BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Potensi Wilayah
Potensi
wilayah berkaitan dengan kebermanfaatan sumber daya bagi wilayah bersangkutan
maupun dalam kaitan dengan hubungan antarwilayah. Potensi wilayah
merupakan suatu sumber daya yang dapat
dimanfaatkan bagi suatu wilayah tersebut baik sumber daya manusia maupun sumber
daya alam. Sumber daya manusia ialah potensi manusia itu sendiri yang dapat
mengolah sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam di
permukaan bumi tersebar tidak merata, ada yang berlimpah dan ada pula yang
minim akan sumber daya alam, bahkan ada yang tidak memiliki sama sekali. Hal
ini menyebabkan terjadinya saling kebergantungan antarwilayah sehingga
dibutuhkan adanya bentuk kerja sama, saling menghormati, dan saling membantu.
Yang dimaksud sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam
alam yang dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya.
Bagi manusia, hakikat
sumber daya alam sangat penting baik sumber daya alam yang berupa benda hidup
(hayati) maupun yang berupa benda mati (non hayati). Kedua macam sumber daya
alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Suatu
negara yang banyak sumber daya alamnya maka negara tersebut akan menjadi negara
yang kaya. Pemanfaatan sumber daya alam ditentukan berdasarkan kegunaan sumber
daya alam tersebut bagi manusia. Oleh karena itu, nilai suatu sumber daya alam
juga ditentukan oleh nilai kemanfaatannya bagi manusia. Misalnya lahan pertanian
yang subur dapat dijadikan daerah pertanian yang potensial.
Manusia
(penduduk) suatu negara merupakan sumber daya bagi negara tersebut karena
manusia dapat memberikan manfaat bagi negaranya, seperti tenaga kerja, kemajuan
ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dapat meningkatkan ekonomi negara (Soegimo,
2009).
Sumber
daya alam dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Sumber Daya Alam Berdasarkan
Asalnya:
1) Sumber daya alam organik (biotik), yaitu sumber daya alam yang berasal
dari kehidupan.
Contoh: batu bara, minyak bumi.
2) Sumber daya alam anorganik (abiotik), yaitu sumber daya alam yang bukan
dari kehidupan.
Contoh:
timah, bauksit, besi, dan gas alam.
b. Sumber Daya Alam Berdasarkan
Sifat Kelestariannya
1) Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resource), yaitu sumber
daya alam yang tidak akan habis karena bagian-bagian yang telah terpakai dapat
diganti dengan yang baru.
Contoh:
udara, angin, tenaga air terjun, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan,
dan hewan.
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources),
yaitu sumber daya alam yang akan habis karena tidak dapat dibuat yang baru.
Contoh:
timah, besi, bauksit, batu bara, dan minyak bumi.
c. Sumber Daya Alam Berdasarkan
Pemanfaatannya
1) Sumber daya alam ruang, yaitu tempat yang diperlukan manusia dalam
hidupnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk maka sumber daya alam ruang
makin sempit dan sulit diperoleh. Ruang dalam hal ini dapat berarti ruang untuk
areal peternakan, pertanian, perikanan, ruang tempat tinggal, ruang arena bermain
anak-anak, dan sebagainya.
2) Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan oleh manusia adalah
materi sumber daya alam itu sendiri. Contoh: Mineral magnetit, hematit,
limonit, siderit, dan pasir kuarsa dapat dilebur menjadi besi/baja yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia, di antaranya untuk kerangka beton, kendaraan,
alat rumah tangga, dan lain-lain.
3) Sumber daya alam energi, yaitu energi yang terkandung dalam sumber daya
alam. Bahan bakar minyak (bensin, solar, minyak tanah), batu bara,
2
gas alam, dan kayu bakar
merupakan sumber daya alam energi karena manusia menggunakan energinya untuk memasak,
menggerakkan kendaraan, dan mesin industri.
4) Sumber daya alam hayati, yaitu sumber daya alam berbentuk makhluk
hidup, yaitu hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumber
daya alam nabati, sedangkan sumber daya hewan disebut sumber daya hewani
(Soegimo, 2009).
B. Potensi Sumber Daya Indonesia untuk Pembangunan
Potensi
Indonesia dengan jumlah penduduk yang berjumlah hingga 240 juta jiwa merupakan
aset potensial yang tidak ternilai harganya. Hal itu merupakan jumlah yang
sangat fantastis karena Indonesia memiliki bagian kurang lebih 3,4 % dari
seluruh penduduk dunia. Apabila seluruh orang tersebut dikelola potensinya,
pasti Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju. Dengan populasi penduduk
yang besar, timbul tantangan di dalam dunia pendidikan untuk mengolah potensi
penduduk yang produktif agar seluruh potensi yang dimiliki dapat dikelola
dengan baik. Saat ini yang harusnya memiliki peran terbesar adalah anak muda
dengan selalu berusaha menggali potensi dan selalu melakukan inovasi untuk
tanah air tercinta (http://tediinate.blogspot.com/2012/06/potensi-sumber-daya-manusia-indonesia.html).
Indonesia
terkenal sebagai negara yang kaya raya akan bahan tambang. Bahan tambang di
Indonesia ditemukan di darat dan di laut. Untuk mendapatkan serta mengolah
bahan tambang tersebut diperlukan banyak modal, tenaga ahli, dan teknologi
tinggi. Pemerintah menghimpun kesemuanya ini dari dalam maupun dari luar
negeri. Peranan barang tambang dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia
sebagai berikut.
a) Mengurangi pengangguran karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja.
b) Menambah pendapatan negara karena bahan tersebut dapat di ekspor ke
luar negeri.
c) Memajukan industri dalam negeri.
d) Memajukan bidang transportasi dan komunikasi di Indonesia.
Pertambangan
secara besar-besaran di Indonesia dengan peralatan modern, baru dilaksanakan
untuk bahan tambang penghasil energi dan mineral logam. Usaha pertambangan
dipegang oleh pemerintah dan sebagian oleh perusahaan swasta. Hasilnya sebagian
besar diekspor. Penambangan mineral bukan logam dan batuan dilakukan oleh
penduduk atau perusahaan setempat, umumnya secara kecil-kecilan dan dengan
peralatan sederhana. Produksinya belum teratur dan hanya digunakan untuk
keperluan dalam negeri.
a. Pertambangan Bijih/Logam
Pertambangan ini meliputi bijih
besi, bauksit, timah, nikel, tembaga, emas, dan perak.
1) Bijih Besi
Beberapa macam bijih besi antara
lain sebagai berikut.
a) Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
b) Bijih besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah.
c) Bijih besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu, Lampung,
Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Setelah
digali dan disemprot dengan air, akan dihasilkan konsentrat besi. Pabrik
pelebur besi baja Indonesia terdapat di Cilegon, yaitu PT Krakatau Steel.
2) Bauksit (Biji Aluminium)
Bauksit merupakan mineral yang ringan, kuat, dan tidak berkarat. Tambang
bauksit dihasilkan di Kepulauan Riau, Pulau Bintan, Pulau Bintang, dan Singkawang.
3) Timah
Timah termasuk salah satu hasil mineral yang terpenting di Indonesia.
Manfaat timah, yaitu untuk kaleng, patri, huruf cetak, tube, kertas timah, dan
lain-lain. Tambang timah terdapat di pulau Singkep, Bangka, Belitung, dan lepas
pantai di sekitarnya. Hasil tambang timah di darat disebut timah primer, sedangkan yang di lepas pantai disebut timah
sekunder. Di Indonesia banyak dihasilkan timah sekunder dan menjadi pabrik peleburan
timah terbesar ketiga setelah Bolivia dan Malaysia.
4) Nikel
Biji nikel terdapat dalam tanah hasil pelapukan peridotit atau serpentit.
Daerah-daerah pertambangan nikel di Indonesia antara lain Pulau Mantang di
Teluk Bone, Pulau Halmahera, Pulau Gag di Irian Jaya, di sekitar Kolaka
(Sulawesi Tenggara) berpusat di Ponalo, dan Pegunungan Verbeek berpusat di
Soroako.
5) Seng
Terdapat di beberapa daerah Indonesia, antara lain Jawa Timur, Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
dan Sulawesi Tenggara. Pengolahan seng menjadi seng lembaran dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan swasta di kota-kota besar.
6) Intan
Tambang intan terdapat di Kalimantan Selatan, terletak di sekitar Sungai
Kusan dan Riam Kanan Kiri. Penggalian dipusatkan di Simpangempat (dekat
Martapura) oleh PN Aneka Tambang. Di samping itu, rakyat juga melaksanakan
penggalian dengan cara mendulang. Pendulangan intan oleh rakyat yang terkenal
di Cempaka I (dekat Banjar Baru). Kota Martapura merupakan tempat penggosokan
intan yang terkenal di Indonesia.
7) Tembaga
Tembaga terdapat di Cikotok (Banten Selatan), Songkarapi (Sulawesi
Selatan), dan Kompara (Irian Jaya). Tembaga yang sudah ditambang baru terdapat
di Irian Jaya, diusahakan dengan modal Jepang dan Amerika. Bijih tembaga
tersebut diolah di pabrik (di Kota Tembagapura) yang didirikan pada ketinggian
2.600 m dan menghasilkan konsentrat dengan kadar 26%. Konsentrat itu diangkut ke
pelabuhan dekat muara Sungai Tipuka dengan saluran pipa yang panjangnya 100 km.
Tembaga banyak diekspor ke Jepang.
8) Emas dan Perak
Tambang emas dan perak terdapat di Rejang Lebong (Bengkulu) dan Banten
Selatan (Jawa Barat). Penambangannya dilakukan oleh PN Aneka Tambang di
Cikotok, kemudian diangkut ke Jakarta, dan diolah oleh PN Logam Mulia menjadi
emas/perak batang.
b. Pertambangan yang Menghasilkan
Energi
Pertambangan ini terdapat pada
minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
1) Minyak Bumi
Minyak bumi menurut Sujiran Resosudarmo terjadi dari plankton atau
mikroorganisme yang tertimbun berjuta-juta tahun di dasar laut. Hal ini terjadi
karena penguraian secara kimia yang tidak sempurna. Mikro organisme yang banyak
mengandung lemak berubah menjadi lumpur busuk yang berada di antara lapisan
pasir dan tanah kedap yang disebut sapropelium. Akibat tekanan yang semakin besar dan temperatur yang semakin
tinggi maka sapropelium berubah menjadi minyak bumi. Pertambangan minyak bumi di
Indonesia ditangani oleh Pertamina, yang dalam kegiatan eksplorasi dan
eksploitasinya mengadakan perjanjian kerja sama bagi hasil dengan sejumlah
besar perusahaan asing. Daerah-daerah minyak bumi di Indonesia antara lain
sebagai berikut.
a) Jawa: daerah Delta Sungai Brantas, Cepu, dan Jatibarang, pabrik penyulingan
di Wonokromo dan Cepu.
b) Sumatera: terdapat di Peureula - Langkat, Dataran Riau (sekitar Pekanbaru),
Jambi, dan Palembang, pabrik penyulingannya di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju,
dan Sungai Gerong.
c) Kalimantan: terdapat di Pulau Bunyu dan Tarakan, sekitar Sungai
Mahakam, pabrik penyulingannya di Balikpapan.
d) Maluku/Seram: di Bula.
e) Irian Jaya: terdapat di Sorong dan Babo.
f) Lepas pantai: lepas pantai sebelah timur Balikpapan (Ataka), lepas
pantai Aceh Timur, Laut Jawa (Shinta dan Arjuna), dan lepas pantai Sumatera
bagian tenggara (Zeida dan Cita).
2) Gas Alam
Gas alam dapat ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam didapatkan
di lapangan minyak Arun (Aceh), Badak (di Bontang, Kalimantan Timur), dan di
Kepulauan Natuna. Sesudah dicairkan disebut LPG (Liquid Petroleum Gas) dan LNG
(Liquid Natural Gas) yang kemudian diekspor ke Jepang, USA, dan Singapura.
3) Batu Bara
Batu bara Indonesia menurut Sujiran Resosudarmo terbentuk pada zaman
tertier. Batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah
selama berjuta-juta tahun. Semakin tua umur batu bara kadar bakarnya juga
semakin tinggi. Batu bara yang terbentuk pada zaman karbon merupakan batu bara
yang bermutu tinggi, sedangkan yang terbentuk pada zaman tertier mutunya kurang
baik dan disebut batu bara muda. Daerah-daerah pertambangan batu bara di
Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a) Pertambangan Bukit Asam (Sumatera Selatan), di sepanjang Sungai
Lematang, Pusatnya Tanjung Enim.
b) Pertambangan Umbilin (Sumatera Barat) dengan pusatnya di Sawahlunto. Cadangan
batu bara ditemukan pula di Sungai Berau (Kalimantan Timur), Pulau Laut,
Lampung, dan muara Bungo (Jambi).
c) Pertambangan Mineral Industri
Macam-macam pertambangan mineral industri di antaranya sebagai berikut.
1) Batu kapur, terdapat pada pegunungan kapur di Pulau Jawa, Sumatera Utara,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali bagian selatan, dan Irian Jaya bagian
selatan. Batu kapur juga dapat diambil dari batubatu karang di dasar laut
dangkal di dekat pantai. Cara pengambilan batu kapur dan karang pantai digali,
kemudian diangkut hasilnya. Batu kapur yang digunakan sebagai bahan bangunan harus dibakar lebih
dahulu.
2) Yodium terdapat di dekat Mojokerto dan Semarang.
3) Belerang terdapat di Gunung Welirang (Jawa Timur) dan Gunung Patuha
(Jawa Barat).
4) Tanah liat, yaitu tanah yang banyak mengandung liat (65%). Butir-butirnya
sangat halus sehingga rapat dan sulit merembeskan air. Tanah ini banyak
terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan Sumatera.
5) Kaolin terdapat di Bangka, Belitung, dan Sulawesi utara. Hasil tambang
ini diolah dalam industri keramik di beberapa kota.
6) Pasir Kuarsa
Tempat-tempat penggalian pasir kuarsa terdapat di Bangka, Belitung, dan
Jawa timur (Madura). Pasir kuarsa diolah lebih lanjut di pabrik-pabrik untuk
bahan membuat kaca, piring, dan gelas.
7) Batu Granit
Batu granit terdapat dan diolah di Pulau Karimun (Riau), kemudian diangkut
ke Dumai dan Pulau Batam (Soegimo, 2009).
C.
Permasalahan Wilayah
Pada awalnya, manusia
berpandangan bahwa sumber daya alam yang digunakan tidak akan habis dan selalu
tersedia di alam. Pandangan semacam ini dapat diterima jika jumlah dan
komposisi manusia masih sedikit, tetapi jika jumlah manusia saat ini sudah
mencapai lima miliar lebih maka paradigma tersebut harus diubah menjadi sumber daya alam yang
digunakan saat ini adalah titipan dari anak cucu kita dan harus dikembalikan
fungsinya kepada mereka di masa yang akan datang.
Pada dasarnya, alam ini
bergantung kepada manusia yang telah dipercaya untuk menjadi pemimpin di muka
bumi. Alam akan lestari jika manusia dalam pengelolaannya menyesuaikan dengan
kemampuan dan kesesuaiannya. Alam akan hancur jika manusia dalam
mengelolanya tidak memerhatikan persyaratan yang diperlukan tanaman dan kondisi
fisik lahannya. Kebutuhan akan sumber daya alam semakin meningkat akibat
pertambahan penduduk serta perubahan gaya hidup. Hal tersebut mengakibatkan
pemanfaatan sumber daya alam cenderung dilakukan secara tidak terkontrol dan
bertanggung jawab sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan (degradasi
lingkungan) (Hartono, 2007).
Meningkatnya jumlah
penduduk menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan, mulai dari pangan,
sandang, maupun permukiman. Dibutuhkan juga sumber daya alam lainnya seperti
tanah, air, energi, mineral, dan lainnya yang diambil dari persediaan sumber
daya alam di bumi. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk
kepentingan manusia menyebabkan menipisnya persediaan sumber daya alam, bahkan
sisa-sisa pengelolaan berbagai barang akhirnya menimbulkan bencana bagi
kehidupan manusia.
D.
Permasalahan Sumber Daya yang Terjadi di Indonesia
Pembangunan yang
dilakukan oleh setiap negara ternyata dapat meningkatkan kesejahteraan
penduduknya. Sejalan dengan itu eksploitasi sumber daya alam semakin meningkat.
Akibatnya persediaan sumber daya alam makin terkuras dan pencemaran lingkungan
semakin meningkat. Hal ini terjadi tidak hanya pada negara maju, tetapi juga
terjadi pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Negara maju masih
meneruskan pola hidupnya yang mewah dan boros. Jumlah industri, kendaraan
bermotor, dan konsumsi energi terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan
kehidupan mereka. Sementara negara berkembang berusaha keluar dari
kemiskinannya melalui peningkatan pembangunan. Untuk itu, eksploitasi sumber
daya alam dilakukan, baik untuk kebutuhan dalam negeri, maupun untuk ekspor.
Eksploitasi sumber daya alam yang terus-menerus dan kurangnya kesadaran
terhadap lingkungan menyebabkan bencana lingkungan yang terjadi di berbagai
bagian bumi makin beragam (Soegimo, 2009).
Sebagai sebuah negara dalam lintasan khatulistiwa, Indonesia adalah negara
yang memiliki sumber daya alam melimpah. Ironisnya di negeri yang kelimpahan
kekayaan alam tersebut, justru banyak rakyatnya yang miskin. Kekayaan alam
Indonesia mulai dari gas, minyak bumi, hutan, emas, tembaga dan
juga nikel
semuanya sebagian besar dieksploitasi oleh perusahaan asing. Misalnya emas dan
tembaga yang ada di Irian Jaya, semuanya di eksplorasi oleh PT Freeport yang
notabene adalah perusahaan asing, sehingga sebagian besar pendapatan itu lari
kepada pihak asing. Penyebab negara
indonesia miskin antara lain adalah adanya ketidakadilan dalam pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya nasional yang mengakibatkan pula muncul
ketidakseimbangan dalam penguasaan dan pengusahaan sumber daya nasional.
BAB II
PENUTUP
Simpulan
Potensi wilayah merupakan suatu sumber daya yang dapat dimanfaatkan
bagi suatu wilayah tersebut baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sumber
daya manusia ialah manusia itu sendiri yang dapat mengolah sumber daya alam
untuk memenuhi kebutuhannya sedangkan yang dimaksud sumber daya alam adalah
semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat digunakan untuk
kepentingan hidupnya.
Indonesia memiliki sumber daya
baik sumber daya manusia (sdm) maupun sumber daya alam (sda) yang baik, dan
jika dimanfaatkan dengan baik akan membantu dalam mewujudkan pembangunan
nasional. Namun karena pertumbuhan penduduk yang tumbuh dengan cepat membuat
sumber daya alam di eksplorasi besar-besaran sehingga menyebabkan kerusakan
pada lingkungan serta adanya ketidakadilan dalam pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya nasional yang mengakibatkan pula muncul
ketidakseimbangan dalam penguasaan dan pengusahaan sumber daya nasional
menyebabkan banyaknya terjadi kemiskinan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono. 2007.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta
untuk Kelas XI
SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: CV. CITRA
PRAYA.
Soegimo, Dibyo, dkk. 2009. GEOGRAFI
untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Sosial. Jakarta: CV Mefi Caraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar