Munculnya berbagai
permasalahan yang menjadi hambatan dalam
pertumbuhan atau perkembangan sebuah
desa dikarenakan oleh berbagai
faktor, antara lain sebagai berikut.
a. Hambatan dalam Sikap dan Pandangan
Hidup
Hambatan dalam sikap dan pandangan hidup
sekurang-kurangnya
1) Sikap Pasif (Passivity)
Sikap yang berkecenderungan untuk tidak
mengubah kondisi
apapun dengan kondisi baru yang lebih
maju dan lebih baik.
2) Famili Sentris (Familism)
Keluarga menjadi pertimbangan utama
dalam memutuskan
segala hal yang berhubungan dengan
kehidupan.
3) Sikap Nrimo (Fatalism)
Sikap yang menerima segala sesuatu apa
adanya sesuai dengan pemberian
dan tidak menuntut lebih dari apa yang
seharusnya diberikan.
4) Sikap Acuh tak Acuh (Apathy)
Sikap ini muncul sebagai akibat dari
pembentukan tradisi yang
telah mengakar, sehingga apabila ada hal
baru di luar kebiasaan mereka
tidak
akan bereaksi atau terlalu menanggapinya.
5) Orientasi pada Masa Lampau (Past
orientied)
Pandangan ini memandang
masa lalu dianggap lebih baik dibanding
dengan masa sekarang. Pandangan ini
dipengaruhi oleh kejayaan dan
kemakmuran pada masa lampau.
b. Hambatan Kelembagaan Sosial
Hambatan dalam
kelembagaan sosial terdiri atas lima hal, yaitu
sebagai berikut.
1) Penggunaan tanah (Land use)
Masih berlakunya hak ketuantanahan
sehingga sistem kepemilikan
tanah tidak merata dan kebanyakan petani
hanya sebagai
kuli tani atau petani pengolah saja.
2) Masih berlakunya hak komunal dan
ulayat di beberapa daerah.
3) Lembaga perkreditan atau utang
piutang masih bersifat pribadi yang
menguntungkan si pemberi pinjaman dengan
penentuan bunga tinggi.
4) Mobilitas sosial vertikal masih
rendah karena mereka tidak memiliki
kemampuan lebih untuk bergerak di luar
apa yang diketahuinya.
5) Kewirausahaan belum berkembang.
Banyak faktor yang
melatarbelakangi adanya hambatan kelembagaan
tersebut, antara lain tingkat pen
didikan dan pengetahuan yang masih
sangat terbatas.
c. Hambatan Lingkungan
Hambatan lingkungan
terdiri atas empat hal, yaitu sebagai berikut.
1) Kesehatan lingkungan belum memuaskan
(di bawah standar
minimal).
2) Gizi masih jauh di bawah standar.
3) Tingkat pendidikan relatif rendah.
4) Timbulnya pengangguran musiman,
setengah menganggur, dan
lain-lain.
Permasalahan-permasalahan
tersebut tentunya akan menjadi pengaruh
yang signifikan terhadap perkembangan
sebuah desa. Permasalahan tersebut
juga akan berpengaruh terhadap penentuan
klasifikasi sebuah desa yang
umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang multikompleks, yaitu
sebagai berikut.
1) Penyebaran penduduk belum merata (65%
bermukim di Pulau Jawa
yang luasnya ± 7% dari luas seluruh
Indonesia). Daerah yang paling
padat
penduduknya kurang memiliki tanah garapan.
2) Karena keadaan geografis Indonesia
dan perkembangan sejarahnya,
mengakibatkan timbulnya perbedaan adat
kebiasaan dan perbedaan
tingkat sosial ekonomi di setiap desa.
3) Sebagian besar rakyat desa terdiri
atas petani dan buruh tani. Tingginya
laju perkembangan penduduk dan sempitnya
lapangan kerja di desa
akan mengakibatkan terjadinya
urbanisasi.
4) Tingkat perkembangan masyarakat desa
dewasa ini dalam struktur
desa yang dualistis, yaitu
sebagian sudah mengalami pengaruh kehidupan
kota dan sebagian lagi masih secara
tradisional.
5) Masyarakat desa di Indonesia pada
umumnya masih sangat rendah
tingkat kehidupannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar