Kamis, 18 Juli 2013

Fenomena Alam: Petir

Petir merupakan bunga api listrik yang berukuran sangat besar yang menyambar dari awan petir dan berpecikan di angkasa. Petir terjadi ketika sebagaian energi listrik dalam awan petir meledak dan memisahkan diri menjadi kilatan cahaya yang menyilaukan. Terdapatnya listrik di dalam awan dipengaruhi
oleh faktor angin yang kencang sehingga menyebabkan terjadinya tumbukkan titik-titik air dan kristal-kristal es yang merupakan penyusun dari awan. Tumbukkan tersebut menghasilkan listrik statis yang semakin membesar pada awan hujan.













Di dalam awan petir terdapat dua jenis energi listrik, yaitu muatan listrik positif (+) dan muatan listrik negatif (-). Muatan listrik positif berbobot lebih ringan sehingga naik ke bagian atas awan, sedangkan muatan listrik negatif berbobot lebih berat sehingga turun ke bagian bawah awan. Ketika muatan listrik positif dan muatan listrik negatif menyambar menjadi satu, maka terjadilah suatu bentuk petir. Sebuah kilatan petir mengandung listrik sebesar 1 miliar volt yang dapat menyalakan lampu 100 volt selama 3 bulan.
Guruh dan petir terjadi selama turunnya hujan badai. Penyebabnya adalah naiknya udara panas yang menimbulkan ruang kosong sehingga udara dingin mengalir turun untuk mengisi ruang tersebut. Ketika kristal-kristal es di bagian atas awan saling bertumbukan, tumbukan tersebut menghasilkan muatan listrik sehingga terjadilah suatu petir.

Penangkal Petir
Petir selalu berusaha mencari jalan tersingkat agar sampai ke bumi. Dengan begitu, muatan listrik yang terkandung di awn mendung dapat segera dinetralkan. Oleh karena itu, gedung-gedung tinggi, pohon-pohon tinggi, bahkan orang yang berdiri di tengah lapangan terbuka saat hujan selalu menjadi sasaran petir. Alat yang digunakan untuk menghindari sambaran petir adalah penangkal petir.
Alat ini terbuat dari sebatang logam tembaga dengan bagian atas runcing yang di hubungkan ke bumi dengan kabel logam. Alat ini biasa dipasang di atas atap geng-gedung tinggi.
Cara kerja penangkal petir adalah sebagai berikut:
·         Jika di sekitar penangkal petir ada awan mendung yang bermuatan, misalnya bermuatan negatif, batang logam penangkal petir mengalami induksi sehingga menjadi bermuatan positif.
·         Jika akhirnya petir menyambar batang logam itu, muatan-muatan negatif awan berpindah ke batang logam. Selanjutnya, muatan itu akan diteruskan ke bumi melalui kabel logam.
·         Bersamaan dengan itu, muata-muatan positif pada batang logam akan terlepas dan bergerak menuju awan.
Pemasangan penangkal petir akan memberikan dua manfaat, yaitu:
·         Menjaga gedung tetap netral. Awan yang bermuatan listrik akan menginduksi penangkal petir. Karena ujung lain penangkal petir ditanahkan, gedung akan tetap netral. Gedung yang tidak bermuatan ini memilki kemungkinan yang sangat kecil untuk tersambar petir.
·         Kalaupun petir tetap menyambar, yang lebih dulu disambar adalah penangkal petir. Hal ini tidak akan menimbulkan kerusakan karena energi listrik yang diterima penangkal petir langsung disalurkan ke bumi.


Sumber:
Abdullah, Mikrajuddin. IPA Fiska 3. Jakarta: Erlangga
Astronto, Soni. 2007. Ada Apa di Bumi? Petir. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar