduduk pedesaan di sekitarnya. Demikian
pula desa merupakan wilayah fungsional yang berperan dalam menyokong
pemenuhan kebutuhan hidup penduduk kota. Dengan demikian, antara
kota dan desa walaupun secara fisik berbeda namun secara fungsional selalu
saling berhubungan.


13 komentar: