Petir merupakan bunga api listrik yang berukuran
sangat besar yang menyambar dari awan petir dan berpecikan di angkasa. Petir
terjadi ketika sebagaian energi listrik dalam awan petir meledak dan memisahkan
diri menjadi kilatan cahaya yang menyilaukan. Terdapatnya listrik di dalam awan
dipengaruhi
oleh faktor angin yang kencang sehingga menyebabkan terjadinya tumbukkan titik-titik air dan kristal-kristal es yang merupakan penyusun dari awan. Tumbukkan tersebut menghasilkan listrik statis yang semakin membesar pada awan hujan.
oleh faktor angin yang kencang sehingga menyebabkan terjadinya tumbukkan titik-titik air dan kristal-kristal es yang merupakan penyusun dari awan. Tumbukkan tersebut menghasilkan listrik statis yang semakin membesar pada awan hujan.
Di dalam awan petir terdapat dua jenis energi listrik, yaitu muatan listrik positif (+) dan muatan listrik negatif (-). Muatan listrik positif berbobot lebih ringan sehingga naik ke bagian atas awan, sedangkan muatan listrik negatif berbobot lebih berat sehingga turun ke bagian bawah awan. Ketika muatan listrik positif dan muatan listrik negatif menyambar menjadi satu, maka terjadilah suatu bentuk petir. Sebuah kilatan petir mengandung listrik sebesar 1 miliar volt yang dapat menyalakan lampu 100 volt selama 3 bulan.
Guruh dan petir terjadi selama turunnya hujan badai.
Penyebabnya adalah naiknya udara panas yang menimbulkan ruang kosong sehingga
udara dingin mengalir turun untuk mengisi ruang tersebut. Ketika
kristal-kristal es di bagian atas awan saling bertumbukan, tumbukan tersebut
menghasilkan muatan listrik sehingga terjadilah suatu petir.
Penangkal Petir
Penangkal Petir
Petir selalu berusaha mencari jalan tersingkat agar
sampai ke bumi. Dengan begitu, muatan listrik yang terkandung di awn mendung
dapat segera dinetralkan. Oleh karena itu, gedung-gedung tinggi, pohon-pohon
tinggi, bahkan orang yang berdiri di tengah lapangan terbuka saat hujan selalu
menjadi sasaran petir. Alat yang digunakan untuk menghindari sambaran petir
adalah penangkal petir.
Alat ini terbuat dari sebatang logam tembaga dengan
bagian atas runcing yang di hubungkan ke bumi dengan kabel logam. Alat ini
biasa dipasang di atas atap geng-gedung tinggi.
Cara
kerja penangkal petir adalah sebagai berikut:
·
Jika di sekitar penangkal petir ada awan
mendung yang bermuatan, misalnya bermuatan negatif, batang logam penangkal
petir mengalami induksi sehingga menjadi bermuatan positif.
·
Jika akhirnya petir menyambar batang
logam itu, muatan-muatan negatif awan berpindah ke batang logam. Selanjutnya,
muatan itu akan diteruskan ke bumi melalui kabel logam.
·
Bersamaan dengan itu, muata-muatan
positif pada batang logam akan terlepas dan bergerak menuju awan.
Pemasangan
penangkal petir akan memberikan dua manfaat, yaitu:
·
Menjaga gedung tetap netral. Awan yang
bermuatan listrik akan menginduksi penangkal petir. Karena ujung lain penangkal
petir ditanahkan, gedung akan tetap netral. Gedung yang tidak bermuatan ini
memilki kemungkinan yang sangat kecil untuk tersambar petir.
·
Kalaupun petir tetap menyambar, yang
lebih dulu disambar adalah penangkal petir. Hal ini tidak akan menimbulkan
kerusakan karena energi listrik yang diterima penangkal petir langsung
disalurkan ke bumi.
Sumber:
Abdullah, Mikrajuddin. IPA Fiska 3. Jakarta: Erlangga
Abdullah, Mikrajuddin. IPA Fiska 3. Jakarta: Erlangga
Astronto,
Soni. 2007. Ada Apa di Bumi? Petir.
Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar